Monday, July 24, 2006

THE QUESTION

only a simple question ..

"WHAT IS THE EXACT MEANING OF WHITE LIES ?"

anybody willing to share with me .. ? send your answer to my email : hcs.puruhito@gmail.com

Friday, July 21, 2006

THE INCIDENT

How could I be so blind ? so stupid ? I should have known it .. I should have realized it ..

Damn me .. !!!

Phnom Penh, 20 July 2006. the day I hate myself so much and feel betrayed

Tuesday, July 18, 2006

THE NAME

“Apalah artinya sebuah nama.” Kutipan paling legendaris dari Shakespeare tentang nama. Mungkin sebagian orang tidak perduli akan nama yang diberikan oleh orang tuanya, mungkin sebagian orang lebih suka dipanggil dengan nama kecilnya atau nama panggilannya ketimbang dipanggil dengan memakai nama resminya. Mungkin juga sebagian orang malah tidak perduli punya nama atau tidak, atau mungkin sebagian orang tidak peduli apakah orang lain mengingat namanya atau tidak.

Tapi tidak untuk saya, somehow it’s a little bit bother me when someone that we have properly being introduced to each other lalu bertemu kembali dalam satu kesempatan dan lupa namanya tapi yang bersangkutan merasa tidak terganggu untuk bertanya nama kita. Jangan untuk bertanya dengan orangnya langsung, bertanya pada teman-temannya pun tidak. Mungkin dia menganut paham aliran “Apalah artinya Sebuah Nama.”

Tadi malam saya memutuskan untuk tidak hadir di kelas bahasa yang sedang saya pelajari, pertama karena memang hujan yang besar menerpa Phnom Penh dan yang kedua tidak adanya kendaraan untuk pergi ke kelas tersebut. Lalu sebagai gantinya, saya memutuskan untuk makan malam dengan dua orang sahabat saya, Miss Dv dan Miss Dn.

Kami makan ditempat biasa, well, sudah tiga hari kami makan direstaurant yang sama, actually I went there last night because of I had a purpose of seeing someone. Sebenarnya bukan seseorang yang special tapi secara jujur dikatakan bahwa sudah beberapa hari ini dia mengganggu jalan pikiran saya (here we go again .. me and my exaggerated language!).

Saya bertemu dengan orang tersebut (tentunya karena dia bekerja di restaurant tersebut!), seperti yang saya lakukan acap kali bertemu dengannya, saya selalu menyapa dengan menyebut namanya dan menanyakan kabarnya dan seperti biasanya dia menjawab sambil tersenyum tapi dia tidak pernah bertanya balik mengenai kabar saya .. (eh ?). Entah mungkin momennya tidak tepat sehingga dia belum mau bertanya nama saya atau mungkin memang dia merasa bahwa tidak perlu mengetahui nama saya.

Anyway, setelah selesai makan dengan Miss Dn dan Miss Dv, we decided to go somewhere to have a coffee or a drink. Phnom Penh hujan dan all of us love rain, jadi kita menyusuri pinggir sungai dengan memakai mobil dan sambil menikmati jatuhnya rintikan hujan dan musik lembut yang mengalun.

Setelah itu kami pun memutuskan untuk duduk di satu tempat sambil ngobrol, sambil bertukar pikiran, maka kami pergi ke Riverhouse Lounge, satu tempat yang lokasinya ada di pinggir sungai.

Ketika hendak masuk ke lounge tersebut, Miss Dn bertemu dengan salah seorang temannya yaitu Mr. Dns, anak muda berkebangsaan Russia namun warga negara Perancis kalau tidak salah, somehow seperti itulah. Mr. Dns ini adalah crème de la crème-nya Phnom Penh. Once I was introduced to him by Ms. Dn and setelah itu walaupun suka bertemu di beberapa acara, namun we hardly say hi to each other. Entah kenapa, mungkin juga karena waktu itu dikenalkannya dalam satu acara pesta sehingga orang terkadang tidak begitu ambil serius. The good thing is I do remember his name. Dns.

