Wednesday, February 28, 2007

THE DINNER ARRANGEMENT

Beberapa hari lalu saya kembali mengeksplorasi kemampuan saya untuk menjadi Tukang Tata dan Tukang Atur dalam satu jamuan makan malam di rumah atasan saya.

Kegiatan yang buat saya sangat menyenangkan karena kegiatan jamuan makan malam ini dapat mengakomodir kemampuan saya lebih jauh lagi dalam hal penataan, walaupun tidak pernah belajar secara khusus namun karena pengalaman-pengalaman yang sudah-sudah, saya merasa bahwa kemampuan saya semakin terasah namun tetap jauh dari sempurna.

Jamuan Makan Malam kali ini terbagi atas dua tempat dikarenakan jumlah tamu yang agak banyak sehingga tidak memungkinkan untuk semua tamu didudukkan pada satu meja.

Maka dibuatlah dua meja yang terpisah.

Photobucket - Video and Image Hosting

Gambar yang diatas ini adalah meja panjang tempat para bapak-bapak menikmati makan malamnya.

Photobucket - Video and Image Hosting

Gambar yang diatas ini adalah tempat para ibu-ibu menikmati makan malamnya.

Photobucket - Video and Image Hosting

Penataan peralatan makan.

Photobucket - Video and Image Hosting

Pada gambar diatas tampak table runner yang berwarna gelap dan nuansa yang didasari dengan taplak warna putih. Bunga yang diletakkan disesuaikan dengan meja dan warna yang diambil pun merupakan perpaduan. Table Runner warna gelap ini saya pakai untuk meja para bapak-bapak, terkesan keras namun elegant dan juga tidak meninggalkan sisi-sisi keindahannya.

Photobucket - Video and Image Hosting

Sementara untuk meja para ibu, saya menggunakan table runner yang tadinya adalah selendang batik kuno. Warna batik kuno yang cenderung lembut membuat penampilan meja menjadi terlihat kalem dan feminim. Bunga yang dipakai pun tidak berwarna keras namun warna yang menyesuaikan dengan nuansa ruangan itu sendiri.


Ehm .. bagaimana ? .. sudah lulus belum yaa saya ? ... hihihihi, ...

Your Kissing Technique Is: Passionate but Aggressive
Hey, slow it down a little!Yes, you've got some killer kissing moves...But that doesn't mean you need to show off ten minutes worth of technique in ten seconds.Take your time. A little passion goes a long way.Are You a Good Kisser?

Wednesday, February 21, 2007

in memoriam : SOBRON AIDIT

Beberapa waktu yang lalu ketika saya membuka email dan kemudian membaca satu email berisi berita dukacita, saya terkejut.

"Har, Om Sobron wafat di Paris kemarin."

Sebuah kalimat singkat namun cukup membuat saya terdiam sesaat, berdoa agarsanya Om Sobron diterima disisi-Nya.

Saya mengenal Om Sobron dari buku-buku yang dikarang olehnya, waktu itu kalau tidak salah era reformasi sudah berjalan di bumi Nusantara ini, ada banyak buku dari para pengarang eksil atau eks tahanan politik peristiwa 65 kembali diterbitkan setelah hampir lebih dari tiga dasawarsa dibekukan. Bahasa yang digunakan dalambuku-bukunya adalah bahasa yang lugas dan merakyat terkadang pun dicampur dengan bahasa daerah. Agaknya darah kesusastraan sesungguhnya mengalir dalam tubuh keluarga Aidit. Hal ini hanya berdasarkan kesimpulan saya pribadi karena saya memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan dua orang anggota keluarga Aidit, Om Sobron yang adik kandung D.N. Aidit dan Ilham Aidit yang putra kandung D.N. Aidit. Kepiawaian Om Ilham dalam merangkai kata ketika mempresentasikan sesuatu merupakan keahliannya yang saya kagumi.

