Thursday, October 08, 2009

Dear God,
I know that what I am doing is wrong. I should be more supportive. It hurts me and feels that it so unfair but I guess I have to pay my karma.

Just give me strength.

Love You always,
Dimas

Saturday, September 26, 2009

IDUL FITRI - Sebuah Cerita Sangat Pendek

Ah! ini hanya sebuah cerita sangat pendek pada saat Idul Fitri.

Seperti biasa setiap Idul Fitri pastilah ada saja tamu yang datang ke rumah untuk bermaaf-maaf-an dan bersilaturahmi dengan Bunda. Beberapa ada teman lamanya yang datang.

Karena saya seorang putranya satu-satunya yang ada di rumah menemani beliau tentunya saat Bunda menerima tamu, saya pun menyiapkan minuman dan penganan Lebaran untuk para tetamu.

Alkisah datanglah seorang tante yang tentunya adalah kawan lama dari Bunda. Saat saya menyajikan minuman dan penganan tersebut di ruang tamu dan bersalaman dengan sang kawan lama ini, terjadilah percakapan kecil antara saya dengan tamu Bunda saya itu:

"Lhoo, ini mas yang di Kamboja ? Sudah balik ? Apa kabar ?"
-Baik, Tante.-

"Kapan nyusul mas-mas dan mbak-mbaknya ?"
-agak tercekat sesaat, .... Err, nanti tante kalau tante sudah menyusul om-

Dan muka Bunda pun berubah dan sang Tante pun tersenyum pahit dan saya berlalu ke belakang.

Anuuu .. eerrrrr ... Om yang merupakan suami sang Tante sudah lama RIP.

Begitu tamunya pulang, sang Bunda tercinta hanya geleng-geleng kepala dan ngomong dengan nada tajam:

"Je ben ereg no manieren zeg"

Sunday, September 06, 2009

KALUT - Sebuah Rasa

Dan pada-Mu, Ya ALLAH, aku berserah ...
Berikanlah jalan terbaik untuk semua,

Friday, September 04, 2009

dan luka itu mengering
mematikan rasa
pada jiwa kesepian

gundah mendera
gulana merajam
sembilu hati tak lagi miliki asa

lumpuh

HARAP - Sebuah Penantian Sia-Sia

Rasa itu masih ada dan menyesakkan dada
menghimpit
dan tak lagi bisa bergerak

diri luluh lantak
dalam buaian sengsara cinta
adakah kerinduan terbalas ?
pada sebuah titik penantian tanpa akhir ?
pada sebuah titik harapan akan punah ?

sepanjang masa kehidupan berlangsung
getir mendera dan menjadikan jiwa tak lagi berteman suka
aku tak lagi mampu menahan
aku tak lagi berdaya
berserah
menggapai hati kosong
bagai jiwa tak punya hati

m a t i

Thursday, September 03, 2009

PERTEMUAN - Sebuah Peristiwa

Tadi ketika lagi asyik minum kopi dengan beberapa teman dekat, tanpa direncanakan saya bertemu dengan mantan saya. Ada gejolak yang saya sendiri tidak tahu apa. Sebuah rasa yang sulit untuk digambarkan. Ada rasa sakit, ada rasa senang dan ada rasa gugup.

Beberapa saat setelah pertemuan itu saya mengirimkan pesan kepadanya, yang tentunya tak ada balasan darinya.

"One thing I want to say that it is nice to finally see you again. I know everything it's over between us. I did not want to lie to myself, I still have the feeling for you. I know that your decision is final. My apology if during our relationship I was such a drama person. Hope you are happy now and will finally meet your true sweetheart."

Mungkin salah, mungkin banyak yang tidak setuju tapi satu hal bahwa saya telah jujur dengan diri saya sendiri dan saya tidak membohongi perasaan yang masih ada.

Thursday, August 27, 2009

RASA - Sebuah Sakit Tak Tertunda

Saya sama sekali tidak pernah menyangka bahwa ketika bangsa ini merayakan kemerdekaannya terbebas dari penjajahan, justru di hari itulah hati saya terbunuh, ...