Naah tadi malam itu setelah masuk ke lounge dan duduk kemudian memesan minum, maka kami bertiga pun mulai asyik mengobrol sambil sesekali tertawa cekakakan, sampai kemudian datanglah Mr. Dns ini ke meja kami, kemudian dengan tanpa basa-basi, dia mulai ikut mengobrol tanpa melihat eksistensi saya sebagai bagian dari kelompok kecil yang mungil ini. Pertama, saya tidak begitu merasa tersinggung, saya pikir mungkin memang dia ingin berbicara dengan Ms. Dn saja, tapi kemudian dia mulai mengajak Ms. Dv bicara sampai kemudian saya sama sekali tidak ditegurnya. What such an attitude I guess.

Saya mencoba untuk tidak mengambil pusing dengan semua itu, saya asyik menikmati musik dan rokok serta segelas Tia Maria.

Time to go home, maka ketika berpamitan, saya sengaja tidak berpamitan padanya, buat apa ? daripada nanti pamitan pun tidak dijawab atau disapa, well, I better not to. Maka saya keluar dari lounge lebih dulu dari sahabat-sahabat saya itu, sampai kemudian ketika sampai ke mobil, I was surprised kalau dia ternyata ikut pulang dan ikut di mobil yang sama !!!. Ms. Dv memutuskan untuk mengantarkan dia terlebih dahulu kemudian baru mengantar Ms. Dn dan terakhir mengantar saya.

Sesampainya di depan rumah Mr. Dns ini, dia said thank you to everyone and even to me (to my surprise) dan secara reflek saya menjawab, “Okay Dns, good nite.” Dan yang bikin saya terkejut lagi ketika dia menepuk pundak saya dan mengatakan, “I should appreciate that you remember my name” … HELLLLLOOOOOOOOWWWW … mungkin ini yang dimaksud oleh Shakespeare dengan “Apalah Artinya Sebuah Nama” …,

Ms. Dn dan Ms. Dv tertawa tergelak-gelak ..

Wednesday, July 12, 2006

CATATAN PERJALANAN 5

Pada saat kita masuk ke dalam pelataran dalam Angkor Wat, suasana nyaman, suasana sejuk dan damai terasa memasuki setiap relung jiwa. Entah mungkin itu hanya perasaan saja atau memang karena dulunya tempat ini merupakan tempat ibadah, tempat penenangan diri dan tapa seraya memuja sang Dewa, wallahualam.

Yang pertama kita lihat di kiri dan kanan adalah kolam atau seperti tempat pemandian, dahulunya mungkin entah raja atau kaum bangsawan mensucikan dirinya terlebih dahulu sebelum melakukan ritual sembahyang memuja dewa.


Photobucket - Video and Image Hosting


Jalan menuju lobby utama tempat dimana semua orang bersembahyang tampak panjang namun memberikan nuansa sejuta misteri.

Photobucket - Video and Image Hosting


Jika anda memiliki kekuatan lahir batin [mungkin saya terlalu hiperbola], tidak ada salahnya untuk mencoba naik ke tingkat paling tinggi. Harus saya ucapkan disini rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya kepada salah satu teman baik saya yaitu Bona yang telah memberikan motivasi dan kekuatan hingga saya bisa naik sampai di puncaknya Angkor. Dengan kemiringan tangga yang hampir tegak lurus dan anak tangga yang tidak lebar, saya akui bahwa semua jerih payah itu akan hilang begitu kita sampai di puncak. Nanti satu saat jika anda berkesempatan pergi ke Angkor, maka anda akan mengetahui mengapa tangga itu dibuat sedemikian sulitnya untuk dinaiki.Di menara utama terdapat patung Budha yang berukuran cukup besar. Sebagaimana diketahui bahwa setelah Budha masuk dan menggantikan Hindu, maka Angkor menjadi Candi Budha dengan begitu banyaknya patung Budha bertebaran, namun sekarang ini sebagian besar patung sudah diselamatkan ditaruh di Musium Nasional di Phnom Penh dan sebagian besar lagi hancur pada masa rejim Pol Pot / Khmer Merah berkuasa.

Photobucket - Video and Image Hosting


Pemandangan terlihat begitu menarik dari puncak Angkor, apalagi candi ini menghadap ke barat dan salah satu daya tariknya adalah pemandangan pada saat matahari terbenam.