Salah satu buku Om Sobron yang menjadi favorit saya adalah buku yang bercerita tentang restorannya di Paris yang menjual masakan Indonesia namun juga restoran tersebut tidak pernah lepas dari intaian para intel.

Om Sobron adalah adik kandung dari Dipa Nusantara Aidit atau yang lebih dikenal dengan nama D.N. Aidit, Ketua Partai Komunis Indonesia [PKI]. Hal inilah yang menyebabkan namanya masuk dalam daftar hitam pemerintah Republik Indonesia pada masa zaman Orde Baru berkuasa.

Pada saat terjadinya peristiwa G 30 S, Om Sobron saat itu sedang berada di Beijing, Cina, untuk mengajar di salah satu sekolah disana. Peristiwa 30 September itu menyebabkan beliau tidak dapat pulang kembali ke Tanah Air. Sementara dalam hatinya sendiri bertanya-tanya sedang terjadi apakah di Indonesia saat itu.

Om Sobron mengetahui kabar bahwa kakaknya sudah meninggal dari delegasi Kuba yang datang ke Beijing dan menyampaikan pesan dari Fidel Castro bahwa D.N. Aidit sudah meninggal.

Ketika itulah perjalanan hidupnya dimulai dengan segala kegetiran, rasa amarah, sedih semua bercampur menjadi satu. Satu kehidupan yang berubah secara drastis. Dapat dirasakan bagaimana rasanya ditolak masuk ke negerinya sendiri. Om Sobron berkelana dari satu negara ke negara lain. Beberapa temannya bahkan meninggal di luar negeri tanpa pernah memiliki kesempatan untuk kembali melihat Tanah Air.

Ketika tahun 1998 Presiden Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia, saat itulah Om Sobron memiliki kesempatan untuk pulang menengok kembali Tanah Air yang telah ditinggalkannya semenjak pra peristiwa 1965.

Saya sendiri memiliki kesempatan untuk bertatap muka langsung dengan Om Sobron pada suatu sore. Ketika itu saya masih bekerja di salah satu LSM yang bergerak di bidang sastra, budaya dan sejarah Indonesia, kebetulan sekali proyek yang saya tangani adalah proyek yang berkaitan dengan Peristiwa 1965. Om Sobron adalah seorang penulis cerita, puisi dan artikel yang handal, karyanya banyak sekali diterbitkan di luar negeri. Karena saat itu LSM saya sedang menyusun satu buku yang berisikan hasil karya para eksil di luar negeri, pada satu kesempatan beliau ke Tanah Air, beliau mampir ke kantor tempat saya bekerja tersebut ditemani oleh salah seorang tokoh teater dan juga aktris senior Indonesia.

Saya melihat Om Sobron sebagai seseorang yang berjiwa muda, terlihat sehat dan gagah dan pandangan matanya masih tajam seperti layaknya orang-orang muda yang memiliki satu spirit yang tinggi. Hal ini pun saya lihat di diri Om Pramoedya.

Salah satu cita-citanya adalah beliau ingin para korban peristiwa 1965 tersebut agar diperlakukan secara manusiawi. Belum tentu mereka bersalah dan belum tentu juga bahwa mereka adalah pelaku sesungguhnya.

Menurut berita yang saya baca, Om Sobron akan dikremasikan dan beliau meminta agar abunya sebagian ditaruh di makam istrinya di Beijing dan sebagian lagi ditaruh dimakam ibundanya di Belitung.

Sampai akhir hayatnya saya percaya bahwa sesungguhnya Om Sobron sangat mencintai Tanah Airnya, Indonesia.

Selamat jalan Om Sobron, semoga perjalanan menghadap sang Khalik diberi kelancaran dan semoga saja apa yang menjadi cita-cita Om Sobron agar para tahanan, mantan tahanan politik peristiwa 1965 dapat direhabilitasi namanya dan diperlakukan manusiawi.