Friday, July 17, 2009

Satu Minggu - Sebuah Perjalanan

There's nothing I want to say .. only ...

"A week and I love you more .. "

Thanks DH for enlightening my days ..

Thursday, July 16, 2009

HARI KE 6 - Sebuah Kunjungan Singkat

Setelah pembicaraan semalam, saya semakin menyadari bahwa sesungguhnya eksistensi dari sebuah hubungan adalah pengertian mendasar dan komunikasi yang jelas sejelas-jelasnya antara kedua belah pihak.

Hari ini seperti biasa setelah bekerja sampai dengan matahari terbit barulah saya dapat meluruskan badan dan memejamkan mata sambil mencium bajunya yang ditinggalkan untuk menemani saya tidur. Again call me corny atau apa pun itu tapi memang begitu adanya saya menikmatinya dan buktinya saya bisa tidur dengan nyenyak.

Sebelum tidur, I sent an sms, sebuah potongan dari lagu lama:
"I'll think of you every morning, dream of you every night .."

I got the message darinya jam setengah sembilan pagi:
"Sayang.... Dah di ktr ya.... Muach.. Ndut dah bobo kan ?"

I again am smiling when I read the message. It's simple, it's just a casual sms but somehow it means a lot. Well, seperti yang orang-orang bilang when we are in the position of falling in love or in love, semua berasa indah, yang biasa pun berasa luar biasa.

Saya ingat apa yang dikatakannya di kamar sesaat sebelum dia pulang tadi malam:

Dia : "You know what ? The best thing in my life today is no matter how tired I am and now I am seeing you and I am happy. Very happy, 'ndut"

The whisper saying "I love you" yang selalu dikatakannya adalah the best thing I like the most.

Wednesday, July 15, 2009

HARI KE 5 - Sebuah Percakapan

Iya, ini adalah hari ke 5 semenjak aku dan dia menyatakan untuk menjalani suatu hubungan bersama. Sebuah hubungan yang melibatkan emosi, pikiran, rasa dan hal-hal terkait dalam faktor kehidupan. Sebuah pengejawantahan dari sebuah keinginan dalam hati untuk bisa menemukan pasangan hidup.

Banyak percakapan yang telah terjadi selama lima hari kebelakang dan banyak hal yang menyenangkan yang terjadi juga dalam masa-masa lima hari kebelakang. Aku tahu bahwa sejatinya aku tidak boleh begitu saja terlena akan apa yang sedang terjadi sekarang tapi pada kenyataannya demikian adanya.

Rasanya aneh kalau malam ini harus dilalui sendiri tanpa dia disampingku. Mungkin terkesan norak dan mungkin juga terkesan berlebihan but that's the truth! setelah semenjak empat hari yang lalu sampai dengan sekarang kita selalu tidur bersama walaupun dua hari berturut-turut aku tak menemaninya tidur karena harus mengerjakan tugas yang sedang dikejar oleh garis mati.

Ketika tadi dia pamit pulang dan kemudian dia sampai di rumahnya dan mengirimkan pesan bilang bahwa dia sudah di rumah, ada kekosongan di hati rasanya.

Percakapan berlanjut lewat telpon dan sms.

Entah kenapa tiba-tiba perasaan mellow itu muncul dan akhirnya terjebaklah pada sebuah percakapan mengenai perasaan sendirian.

Aku : "Ngga bermaksud being possesif atau ngga percaya atau apalah namanya, tapi aneh rasanya malam ini ngga ada kamu disini"

Dia : 'Ya iyalah, it's been four days we're together dan baru malam ini kita pisah. Aku juga ngerasain yang sama kok, Ndut'

Aku : "Schaat, I miss the conversation before we both falling to sleep"

Dia : 'Hahaha, don't worry, we do it again soon. I promise'

Aku : "I know that we can't be together all the time but I don't know I just feel that without you I feel weak. Oh, call it corny or whatsoever but indeed that's what I feel now"

Dia : 'Ndut, ... I don't know what to say but I promise again, masih banyak hari-hari yang akan datang yang bakalan kita lukis bareng-bareng.'

