Thursday, January 01, 2009

TAHUN BARU - Sebuah Bentuk Pengharapan

Tadi malam ketika semua orang asyik sibuk berpesta atau setidaknya mencari tempat keramaian untuk mengadakan pergantian tahun, saya dan Hally teman satu rumah asyik duduk di depan TV menikmati film Harry Potter dan Da Vinci Code.

Sudah tiga tahun terakhir ini saya tak lagi berusaha untuk bergabung dengan keramaian pada saat pergantian tahun, entah kenapa, mungkin seperti yang dibilang salah seorang teman masa SMP dulu, "Geus kolot ayeuna mah, mendingan di imah tinimbang abus angin", well, saya pikir ada benarnya pernyataan itu.

Sesaat ketika pergantian tahun berlangsung, yang saya lakukan hanya berdoa dalam hati, memohon kepada-Nya untuk segala kebaikan dan kelancaran di tahun yang baru saja tiba dan mengucap syukur atas segala yang telah diberikan-Nya.

2008 adalah tahun yang penuh dengan dinamika kehidupan yang sangat menarik buat saya. Membuat saya belajar banyak hal, membuat saya mampu untuk melihat sisi lain dari diri saya yang selama ini mungkin tidak saya sadari dan juga membuat saya tersenyum atas banyak kejadian baik itu sedih ataupun kejadian yang menggembirakan.

Tahun 2008 ditutup dengan berbagai hal yang seolah mampu membuat saya selalu menyunggingkan senyum bila mengingatnya. Pertemuan dengan sahabat baik masa SMP membuat hari-hari saya semakin penuh arti. Dikabarkan sakit gejala typhus oleh salah seorang sahabat saya yang kemudian membuat orang lain bertanya apakah benar atau juga bertanya apakah sudah sehat kembali, buat saya bukan menimbulkan kemarahan tetapi malah membuat saya tersenyum senang, ... ternyata saya masih punya sahabat-sahabat yang begitu perduli, dikabarkan seperti itu buat saya adalah tanda bahwa dia masih ingat akan saya.

Pagi ini saya menyambut matahari pertama di tahun yang baru dengan satu senyuman besar di wajah saya. Berharap bahwa hari-hari ke depan akan penuh dengan kesukacitaan, kesuksesan dan kebahagiaan lahir dan batin.

Semoga teman-teman pun merasakan hal yang sama.

Selamat Tahun Baru 2009!