Sunday, February 18, 2007

THE STORY

Benar juga apa yang dikatakan oleh beberapa teman saya bahwa God works with His misterious way. Kita memang tidak pernah tahu apa yang Tuhan rencanakan untuk kita, satu hal yang pasti yang selalu saya yakini adalah apa pun rencana-Nya, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita karena Dia yang paling tahu.

Beberapa hari yang lalu saya mengirimkan pesan kepada seseorang yang belum saya kenal di salah satu web tempat perkenalan di internet. Secara jujur mengingat perbedaan usia yang boleh dikatakan sangat jauh, saya tidak mengharap terlalu banyak.

Sampai kemarin malam kalau tidak salah tiba-tiba saya mendapatkan jawaban dari dia di message box saya, sesuatu yang cukup mengejutkan namun disisi lain pun membuat saya senang. Entah kapan terakhir kali saya merasakan kesenangan seperti ini, it was like I was back then in long time ago ketika masih sibuk mencari tambatan hati *haiyaaaaaaaaaahhh*

Dulu most of my time I spent it by looking for my significant other dengan segala macam cara dilakukan, mulai dari pasang iklan di web sampai dengan chatting almost every night, hahahaha, kalau mengingat itu semua malu rasanya tapi dibalik itu I got so many experiences yang I could share dengan yang lain.

Tadi malam itu somehow kita akhirnya bertemu di messenger, ngobrol ini dan itu cukup banyak. Sampai tanpa disadari waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi.

Saya terus memikirkan hal ini sampai kemudian siang tadi saya iseng telpon dan kemudian tanpa terasa sudah ngobrol selama hampir dua setengah jam dan itu pun berhenti karena waktu Maghrib sudah tiba. Selama dua setengah jam itu we played the take turns game, kalau saya bertanya maka dia akan bertanya balik dan kalau dia bertanya maka saya akan bertanya balik, sebuah permainan cara lama namun tampak cukup efektif karena selama dua setengah jam itu somehow kita bisa saling mengenal satu dan lainnya dengan lebih baik lagi.

Malam tadi pun kita janjian lagi untuk bertemu di messenger secara kita tinggal di dua negara yang berbeda. Saya berusaha untuk tidak memikirkannya dan berusaha untuk menetralisir perasaan saya karena saya tahu setelah sejuta enam belas kegagalan, I should have learnt more and be better dalam menghadapi situasi seperti ini. Tapi sepertinya hal itu tidaklah mudah, as I always said that love is simple but yet complicated.

Saya tidak mengatakan bahwa saya mencintainya tapi somehow dari perbincangan yang berkait dan hal-hal yang similar satu dengan yang lainnya, ada perasaan lain timbul dan ini buat saya bukan hal yang baik untuk sementara ini, saya belajar untuk meredamnya. Semua orang tahu yang namanya cyber love itu terkadang work well atau tidak sama sekali. Pembicaraan di dunia maya belum tentu nantiya setelah ketemu face to face akan sama. Iya sudah lihat photo tapi somehow there are some people are photogenic tapi begitu ketemu aslinya belum tentu.

Entah kenapa ketika tadi perbincangan hampir selesai karena dia harus pergi, saya ngerasa kangen. Sampai kemudian dia sendiri mengatakan bahwa dia ingin sekali ketemu. I know that I have the equal feeling as well untuk ketemu tapi saya berusaha untuk tidak menumbuhkembangkan perasaan itu.

Satu hal adalah dia mampu membuat saya tersenyum terus menerus. Yupe, I the one who said bahwa saya percaya bahwa Long Distance Relationship bisa work well kalau memang kita mau working it out well.

Is this one of the God's way ? .. I am not daring to ask tapi saya cukup bersyukur karena ada satu hal yang bisa mengisi sesuatu yang kosong cukup lama dalam hati saya *cieeeeee*

Until the time, I have no comment at all but I thank you for bringing smile and joyful feeling in my heart.

