Thursday, September 29, 2011

Campur Aduk 2909 - Sebuah Catatan Harian

Kehidupan terus berjalan. Hari berganti hari dan udara panas terkadang tergantikan oleh hujan sesaat.

Ada semacam kerinduan pada rintik hujan yang tak henti, mungkin alunan rintik itu seolah membuai diri yang lagi menerawang. Hahahaha, ternyata udara dingin dari mesin pendingin pun mampu membuat gw meracau tak tentu.

Belakangan ini gw merasa bahwa dinamika kehidupan gw kembali berjalan normal, naik turun dan undak-unduknya tidak lagi fantastis dan seolah memberikan kesempatan untuk bisa bernafas secara teratur. Kehilangan beberapa teman karena satu dan lain hal bisa gw katakan wajar dan gw ikhlas seada-adanya. Toh namanya pertemanan tidak bisa lagi dipaksakan. Mungkin saja mereka lebih memilih yang lain atau lebih nyaman dengan yang lain tinimbang dengan gw dan gw sadar betul itu. Gw percaya Tuhan tidak tidur, ada keluarga baru yang muncul dan hadir dalam kehidupan gw dan gw mensyukuri itu . Memang Tuhan selalu bekerja dengan caranya yang misterius terkadang kita dipaksa melewati satu keadaan yang seolah kita tidak mampu, kita lupa bahwa Tuhan memberikan cobaan tidak akan melebihi kemampuan orang tersebut.

Ada banyak hal yang belakangan ini juga yang membuat gw menyadari bahwa ketika kita terlepas dari sesuatu yang sesungguhnya kita lakukan dengan terpaksa maka terbukalah jalan dan kesempatan di berbagai hal. Bukan sesuatu yang mudah untuk melepaskan satu hal yang sudah kita kerjakan secara rutin secara bertahun-tahun tapi gw pikir ada baiknya terkadang kita harus rehat sejenak, mengambil jarak dan melihat semuanya dari kacamata yang berbeda.

Ah, sudahlah, racauan ini membosankan :-)
Gw akan bercerita tentang kisah cinta gw hahahaha pada postingan berikutnya.

Friday, September 23, 2011

Campur Aduk 2309 - Sebuah Catatan Harian

Mungkin sudah hampir sebulan lebih dari terakhir kali memposting Curahan Hati disini.

Begitu banyak kejadian yang tentunya terjadi dan sangat cepat dan terkadang sampai tak habis pikir kenapa bisa terjadi. Tapi tentunya semuanya ada hikmahnya. Tak ada asap kalo tak ada api, tak ada reaksi kalo tak ada aksi.

Hal paling menyedihkan adalah tentunya kehilangan seseorang yang kita sudah anggap sahabat. Kita anggap sebagai saudara sendiri. Perjalanan untuk mencapai penetapan satu kata dalam hati kita menganggapnya sahabat tentunya penuh dengan pertimbangan dan juga penuh dengan dinamika yang tidak datar. Semua naik turun.

I just lost a best friend, indeed a best friend. Tapi gw juga ngga menganggap sepenuhnya kesalahan dia, tentunya gw pasti ikut andil kenapa sampai akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan gw sebagai sahabatnya.

Belakangan begitu banyak hal yang mendera gw dan satu hal yang pasti adalah ketika banyak orang mengatakan kita harus banyak sabar ketika banyak hal buruk atau yang tidak mengenakkan mendera kita dan itu benar adanya. Mungkin hal yang klise tapi gw pikir benar, yang gw jalanin adalah gw berusaha penuh sabar dan gw juga berusaha untuk ikhlas atas apa yang terjadi.

Katakanlah hal itu mungkin mudah untuk dikatakan tapi sulit untuk dilaksanakan, tapi sepanjang kita mau dan niat dan gw sekarang percaya bahwa alam pun membantu apa yang menjadi keinginan kita. Gw sekarang menjadi lebih berhati-hati dan juga lebih bisa tahu siapa teman sesungguhnya. Memang jika kita senang seolah-olah semua orang adalah teman. Tapi cobalah ketika kita dalam keadaan terpuruk, kita bisa tahu siapa sesungguhnya teman kita dan kita bisa mengerti walau mungkin dia hanya sekedar ada di samping kita tanpa mengatakan apa-apa, walau dia hanya mengirimkan pesan dan bertanya apakah kita baik-baik so far.

Pelajaran hidup banyak sekali yang bisa kita raih, berdatangan satu demi satu dan tinggal kita menyikapinya bagaimana apakah kita mampu mengambil hikmah dari pelajaran hidup itu atau mungkin kita hanya sekedar menganggapnya sesuatu yang harus dilewati.

Yang membuat gw tetap tersenyum adalah bahwa gw semakin percaya, ketika kita diberi cobaan itu berarti kita masih dicintai oleh-Nya. Atau anggaplah Dia lagi bercanda dengan kita :-)

Gw percaya pada akhir sebuah penantian kesabaran akan berbuah manis. Tuhan tidak pernah tidur.

Ah, siang ini panas dan gw meracau semakin kacau.