Ah! ini hanya sebuah cerita sangat pendek pada saat Idul Fitri.
Seperti biasa setiap Idul Fitri pastilah ada saja tamu yang datang ke rumah untuk bermaaf-maaf-an dan bersilaturahmi dengan Bunda. Beberapa ada teman lamanya yang datang.
Karena saya seorang putranya satu-satunya yang ada di rumah menemani beliau tentunya saat Bunda menerima tamu, saya pun menyiapkan minuman dan penganan Lebaran untuk para tetamu.
Alkisah datanglah seorang tante yang tentunya adalah kawan lama dari Bunda. Saat saya menyajikan minuman dan penganan tersebut di ruang tamu dan bersalaman dengan sang kawan lama ini, terjadilah percakapan kecil antara saya dengan tamu Bunda saya itu:
"Lhoo, ini mas yang di Kamboja ? Sudah balik ? Apa kabar ?"
-Baik, Tante.-
"Kapan nyusul mas-mas dan mbak-mbaknya ?"
-agak tercekat sesaat, .... Err, nanti tante kalau tante sudah menyusul om-
Dan muka Bunda pun berubah dan sang Tante pun tersenyum pahit dan saya berlalu ke belakang.
Anuuu .. eerrrrr ... Om yang merupakan suami sang Tante sudah lama RIP.
Begitu tamunya pulang, sang Bunda tercinta hanya geleng-geleng kepala dan ngomong dengan nada tajam:
"Je ben ereg no manieren zeg"
1 comment:
hmmmm ...lidah mang gak bertulang ... siapa sangka kejadiannya seperti itu :)
Post a Comment