Wednesday, February 16, 2005

SURAT, SIRAT, SERAT

SURAT, SIRAT, SERAT

Pagi bangun dan menghabiskan waktu hampir satu jam lebih untuk mencari ID Kamboja milik saya dan Mrs. Ambassador yang sampai sekarang belum ketemu. Dengan perasaan kesal dan jengkel saya berangkat ke kantor untuk menunaikan tugas saya sebagaimana biasanya.

Hari ini ini hampir separuh harian dihabiskan untuk men-draft, mem-print, koreksi, print, koreksi, print surat - surat Mr. Ambassador. Surat pertama yang dikonsep adalah ucapan selamat kepada salah satu rekannya yang telah menyerahkan Credential Letters kepada kepala pemerintahan tempat beliau ditugaskan. Pemakaian konsep baku terkadang membuat bahasa Indonesia yang dipakai menjadi tidak lugas, tidak adaptable. Mungkin maksudnya adalah pemakaian bahasa sopan dan baku, bahasa yang EYD kalau kata Mr. Van Maghel.

Dulu sekali ketika pertama kali bekerja untuk Mr. Ambassador, acap kali saya diharuskan untuk mem-print ulang surat dan kemudian beliau mengkoreksi kembali dan saya harus mem-print ulang lagi ... acap kali itu pula gelegak darah saya sampai di batas ubun-ubun. Namun kini saya sudah terbiasa akan habit beliau dan bisa melakukannya dengan tenang, santai dan tertawa-tawa jika beliau meminta saya untuk mem-print berulang-ulang surat yang beliau koreksi. Entahlah, nampaknya mungkin masalah linguistik yang dimiliki beliau, tapi juga mungkin bahasa diplomatis yang penuh dengan kebasa-basian namun secara tidak langsung harus mencapai titik tujuan tertentu but I prefer to choose the last one. Saya ingat pesan Mr. Ambassador untuk tidak percaya sepenuhnya dengan keramahtamahan diplomatik dari para rekanan perwakilan negara-negara asing lain, bukan apa-apa .. dalam keramahan itu terkadang kita menjadi buta dan tidak bisa lagi melihat pesan tersirat dibelakangnya.

Seperti halnya dalam pergaulan yang terjadi di lingkungan tempat saya bekerja. Begitu banyak pesan tersirat yang disampaikan baik melalui perkataan langsung, tidak langsung, gesture, sikap dan lainnya. Kini saya lebih mencermati untuk bisa bersikap lebih awas, eling lan waspada. Mencoba untuk bersikap terbuka dan menerima semua omongan yang terkadang membuat diri langsung menggelegak mendidih dan ingin berkata-kata dalam oktaf yang cukup tinggi.

Surat kedua yang harus diselesaikan adalah surat kepada Mr. Minister of Foreign Affair Kingdom of Cambodia yang akan ditandatangani oleh Mr. Ambassador. Surat tersebut merupakan surat pengantar. Kembali kesalahkaprahan terjadi. Terbiasa dengan kalimat-kalimat panjang, maka Mr. Jack Busro membuat draft surat dengan buaian kalimat-kalimat penuh makna yang dirangkai dalam jalinan aksara-aksara indah. Namun tak dinyana bahwa Mr. Ambassador kali ini menginginkan surat yang cukup pendek. Surat yang cukup jelas dan padat.

Maka terjadilah perbedaan persepsi. Mr. Jack Busro harus mengkoreksi draft yang sudah dibikin dan diambil dari tangan Mr. Ambassador. Saya hanya tersenyum dan tertawa saja melihat kepanikan yang ada dimukanya kali ini. Saya pikir dia pasti punya acara sehingga mukanya terlihat agak kecut ketika menerima koreksi draft dari tangan saya [biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mengkoreksi satu surat, walaupun itu surat pendek].

Setelah beberapa kali pengoreksian disana dan disini, akhirnya selesai juga surat tersebut dan akhirnya ditandatangani [you know that I now have kind of a habit .. at anytime Mr. Ambassador will sign sumthing, I always cross my fingers in order to have a bless so then there would be no changes in the letter anymore .. hehehe].

Setelah semua urusan surat menyurat selesai, so then akhirnya I got a chance to clean up my table yang sudah kayak meja pegawai kelurahan yang penuh dengan berkas-berkas dan mesin tik. Gooosshh ... I hate myself for not being able to organize my time better so then I could spare a time to tidy up my desk.

Tiba-tiba saja tersirat dalam pikiran mengenai Blossoms of Longings .. sebuah buku yang diterbitkan oleh Yayasan Lontar yang berisikan Serat Centhini -- puisi Jawa kuno tentang cinta. I was wondering if only I can get the original copy of Serat Centhini tersebut which mungkin agak impossible.

I sent an sms today ..

"Mama Yus, I am sorry that I could not come to the 1000 harinya UK, but do remember that my pray is always be with you and I pray for UK as well. Ma, jangan lupa yaa, simpenin Babad Tanah Jawi, bukunya UK yang ingin aku simpan" ...

Oh .. satu lagi yang hampir saja terlewatkan untuk diceritakan adalah .. surat-surat elektronik hari ini yang dilakukan oleh gank Sekitar Kita sebenarnya banyak sekali menyampaikan pesan-pesan tersirat .. pesan-pesan yang disembunyikan dalam satu rangkaian kalimat atau dua.

Adakah yang menyadarinya ?

No comments: