Pada saat kita masuk ke dalam pelataran dalam Angkor Wat, suasana nyaman, suasana sejuk dan damai terasa memasuki setiap relung jiwa. Entah mungkin itu hanya perasaan saja atau memang karena dulunya tempat ini merupakan tempat ibadah, tempat penenangan diri dan tapa seraya memuja sang Dewa, wallahualam.
Yang pertama kita lihat di kiri dan kanan adalah kolam atau seperti tempat pemandian, dahulunya mungkin entah raja atau kaum bangsawan mensucikan dirinya terlebih dahulu sebelum melakukan ritual sembahyang memuja dewa.
Jalan menuju lobby utama tempat dimana semua orang bersembahyang tampak panjang namun memberikan nuansa sejuta misteri.
Jika anda memiliki kekuatan lahir batin [mungkin saya terlalu hiperbola], tidak ada salahnya untuk mencoba naik ke tingkat paling tinggi. Harus saya ucapkan disini rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya kepada salah satu teman baik saya yaitu Bona yang telah memberikan motivasi dan kekuatan hingga saya bisa naik sampai di puncaknya Angkor. Dengan kemiringan tangga yang hampir tegak lurus dan anak tangga yang tidak lebar, saya akui bahwa semua jerih payah itu akan hilang begitu kita sampai di puncak. Nanti satu saat jika anda berkesempatan pergi ke Angkor, maka anda akan mengetahui mengapa tangga itu dibuat sedemikian sulitnya untuk dinaiki.Di menara utama terdapat patung Budha yang berukuran cukup besar. Sebagaimana diketahui bahwa setelah Budha masuk dan menggantikan Hindu, maka Angkor menjadi Candi Budha dengan begitu banyaknya patung Budha bertebaran, namun sekarang ini sebagian besar patung sudah diselamatkan ditaruh di Musium Nasional di Phnom Penh dan sebagian besar lagi hancur pada masa rejim Pol Pot / Khmer Merah berkuasa.
Pemandangan terlihat begitu menarik dari puncak Angkor, apalagi candi ini menghadap ke barat dan salah satu daya tariknya adalah pemandangan pada saat matahari terbenam.
Inilah menara utama di Angkor. Tampak terlihat megah dan besar. Pada masanya dulu, hanya Raja dan Guru Spiritualnya yang diperkenankan naik dan bersembahyang di menara utama ini, yang lainnya hanya bisa sampai pelataran lobby saja. Tidak ada yang bisa naik ke menara utama ini.
Pemandangan dari menara utama ke pelataran candi di bawah.
Pelataran tampak dari atas.
Perbandingan besarnya manusia dengan menara utama
Patung Budha pada menara utama, tidak begitu jelas karena patungnya berwarna hitam dan diselimuti kain merah.
Patung Budha disalah satu gang di menara utama namun sudah tidak ada lagi kepalanya. Banyak patung yang hilang pada jaman rejim Pol Pot / Khmer Merah berkuasa, ada yang memang sengaja dihancurkan, ada juga yang memang dicuri untuk kemudian dijual sebagai barang antik.
Setelah turun dari menara, maka kita akan memutari Angkor untuk melihat cerita-cerita yang direfleksikan dengan relief di sekeliling Angkor, cerita bagaimana bangsa Khmer dulunya merupakan satu bangsa yang besar dan tangguh dalam menghadapi setiap serangan atau pun percobaan penjajahan oleh kerajaan lain.
Tampak mendung mulai mengelilingi Angkor
Ini adalah salah satu gang bagian luar Angkor
Inilah sebagian relief yang mengelilingi Angkor.
Yang pertama kita lihat di kiri dan kanan adalah kolam atau seperti tempat pemandian, dahulunya mungkin entah raja atau kaum bangsawan mensucikan dirinya terlebih dahulu sebelum melakukan ritual sembahyang memuja dewa.
Jalan menuju lobby utama tempat dimana semua orang bersembahyang tampak panjang namun memberikan nuansa sejuta misteri.
Jika anda memiliki kekuatan lahir batin [mungkin saya terlalu hiperbola], tidak ada salahnya untuk mencoba naik ke tingkat paling tinggi. Harus saya ucapkan disini rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya kepada salah satu teman baik saya yaitu Bona yang telah memberikan motivasi dan kekuatan hingga saya bisa naik sampai di puncaknya Angkor. Dengan kemiringan tangga yang hampir tegak lurus dan anak tangga yang tidak lebar, saya akui bahwa semua jerih payah itu akan hilang begitu kita sampai di puncak. Nanti satu saat jika anda berkesempatan pergi ke Angkor, maka anda akan mengetahui mengapa tangga itu dibuat sedemikian sulitnya untuk dinaiki.Di menara utama terdapat patung Budha yang berukuran cukup besar. Sebagaimana diketahui bahwa setelah Budha masuk dan menggantikan Hindu, maka Angkor menjadi Candi Budha dengan begitu banyaknya patung Budha bertebaran, namun sekarang ini sebagian besar patung sudah diselamatkan ditaruh di Musium Nasional di Phnom Penh dan sebagian besar lagi hancur pada masa rejim Pol Pot / Khmer Merah berkuasa.
Pemandangan terlihat begitu menarik dari puncak Angkor, apalagi candi ini menghadap ke barat dan salah satu daya tariknya adalah pemandangan pada saat matahari terbenam.
Inilah menara utama di Angkor. Tampak terlihat megah dan besar. Pada masanya dulu, hanya Raja dan Guru Spiritualnya yang diperkenankan naik dan bersembahyang di menara utama ini, yang lainnya hanya bisa sampai pelataran lobby saja. Tidak ada yang bisa naik ke menara utama ini.
Pemandangan dari menara utama ke pelataran candi di bawah.
Pelataran tampak dari atas.
Perbandingan besarnya manusia dengan menara utama
Patung Budha pada menara utama, tidak begitu jelas karena patungnya berwarna hitam dan diselimuti kain merah.
Patung Budha disalah satu gang di menara utama namun sudah tidak ada lagi kepalanya. Banyak patung yang hilang pada jaman rejim Pol Pot / Khmer Merah berkuasa, ada yang memang sengaja dihancurkan, ada juga yang memang dicuri untuk kemudian dijual sebagai barang antik.
Setelah turun dari menara, maka kita akan memutari Angkor untuk melihat cerita-cerita yang direfleksikan dengan relief di sekeliling Angkor, cerita bagaimana bangsa Khmer dulunya merupakan satu bangsa yang besar dan tangguh dalam menghadapi setiap serangan atau pun percobaan penjajahan oleh kerajaan lain.
Tampak mendung mulai mengelilingi Angkor
Ini adalah salah satu gang bagian luar Angkor
Inilah sebagian relief yang mengelilingi Angkor.
selanjutnya .. menelusuri Phnom Kulen ..
1 comment:
woww..!!*speechless*. Look like amazing place to visit nih !! *sambil menerawang kira2 kapan bisa kesana*...Great photos Kak Hary :)
Post a Comment