Photobucket - Video and Image Hosting


Photobucket - Video and Image Hosting

Inilah menara utama di Angkor. Tampak terlihat megah dan besar. Pada masanya dulu, hanya Raja dan Guru Spiritualnya yang diperkenankan naik dan bersembahyang di menara utama ini, yang lainnya hanya bisa sampai pelataran lobby saja. Tidak ada yang bisa naik ke menara utama ini.

Photobucket - Video and Image Hosting


Pemandangan dari menara utama ke pelataran candi di bawah.

Photobucket - Video and Image Hosting


Pelataran tampak dari atas.

Photobucket - Video and Image Hosting

Perbandingan besarnya manusia dengan menara utama

Photobucket - Video and Image Hosting


Photobucket - Video and Image Hosting


Patung Budha pada menara utama, tidak begitu jelas karena patungnya berwarna hitam dan diselimuti kain merah.

Photobucket - Video and Image Hosting

Patung Budha disalah satu gang di menara utama namun sudah tidak ada lagi kepalanya. Banyak patung yang hilang pada jaman rejim Pol Pot / Khmer Merah berkuasa, ada yang memang sengaja dihancurkan, ada juga yang memang dicuri untuk kemudian dijual sebagai barang antik.

Photobucket - Video and Image Hosting


Setelah turun dari menara, maka kita akan memutari Angkor untuk melihat cerita-cerita yang direfleksikan dengan relief di sekeliling Angkor, cerita bagaimana bangsa Khmer dulunya merupakan satu bangsa yang besar dan tangguh dalam menghadapi setiap serangan atau pun percobaan penjajahan oleh kerajaan lain.

Tampak mendung mulai mengelilingi Angkor

Photobucket - Video and Image Hosting


Photobucket - Video and Image Hosting

Ini adalah salah satu gang bagian luar Angkor

Photobucket - Video and Image Hosting

Inilah sebagian relief yang mengelilingi Angkor.

Photobucket - Video and Image Hosting


selanjutnya .. menelusuri Phnom Kulen ..

Tuesday, July 11, 2006

CATATAN PERJALANAN 4

The Great ANGKOR WAT
Perjalanan berikutnya adalah mengunjungi salah satu yang termasuk Keajaiban Dunia dan juga Cagar Budaya Dunia yang dilindungi oleh Badan PBB. The Great Angkor Wat.

Konservasi Angkor dimulai pada tahun 1960 oleh pemerintah Perancis.


Photobucket - Video and Image Hosting

tanda konservasi dimulai


Angkor dibangun pada masa pemerintahan Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke 12, baik sebagai ibukota dan juga candi penghormatan kepada Dewa Wisnu.

Angkor Wat dikelilingi oleh parit besar yang dikenal dengan sebutan The Moat yang menandakan samudera, dengan total luas keseluruhan kompleks Angkor ini kurang lebih 200 hektar.

2 jembatan pada bagian barat dan timur membelah parit besar menggabungkan bagian luar dan dalam Angkor dengan panjang masing-masing 190 m. Angkor sendiri dikelilingi oleh tembok dengan panjang kali lebar adalah 1,025 m x 802 m.


Photobucket - Video and Image Hosting

the moat


Photobucket - Video and Image Hosting


Menelusuri causeway maka kita akan berhadapan dengan pintu masuk Angkor Wat, terdiri atas tiga menara.

Photobucket - Video and Image Hosting

tiga menara


Menara tengah merupakan pintu masuk utama kedalam kompleks Angkor Wat.

Photobucket - Video and Image Hosting


Photobucket - Video and Image Hosting


Dari mulai pintu masuk, kita kembali menelusuri jembatan atau semacam jalan yang terbuat dari batu solid dan kokoh untuk menuju menara utama Angkor Wat ini. Angkor Wat sendiri secara seksama menggabungkan dua pola dari gaya arsitektur Khmer yaitu pyramid dan apa yang disebut “concentric galleries.” Piramid dipakai sebagai simbol dari Hindu yaitu Gunung Meru atau Mahameru. Jika anda pernah membaca Mahabharata, Bharatayudha dan Pandawa Seda karya RA. Kosasih, maka sering disebut bahwa tempat bersemayamnya para dewa berada di puncak Mahameru.