Aku : "Okay. I cannot say anything now, you just making me speechless"

Dia : 'Ndut, there are many things that I love from you though I still learn about you but somehow the more I learn the more I love you. Ndut, aku sayang kamu'

Aku : "Love you back, Schaat. Love you more!"

Terserah mau dibilang norak tapi somehow percakapan itu bisa membuat aku tersenyum sampai sekarang saat aku menulis ini.

Thank you for being there, thank you for being beside me whenever I need!

Thank you!

Wednesday, July 08, 2009

HUJAN - Sebuah Cerita di Bulan Juli

Ketika semua orang mungkin terpaku pada Hujan di Bulan Juni, tidak untuk aku. Hujan itu ada di bulan Juli, pada kerontang hari mendera, ada setitik kesejukan seolah membayangi setiap langkah, memberikan harapan semu namun mampu meninggalkan senyum berkepanjangan pada pendar keceriaan di mata.

Ya, aku mencintai hujan di bulan Juli :-)

Thursday, July 02, 2009

SYUKUR - Sebuah Rasa Di Hati

Entah kenapa tiba-tiba keinginan untuk menulis kembali menggelorakan jiwa yang lagi gundah gulana ini *halah!*, gara-garanya tadi siang meeting dengan Poet dan teman-teman dari Gram. Tapi yang ingin ditulis sekarang tidak ada hubungannya dengan apa yang tadi di-meeting-kan. Hanya sebuah pemikiran yang entah kok tiba-tiba saja keep bumping in my head.

Ketika kita bertanya pada kehidupan dimanakah letak keadilan, pada saat itu kita semestinya menyadari bahwa kita sedang marah, kesal dan mungkin kecewa atas apa yang terjadi pada kehidupan kita.

Saya pernah ada pada masa itu, masa dimana saya mempertanyakan letak keadilan dalam kehidupan saya karena saya melihat begitu banyak orang yang seolah-olah lebih beruntung daripada saya.

Banyak contoh kasus. Semisal saya sedang dalam status lajang dan tak punya pasangan sementara itu teman-teman saya yang notabene punya pasangan merasa tidak puas dengan pasangannya atau mungkin berselingkuh atau mungkin diluar dari hubungannya dengan pasangannya dia dengan seenaknya bisa tidur dengan orang lain tanpa ada perasaan bersalah sedikit pun.

Ada juga teman yang kehidupannya sebegitu indahnya walaupun saya tahu bahwa semua fasilitas yang dia punya adalah bukan miliknya namun pemberian dari pasangannya, segala kemewahan, liburan dan juga apa yang selama ini diimpikannya bisa terwujud, itu semua berkat pasangannya. Terkadang saya bertanya, adakah cinta disana ? Atau sekedar kamuflase saja ?

Belum lagi teman yang sebenarnya hidupnya sudahlah sangat mapan karena tanpa bekerja pun pasangannya sudah memberikan segala apa yang dia mau tapi tampaknya hal itu pun belum cukup untuk dirinya.

Betapa saya melihat ketidakadilan seolah menghantui setiap langkah saya.

Sampai kemudian saya duduk terdiam dan merenungkan semua ini pada satu titik di satu malam ketika saya bersimpuh pada-Nya.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Adil, Dia tahu apa yang terbaik untuk umat-Nya dan yang paling penting kita tahu bagaimana kita bersyukur atas segala yang diberi oleh-Nya.

Apakah teman saya yang punya pasangan ataupun yang berselingkuh atau pun yang bisa seenaknya tidur sana sini walaupun sudah punya pasangan, bahagia ? Belum tentu! Kadar kebahagiaan setiap orang berbeda tentunya. Kita akan mampu bahagia kalau kita tahu bagaimana bersyukur atas segala yang kita punya dan tak merasa kekurangan.