Thursday, February 08, 2007

THE SINGLE

Kalau ditanya kenapa masih single, saya masih bingung untuk menjawabnya. Palingan yang keluar adalah satu atau dua pernyataan klasik yang semua orang sudah tahu.

"Lhaa siapa yang mau sama gue ? wong gue jelek gini."

atau

"Iya nih, masih mencari pujaan hati yang sesungguhnya, katanya sich ngga dicari juga jodoh akan datang dengan sendirinya."

Tapi sejujurnya kenapa masih single sampai dengan sekarang mungkin lebih kepada standar yang dipakai untuk mencari teman hidup itu terlalu tinggi. Boleh dikata too perfect sehingga rasanya ngga mungkin bisa dapat.

"Pacaran aja sama robot, Mas, nanti semua yang mas mau pasti terlaksana."

Sejujurnya pula terkadang terbawa akan satu situasi di dalam satu cerita atau satu film yang mengakibatkan saya termehek-mehek selama beberapa hari dan terus membayangkan seandainya saya punya pacar seperti yang dicerita atau film itu pastinya akan sangat perfect.

"Cari info tentang email atau alamat rumahnya, Mas, nanti kirim surat minta tanda tangan."

Sejujurnya pula ada beberapa orang yang menyatakan minatnya untuk mengenal lebih dekat tapi kok hati ini ngga sreg yaa ? ngga sesuai, ngga seperti bayangan. Dulu pernah dipaksakan untuk terus berlanjut walaupun hati tidak sesuai, yang mana kemudian hasilnya adalah mata ini tak bisa berhenti berlatih, terus lihat kiri-kanan.

"Ah, memang si mas mah dasarnya aja ngga bisa diam matanya, jelalatan mulu."

Pernah punya pikiran bahwa jika kita memilih seseorang dari sekian yang mendekati kita dan menjalani satu relationship maka kemudian dapat dipastikan bahwa itu bisa dikatakan sebagai batu loncatan sehingga nantinya kita bisa mendapatkan seseorang yang kita harapkan.

"Eh, itu bukannya jahat yaa, mas, itu kan tandanya mas ngga ikhlas, ngga rela dalam menjalani satu hubungan."

Sejujurnya terlalu memandang tinggi standar diri sendiri sehingga acap kali melihat seseorang yang diminati *halaaahh* seolah dengan penuh keyakinan bisa mendapatkan padahal belum tentu orang itu mau.

"Mas, mas sich terlalu terpaku pada good gets good and bad gets bad. Jangan terlalu mandang diri sendiri bagus dech, mas."

So ...
mungkin itu yang membuat saya sampai saat ini tetap single.

Akhirnya kini saya sampai pada satu titik untuk menjalankan teori yang saya sering saya berikan kepada teman-teman saya; Follow the flow. Saya percaya bahwa pada saatnya nanti akan datang seseorang yang bisa saya cintai dan saya sayangi sepenuh hati dan menerima saya apa adanya.

"Errr ... optimistic boleh, mas, tapi jangan lupakan juga usaha. Miracle might happen but only God knows when."

Wednesday, February 07, 2007

THE FEELING

rasanya hari ini cape banget, ngga tau kenapa kok tiba-tiba aja kangen ingin punya seseorang yang bisa ditelpon ditengah kesibukan kantor cuman untuk tanya apa kabar atau mengeluh cape.

Friday, February 02, 2007

THE FEELING

malam ini terasa dingin, angin mengiris rasa sembilu pada tulang-tulang yang tegar berdiri. aku sendiri tak tahu yang kurasa, hanya kerinduan semata akan apa yang ingin kunyatakan tapi entahlah semua kata-kata itu terasa lenyap, ketika cerminan hati ada pada bayang pelupuk mata dan ketika akhirnya aku hanya mampu untuk menghela napas, ...

phnom penh, 2 februari 2007