Photobucket - Video and Image Hosting

tampak menara utama dari jauh


Angkor Wat ini menghadap ke arah Barat, yang mana setiap candi Hindu yang menghadap ke arah Barat adalah merupakan candi yang diperuntukkan bagi Dewa Wisnu. Dulunya Angkor ini dibangun pada masa Hindu berkuasa.

Kita memasuki kota Angkor dari arah barat dengan menyeberangi parit besar. Begitu melewati pintu utama, anda akan berjalan diatas jembatan sepanjang 350 m dan diujung jembatan itu anda akan melihat 5 menara Angkor yang berdiri walau tidak utuh lagi namun dapat memberikan satu nuansa betapa dulu sangat indah karya manusia yang dibekali otak dan pemikiran oleh Yang Mempunyai Hidup.

Sebelum menyusuri jembatan, cobalah ke sebelah selatan arah pintu masuk utama, beberapa meter dari situ maka anda akan bisa melihat satu relief penari Apsara yang tersenyum namun memperlihatkan giginya. Lalu apa istimewanya ? yang menjadikannya istimewa adalah dari sekitar kurang lebih 2,000 relief penari Apsara yang ada di Angkor, hanya satu yang memperlihatkan giginya, entah maksud dan tujuannya apa pada masa itu dibuat seperti itu.

Pada saat anda menelusuri jalan menuju menara utama Angkor, di kiri dan kanan terdapat masing-masing satu bangunan yang dulunya dipercaya bahwa bangunan tersebut merupakan perpustakaan para pendeta. Bayangkan bahwa jaman dulu saja minat baca dan belajar sudah ada. Mendekati pintu masuk ke menara utama setelah melewati gedung perpustakaan tersebut, maka anda akan menjumpai dua buah kolam dikiri dan kanan [pada saat saya datang, kolam disebelah kanan sedang kering sehingga hanya ada kolam disebelah kiri], kolam ini merupakan kolam yang sering dipakai oleh para turis untuk berphoto karena pada kolam ini terdapat bayangan lima menara utama Angkor Wat.


Photobucket - Video and Image Hosting

gedung perpustakaan


Photobucket - Video and Image Hosting

gedung perpustakaan satu lagi


Photobucket - Video and Image Hosting

kolam tempat pengambilan photo

CATATAN PERJALANAN 3

Melanjutkan dari Catatan Perjalanan 1 dan 2

ELEPHANT TERRACE and TERRACE OF GARUDA
Dari Bapuon maka kita akan menelusuri causeway menuju keluar area Bapuon dan sampailah kita di Elephant Terrace yang dibangun pada masa pemerintahan Jayavarman VII kemudian pada masa pemerintahan Jayavarman VIII ditambah beberapa bangunan.

Elephan Terrace ini biasanya dipakai untuk acara-acara kenegaraan atau resepsi-resepsi resmi. Dengan panjang 300 m. Ada tiga tangga untuk menaiki Elephant Terrace ini dari arah depan, satu ditengah dan dua ada di kiri dan kanan pada ujung teras ini. Tangga yang tengah merupakan tangga yang paling besar.


Photobucket - Video and Image Hosting


Photobucket - Video and Image Hosting


Photobucket - Video and Image Hosting



bersambung ke Catatan Perjalanan 4
The Great Angkor Wat

THE SITTING

Mungkin buat sebagian besar orang hal ini tidak menjadi masalah tapi terkadang ada juga yang membuat kemudian kita berpikir bahwa walaupun ini merupakan hal kecil namun bisa memberi efek yang cukup besar. Ini masalah sitting arrangement atau penempatan posisi duduk orang di suatu acara makan.

Sebagai bagian dari salah satu tugas yang saya jalankan, salah satunya adalah mengatur jamuan makan malam dengan kode “sitting dinner” yang mana berarti setiap tamu akan duduk ditempat yang telah ditentukan dan namanya pun ditulis di kartu kecil yang diletakkan dimeja makan. Tentunya sebelum menaruh siapa duduk dekat siapa maka yang perlu diperhatikan adalah siapa yang menjadi guest of honor kemudian kedudukan atau jabatan orang per orangnya lainnya sehingga akan memudahkan bagi tuan rumah yang menyusun.

Dan tanpa saya sadari, hal ini ternyata secara tidak langsung pun terbawa pada acara makan malam informal. Entah mungkin saya yang terbiasa dengan sistim protokoler seperti itu atau mungkin karena lingkup pergaulan disini yang membuat saya sering sekali menghadiri undangan makan malam informal namun memiliki aturan tidak tertulis akan posisi duduk orang per orangnya.

