Sunday, July 17, 2011

Cerita Doa - Sebuah Permintaan Sederhana

Mungkin sudah terlalu sering aku berdoa kepada Tuhan dan terus menerus meminta dan meminta dan meminta tanpa henti. Tuhan pun mungkin sudah bosan dengan segala permintaanku karena rasanya tak pernah cukup.

Entah kenapa aku masih dibayangi oleh rasa marah dan kecewa dan sesak setiap kali aku mengingat mengapa seolah-olah kehidupan ini tidak adil. Mengingat bahwa yang diberi kemudahan oleh-Nya adalah mereka yang dimataku tidak pernah mengenal kata Tuhan.

Aku hari ini berharap bahwa Tuhan akan memberikan jawaban atas apa yang kumau namun tentunya aku menyadari bahwa itu semua diluar kuasaku.

Keyakinanku hanya satu bahwa Tuhan mendengar setiap pinta dan mengabulkan sesuai dengan waktu-Nya dan bukan waktuku.

Ketika aku mendengar cerita teman-temanku yang sederhana dan begitu mudahnya mereka mendapatkan keajaiban atas pertolongan-Nya, mengapa hal itu tak terjadi padaku?

Kembali aku bertanya apakah sebegitu pendosanya aku sehingga semua permintaanku seolah hilang ditelan awan-awan dan berbaur menjadi bias seperti angin?

Tak ada lagikah kesempatan bagiku?

Surat Buat Tuhan - Sebuah Tulisan Pendek

Dear Tuhan,

Bukan hal yang luar biasa ketika aku mengatakan bahwa aku ingin menulis surat. Ada satu kerinduan ketika ingin bicara banyak dengan-Mu. Banyak hal yang terjadi belakangan ini yang terkadang membuat sesak hati, sesak dada dan menumbuhkembangkan perasaan tak enak.

Sebagai umat-Mu aku tak pernah berhenti bersyukur atas segala nikmat yang telah Kau berikan.
Sebagai umat-Mu aku tak pernah berhenti mengucap Alhamdulilah atas segala limpahan rejeki, kesehatan dan juga kesenangan dalam hal apa pun.

Tuhan,

Belakangan aku merasa bahwa Kau meninggalkanku, aku merasa bahwa Kau jauh dariku. Tapi aku tau bahwa itu semua adalah akibat ulahku sendiri dan Kau ingin aku melihat itu.

Kini aku sudah melihatnya, Ya Tuhan, aku sudah merasakannya. Begitu banyak rasa yang menyesakkan dalam hati. Begitu banyak kejadian yang seolah membuatku berpikir inikah yang dinamakan keadilan?

Tuhan,

Ketika orang-orang berharap akan pertolongan-Mu, sama denganku, aku pun berharap Kau selalu ada untuk menolongku. Aku tahu bahwa yang Kau berikan kepadaku adalah sesungguhnya yang aku butuhkan. Tidakkah cubitan-cubitan kecil-Mu cukup sudah untukku?

Mengapa orang-orang yang aku anggap sangat jauh dari-Mu, Kau berikan kemudahan-kemudahan dan kenikmatan-kenikmatan? Tidakkah Kau melihat bahwa mereka tak pernah bersyukur? Tidakkah Kau lihat mereka tak pernah percaya pada-Mu?

Sebegitu kotor dan pendosanyakah aku sehingga aku tak patut mendapatkan mukjizat dari-Mu, tak patut mendapatkan bantuan-Mu?

Aku menyadari semua kesalahanku dan kembali tetap terulang dan kini aku dalam kebimbangan apakah aku harus menyerah atau aku terus berharap bahwa Kau mendengar setiap doaku?

Tuhan,

Keinginanku hanyalah membuat bangga kedua orangtuaku dan juga menjadikan diriku sebagai tulang punggung mereka namun aku tahu bahwa banyak kesalahan yang telah aku lakukan dalam meraih itu sehingga tak pernah bisa tercapai.

Tuhan,

Ijinkan aku untuk memiliki kesempatan yang lebih baik lagi dan membawa semuanya kembali kepada jalurnya dan mengabdikan serta melakukannya semua atas nama-Mu dan untuk-Mu.

Tuhan,

Aku butuh mukjizat-Mu.

Tuhan,

Adakah Kau dengar doaku?