Apakah teman saya yang acap kali terbang sana sini untuk liburan sudah merasakan bahagia ? Belum tentu! Karena mungkin dia sekarang dibutakan oleh kesenangan dan hidup mewah dan dia tidak bisa membedakan mana teman yang sesungguhnya dan mana teman yang menemaninya hanya karena dia sekarang terlihat senang.

Apakah teman saya yang hidupnya sudahlah sangat mapan, bahagia ? Belum tentu! Karena saat ini dia lupa untuk bersyukur, dia lupa untuk mengingat siapa yang memberi semua yang dia miliki sekarang. Apa jadinya jika semua keadaan menjadi berbalik ?

Semua ini saya tulis bukan karena saya iri atau saya cemburu atas apa yang mereka miliki, mereka punyai dan mereka jalani, tapi ini semua semata karena saya ingin agar mereka mau membuka mata untuk lebih sadar akan kehidupan bahwa tidak selamanya roda itu selalu diatas dan tidak selamanya mereka memiliki apa yang mereka miliki sekarang.

Saya pernah berada di posisi puncak dan saya tahu bagaimana rasanya memiliki semua fasilitas tanpa perlu berpikir besok harus bagaimana, tapi saat itu saya lupa untuk bersyukur sehingga ketika saya ditegur saya menjadi gelagapan, tak bisa berpikir jernih namun satu hal bahwa semua itu membawa hikmah banyak. Saya tahu sekarang siapa teman yang sesungguhnya, yang mau menemani saya walaupun uang di kantong hanya tinggal lima ribu rupiah, saya tahu sekarang siapa teman yang sesungguhnya, yang mengundang saya makan siang dan tidak pernah meminta bayaran kembali atas makanan yang dia belikan untuk saya, saya tahu sekarang siapa teman yang sesungguhnya, yang mau mengajak saya tanpa memandang status yang saya miliki sebagai orang tak punya, ...

Saat ini saya mengakui bahwa saya berada pada titik terendah dalam kehidupan saya. Untuk makan pun bisa sehari sekali saya mengucap syukur Alhamdulillah. Untung ada teman baik yang berbaik hati mau menampung saya tinggal di tempatnya sehingga sedikitnya saya bisa bernapas lega dan masih bisa menikmati kemewahan internet ini.

Semua ini membuat saya sekarang selalu menundukkan kepala mengucap syukur kepada ALLAH SWT atas segala yang telah diberikan oleh-Nya.

Semoga nanti ketika roda berputar dan kondisi saya beranjak naik, saya bisa membantu orang-orang yang kesulitan dengan ikhlas. Amin!

Tuesday, June 16, 2009

Awal dan Akhir 1 - Sebuah Cerita Cinta

Lagi-lagi dilibatkan dengan cerita cinta. Mungkin karena memang bulan Juni ini dipenuhi dengan banyak hal yang berbau cinta, seolah-olah meng-amin-i sebuah puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan Juni yang konon kabarnya diinspirasikan oleh cintanya kepada seseorang.

Dipikir-pikir lama sekali saya tidak pernah meng-update apa yang menjadi cerita cinta milik saya sendiri, I prefer to keep it for myself but somehow entah kenapa kok rasanya sekarang malah ingin curhat, ingin cerita supaya tidak ada beban.

Yang pertama adalah ketika beberapa waktu yang lalu saya diundang makan malam dalam rangka ulang tahun salah satu sahabat baik saya, Fa, seorang penulis yang telah menerbitkan dua buah bukunya dan sekarang lagi kasmaran dan berbahagia karena pada hari ulang tahunnya tersebut dia sudah didampingi seseorang, even a piece of cake-nya saja sudah diberikan kepada orang tersebut, officially mereka sudah menjadi love-bird (lhoo kok iri ? hihihi ...).