So it happened last night when I had dinner with some of my good friends here. Rencananya adalah kita semua berkumpul di restaurant yang sudah ditentukan untuk makan malam bersama. Yang pertama terjadi adalah ketika dijemput oleh Miss Dr dan Miss Dn, di mobil ternyata sudah ada Miss Pl. Well, not that I don’t like Ms. Pl tapi sebaiknya Miss Dn memberitahukan bahwa Miss Pl akan ikut serta. Sometimes there are times when you only want to be with your close friends only. But I tried to tolerate, may be I was over-sensitif at that time.

On the way to the restaurant, Ms. Dn sent message to Mr. S informing that we were at that time already on the way and would be there soon. To my surprise that Ms. Dn asked Mr. S to prepare 8 chair. I thought that we were only 6 of us; Miss Dr, Miss Dn, Miss Pl, Mr. L, Mr. S and myself. Ternyata ada dua orang temannya Ms. Dn lagi yang akan bergabung.

Saya masih dalam posisi duduk ditempat saya pertama kali duduk ketika meja sudah dibersihkan dan disiapkan ketika Ms. Dn meminta saya untuk pindah duduk ke bangku di depan saya dan bersebelahan dengan Mr. L.

Okay, so in my side was me, Mr. L, Mr. S and Ms. Dr while in front of us was Ms. 1, Ms. 2, Ms. Dn and Ms. Pl. Saya merasa tidak nyaman dengan posisi seperti itu. Namun mungkin saya pikir teori saya salah tapi setelah setengah makan malam berjalan, saya baru menyadari bahwa apa yang saya rasakan itu benar adanya. Ms. 1 dan Ms. 2 bercakap-cakap antara mereka sendiri ataupun terkadang dengan Ms. Dn dan sesekali dengan Mr. L dan Mr. S,. Ms. Dn sendiri sibuk bicara dengan Ms. Pl dan Ms. Dr terkadang atau dengan Mr. L dan Mr. S. Diantara 8 orang yang ada, saya merasa bahwa saya sendiri. Benar bahwa saya bisa saja gabung dengan pembicaraan yang sedang terjadi, tapi bagaimana saya mau jump-in ke pembicaraan yang sedang berjalan jika ternyata pembicaraan tersebut bukan pembicaraan global tetapi lebih kepada pembicaraan untuk segelintir orang saja yang mengerti ?

So that night turned up into something unpleasant for me. First, I agreed to attend the dinner because I’ve promised to join. The food was good, I meant usual food. But the companions this time, for me, were wrong. Besides, you may laugh so hard, I did not get a chance to see Konser Eliminasi AFI. Other thing, I got news that one of my good friend was hospitalized and no one was here with him.

Tapi mungkin satu hal adalah bahwa saya harus belajar untuk bisa menerima keadaan dan membuat suasana yang menurut kata hati saya tidak nyaman dibuat senyaman mungkin, walaupun mungkin effort untuk itu akan susah but there’s no harm of trying.

Mudah-mudahan makan malam yang akan datang akan lebih menyenangkan.


Phnom Penh, 09 Juli 2006

Monday, July 10, 2006

THE ELIMINATION

Dari Konser Eliminasi AFI 2006. Hendri dari Riau harus pulang tadi malam

Phnom Penh, 09 Juli 2006

Wednesday, July 05, 2006

THE HISTORY

Pada hari ini 47 tahun yang lalu, Presiden Republik Indonesia yang kala itu dijabat oleh Ir. Soekarno, mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Yang mana isinya adalah :

* Bubarkan Konstituante
* Kembali ke UUD 1945

Monday, July 03, 2006

THE VISITING

Kira-kira ada yang bisa mengajak saya tidak ke tempat ini jika saya kembali ke Tanah Air ? this is one of the place that I do really want to visit since I was a little kid ... one of the historical place in Indonesia, located near by Bandung .. to be exact adanya di Lembang


Photobucket - Video and Image Hosting



Planetarium Boscha

THE ELIMINATION

Dari Konser Eliminasi AFI 2006. Rita dari Makassar harus pulang.