Friday, February 11, 2005

SURAT BUAT ÉCHA

SURAT BUAT ÉCHA

My dear loveable Écha,
Setelah lima purnama kujelang dan akhirnya kutemui kembali dirimu. Seribu tanya berkecamuk seperti buih-buih yang selalu menghempas hamparan pasir putih pada pantai kesepian dan kemudian hilang tak berbekas. Tak kuasa diri berucap, tak kuasa diri untuk berkata, menjalin rangkaian aksara dalam satu untaian kata-kata merajut kalimat-kalimat bermakna.

Entahlah, acap kali kubersanding denganmu, acap kali kubersamamu, kebodohan seolah meraja diraja dalam otak tua dan tak guna ini. Bahkan untuk satu kata tanya akan kabarmu pun begitu sulit terucap lancar keluar dari diriku. Kini ijinkan aku untuk mengatakan semuanya, untuk menuntaskan semuanya, semua rasa dalam hati, semua asa dalam diri. Aku tak lagi ambil perduli akan tawamu yang mungkin kan melecehkan sejuta kataku ini, adalah kepuasan diri yang kuharap dariku ketika kutuntas berucap semuanya.

Ah .. seperti benang kusut .. kalimatku berulang dan kataku terngiang ...

Tahukah kau bahwa dirimu adalah pancaran semangat kehidupanku, asa tempatku melabuhkan setiap detik kerinduanku akan tanah air, tempat keyakinanku bahwa satu saat nanti aku akan kembali menatap wajahmu dalam nyata dan mengecup dahimu untuk tunjukkan sepenggal tanda sayang ?

Tahukah kau bahwa aku mencintaimu secara diam-diam dan kemudian aku mengikrarkannya pada hembusan angin malam ditepian sungai, bahwa aku mencintaimu dulu, sekarang dan kemudian, bahwa aku ingin sekali saja berada dalam dekap hangatmu dan mendengarkan nada lembutmu mengatakan bahwa semua akan berlalu dengan baik dan semua akan berjalan sesuai akan asa kita bersama ?

Tahukah kau bahwa aku menyayangimu sungguh, bahwa aku ingin menapaki tepian sepenggalah pada penghujung lembayung senja seraya bergandeng tangan dan tersenyum, menatap kedepan dengan penuh kepastian, merajut sejuta mimpi menjadi nyata. perlahan namun pasti .. meraih asa pada tanah perdikan diujung pelangi emas .. ?

Tahukah kau ?

Kecintaanku,
Ketika hari berganti dan waktu berlalu, ketika kita harus berpisah untuk kemudian meniti jalan masing-masing, kutinggalkan sepenggal hati untuk mendampingi setiap langkahmu dan setiap desah napasmu, adakah kau rasakan itu ?

Aku tak kuasa untuk melihatmu dalam dera nestapa derita semata, kuingin membuatmu bahagia, kuingin membuatmu hidup dalam dunia bergelimang permata biduri kebahagiaan, dalam kancah jiwa batin meriakan lagu suka. Adakah kau rasakan itu ?

Cinta,
Biarkan aku mencintaimu secara sederhana jika memang itu tak membuatmu luka, jika memang itu tak membuatmu menderita, jika memang itu bisa membuatmu tertawa lepas, tersenyum senang dalam pancaran sinar mata jenaka bahagia ..

Biarkan aku menyayangimu sepenuh hati segenap jiwa, biarkan aku merasa ada dalam rumah acap kali kurasakan kuingat dekapan hangatmu pada malam buta, pada dinihari jelang tidur ..

I love you.

1 comment:

Unknown said...

HEEEEYYYYYYYYYYY.... tadinya mau ngasi komen di blog yang paling atas...cuma tiba2 posting anda yang ini intriguing...hihihihi...

Thanx for visiting mine...let loose! Write yer comment on mine....
see ya round!

Btw...dapet blog gue dari muana ya???