Dalam makan malam tersebut ketika acara sudah hendak berakhir saya baru melihat seseorang yang somehow sangat menarik dan orangnya pendiam. Saya bertanya kepada Ant siapa orang itu dan Ant menjelaskan bahwa orang itu adalah Alx mantannya Fa. Kemudian saya duduk didekatnya dan mulai berbincang-bincang, well, sebuah perbincangan ringan dan apa adanya, sekedar bertanya tentang ini dan itu. Sayang sekali saya waktu itu harus pergi untuk menghadiri resepsi pernikahan kakak dari sahabat saya. Sempat menanyakan kepadanya nomor telepon tangan miliknya dan saat ini hubungan pertemanan kami hanya sebatas sms saja.

Saya sempat mengajaknya untuk makan malam bersama saat sahabat saya dari Kuala Lumpur datang tapi dia tidak bisa. Waktu dia libur saya ingin mengajaknya nonton film tapi sayang dia sudah nonton lebih dulu dengan para sepupu-nya.

Saya tidak mau membohongi diri saya sendiri bahwa saya suka dengannya tapi mungkin dia tidak memiliki perasaan yang sama terlebih lagi bahwa saya mendengar kalau dia saat ini sedang menjalani Long Distance Relationship.

Well, ... Life is about a choice. Do I have to continue or stop ? I can't decide.

Tuesday, June 02, 2009

ODE MALAM - Sebuah Keluh Kesah Semata

Sebenarnya ada banyak keinginan untuk menulis. Banyak sekali hal yang ingin disampaikan, dikemukakan, diwartakan namun entah kenapa belakangan ini hal tersebut hanya sekedar dalam buaian pikiran semata, tak lagi kemudian memiliki semangat untuk menulis.

Setelah sekian lama vakum, baru kali ini saya kembali menyambangi blog saya. Melihat, membaca ulang semua tulisan-tulisan saya satu demi satu.

Saya baru saja mengalami sebuah peristiwa besar dalam kehidupan saya. Kembali saya harus berjuang untuk memulai semuanya dari awal namun bagi saya hal ini bukan semata ucapan, saya harus bisa dan mampu untuk berbuat lebih bagi saya sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar dan juga orang banyak.

Usia yang semakin mendekati usia tidak produktif membuat saya berpikir dan mengkaji ulang, apa yang sudah saya lakukan selama ini. Betapa banyak waktu terbuang hanya untuk urusan kesenangan semata. Begitu sulit untuk fokus pada hal-hal yang sekiranya penting dalam kehidupan saya. Tapi satu hal yang pasti dan yakin bahwa ALLAH tidak pernah ingkar janji. ALLAH akan merubah nasib kaum-NYA jika memang kaum-NYA mau membuka diri, usaha dan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Suratan ALLAH tidak pernah salah, apa yang sudah digariskan dijalankan dan semua pasti ada hikmah terkandung didalamnya, itu semua menjadi rahasia ALLAH.

Pengalaman batin saya mengajarkan banyak hal dan saya semakin menyadari bahwa saya bukanlah siapa-siapa. Saya beruntung masih diberi kepercayaan, masih diberi kenikmatan, masih diberi senang meskipun setumpuk dosa masih dilakukan.

Hari ini saya lalui dengan penuh kebimbangan, emosi yang turun naik, persoalan yang kerap kali muncul dan penyelesaiannya yang tidak pernah bisa dalam waktku singkat. Sabar adalah kunci utama dan saya berusaha untuk bisa menjadi orang yang penyabar, trust me! it's not an easys thing to do / to become.

Belajar untuk bisa menghargai orang, menghargai orang apa adanya adalah makanan sehari-hari yang sekarang makin saya dalami. Semoga langkah tersebut bisa membuat saya menjadi manusia yang lebih baik dari hari kemarin.

Jakarta, 02.06.09 / 04.35 wib
Rumah Syenang

Friday, May 15, 2009

BUSWAY - Sebuah Cerita Lagi

Tadi setelah selesai meeting di Grand Indonesia dan bermaksud untuk terus melanjutkan ke Plaza Semanggi, saya akhirnya memutuskan untuk kembali naik busway.

Setelah berjalan kaki ke shelter busway di Tosari, akhirnya sampailah ke depan pintu masuk menunggu busway datang.

Satu busway datang dan rombongan di depan saya memasuki busway, jam tujuh kurang dan busway cukup penuh dengan orang-orang yang baru saja pulang dari kantor. Ketika busway hendak berangkat lagi tiba-tiba pintu terbuka dan seorang wanita bule keluar lagi dari busway. Sang penjaga pintu hanya menunjuk ke arah Thamrin. Wanita tersebut tampak agak bingung.

Saya berada di antrian terakhir. Di sebelah saya ada dua orang pemuda berpakaian layaknya anak kuliahan dan asyik bercakap-cakap. Tak lama setelah bingung, wanita bule itu menghampiri dua anak tersebut dan kemudian bertanya,

"Do you speak English ?"

dan dengan serta mertanya salah satu dari anak muda tersebut menjawab,

"Yes, I AM" ..

Errr ... Antara ingin tenggelam, ketawa dan mulut ini rasanya udah gatal ingin komentar tapi saya hanya menundukkan kepala tanpa mengatakan apa-apa.

Wanita bule itu meneruskan pertanyaannya,

"Do you know where Harmony is ?"

Salah satu anak muda yang tadi menjawab kemudian bertanya pada temannya,

"Duuuh, gimana ngomongnya sich ? Harmony itu ada disebelah sana"

Semakin gatal mulut ini untuk berkomentar, untungnya busway yang saya tunggu sudah keburu datang.

Kalau saja busway itu belum datang mungkin mulut ini sudah berteriak,

"Yes, attack! attack!" .. dengan sebal dan murka ..

Hahahahahaha, ...

Aduuh entah ada apa dengan saya dan busway :-)

Thursday, January 01, 2009

TAHUN BARU - Sebuah Bentuk Pengharapan

Tadi malam ketika semua orang asyik sibuk berpesta atau setidaknya mencari tempat keramaian untuk mengadakan pergantian tahun, saya dan Hally teman satu rumah asyik duduk di depan TV menikmati film Harry Potter dan Da Vinci Code.

Sudah tiga tahun terakhir ini saya tak lagi berusaha untuk bergabung dengan keramaian pada saat pergantian tahun, entah kenapa, mungkin seperti yang dibilang salah seorang teman masa SMP dulu, "Geus kolot ayeuna mah, mendingan di imah tinimbang abus angin", well, saya pikir ada benarnya pernyataan itu.

Sesaat ketika pergantian tahun berlangsung, yang saya lakukan hanya berdoa dalam hati, memohon kepada-Nya untuk segala kebaikan dan kelancaran di tahun yang baru saja tiba dan mengucap syukur atas segala yang telah diberikan-Nya.

2008 adalah tahun yang penuh dengan dinamika kehidupan yang sangat menarik buat saya. Membuat saya belajar banyak hal, membuat saya mampu untuk melihat sisi lain dari diri saya yang selama ini mungkin tidak saya sadari dan juga membuat saya tersenyum atas banyak kejadian baik itu sedih ataupun kejadian yang menggembirakan.

Tahun 2008 ditutup dengan berbagai hal yang seolah mampu membuat saya selalu menyunggingkan senyum bila mengingatnya. Pertemuan dengan sahabat baik masa SMP membuat hari-hari saya semakin penuh arti. Dikabarkan sakit gejala typhus oleh salah seorang sahabat saya yang kemudian membuat orang lain bertanya apakah benar atau juga bertanya apakah sudah sehat kembali, buat saya bukan menimbulkan kemarahan tetapi malah membuat saya tersenyum senang, ... ternyata saya masih punya sahabat-sahabat yang begitu perduli, dikabarkan seperti itu buat saya adalah tanda bahwa dia masih ingat akan saya.

Pagi ini saya menyambut matahari pertama di tahun yang baru dengan satu senyuman besar di wajah saya. Berharap bahwa hari-hari ke depan akan penuh dengan kesukacitaan, kesuksesan dan kebahagiaan lahir dan batin.

Semoga teman-teman pun merasakan hal yang sama.

Selamat Tahun Baru 2009!