35, BAROKAH, SURAT
Astaga .. kembali cuaca hari ini cerah ceria atau lebih tepatnya sangat cerah. Betapa tidak, angin sama sekali tidak berhembus, mendung sama sekali tidak berkunjung dan lebih tepatnya mentari tidak tersenyum namun tertawa terbahak-bahak sehingga sinarnya membuat kulit merasa dibakar, menusuk dan membuat kenyamanan terganggu untuk beraktifitas yang paling sederhana sekalipun.
Menurut stasiun TV lokal bahwa panas hari ini menurun dari kemarin yang telah mencapai suhu 37 - 38 derajat Celsius menjadi 35 - 36 derajat Celsius. Gooosssh ... I've never been in this so hot weather before. Mesin pendingin ruangan pun tampaknya tidak bisa bekerja dengan sempurna. Melakukan aktifitas dengan banyak gerakan tubuh akan mengakibatkan bercucurannya peluh disekitar saya [saya adalah orang yang mudah sekali berkeringat]. Shalat Jumat pun berhubung datangnya terlambat dan bagian dalam mesjid sudah penuh maka terpaksalah saya duduk di pelataran luar dengan pantulan panas dari mobil-mobil yang diparkir di halaman masjid dan kembali ... keringat.
Seperti biasanya pada hari Jumat maka saya setiap berangkat shalat Jumat selalu bersama dengan Mr. Van Maghel dan setelah itu biasanya pulang dari Jumatan saya akan dijamu makan siang oleh Mr. Van Maghel dan istrinya serta putranya yang bungsu. So ritual itu pun berjalan seperti biasa, seperti pula hari ini. Dan kembali dalam perjalanan pulang dari mesjid menuju ke kediaman beliau tercetuslah pembicaraan seputaran masalah agama ... [let me smile .. :)]
Siang ini selain Mr. Van Maghel, saya, Mr. Jack Busro, ada satu orang kawan lagi yang ikut pergi bersama-sama untuk Jumatan dan kemudian pulang bersama-sama pula, Mr. Aich-one. Pembicaraan dimulai ketika Mr. Aich-one mengemukakan mengenai kredit motor Modenas yang baru dengan DP USD 400 ditambah dengan cicilan USD 100 setiap bulannya sampai mencapai jumlah harga beli, kalau tidak salah sich sekitar USD 1,050.
Lalu Mr. Aich-one ini membicarakan keinginannya untuk membeli mobil [he used to have a Camry but then he sold it in a way to buy a land for his son's future] .. I proposed to him [in an intention of my own ambition .. hahaha] to buy a Caravalle karena I wasn't following the conversation tahu-tahu sudah bicara tentang VW. I could not forget his face when I proposed that car to him. He then said that he just wanted to buy a car that price is less than USD 3,000.
Kemudian di perjalanan mengantar Mr. Aich-one ke rumahnya itulah terjadi pembicaraan menyangkut hubungan antara mobil dan barokah dan itu terjadi karena celetukan saya mengenai mobil Katana dan seperti biasa pembicara utamanya adalah Mr. Jack Busro. Goooshhh ... why can't he stop talking the connection between religion and general things ? .. bukan apa-apa tapi nampaknya seperti sesuatu yang menjadi timpang dalam sudut pandang saya, dalam artian bahwa kemudian perilaku menjadi tidak sesuai dengan apa yang diucap atau pun dipikirkan.
Ada salah satu Home Staff di Phnom Penh ini yang karena sifatnya yang teramat sangat akhirnya menjadi sangat dibenci oleh hampir semua orang especially para Local Staff yang sudah lama sekali bekerja disini. Naah, kemudian Mr. Roundabout ini memiliki satu buah mobil yang tampaknya selalu ngadat dan tidak pernah beres. Beliau sering membawa mobilnya ke bengkel yang menjadi langganannya yang mana bengkel tersebut dimata para rekan-rekan local staff yang sudah cukup lama tinggal disini mengatakan bahwa bengkel tersebut bukanlah bengkel yang dapat dipercaya.
Sebelum belok ke rumah Mr. Aich-one, mobil yang kami tumpangi berpapasan dengan Jimny Katana nampaknya [looks like seperti itu in my opinion] lalu saya bilang pada Mr. Van Maghel bahwa jika mobil seperti itu dijual dengan harga USD 1,000 then I am willing to buy no matter what. Mr. Van Maghel said that that kind of car would cost around USD 2,000 while Mr. Aich-one said it would cost around USD 1,800 ... berdebat soal harga akhirnya ditanyalah oleh Mr. Van Maghel dimana informasi harga USD 1,800 itu didapat lalu [jika tidak salah] Mr. Aich-one mengatakan bahwa harga itu didapat dari informasi salah satu montir di bengkel tempat Mr. Roundabout membengkelkan mobilnya .. terbahak-bahaklah semua yang ada di mobil. Informasi apa pun yang datang dari bengkel itu nampaknya sudah tidak dipercaya ...
Mr. Jack Busro tiba-tiba berkata bahwa jika Mr. Roundabout menjual mobilnya, dia tidak akan membeli mobil tersebut karena tidak barokah ... menurut dia dalam Islam ada hitungannya mobil tersebut didapat darimana, dipakai kemana saja, untuk berbuat apa saja dan lain-lain. Dan untuk kesekian kalinya dia mengatakan bahwa sesuai dengan prinsipnya dia tidak akan membeli mobil tersebut. Saya hanya terdiam saja, malas mengomentari, sementara itu Mr. Aich-one sudah turun dan Mr. Van Maghel pun nampak senyum-senyum mendengarnya.
Buat saya pointnya adalah.. adakah keinginan dia untuk membeli mobil tersebut ? adakah dia memiliki dana untuk membeli mobil tersebut ? kalau misalnya ini hanya berandai-andai .. waahh saya pikir waktu yang terbuang untuk berandai-andai lebih baik untuk mengerjakan yang lain, belum lagi masalah prinsipil yang pun belum tentu kejadian atau dijalankan pada saat kesempatan datang ..
What can I say ? ..
Setibanya dikantor, saya dihujani dengan surat-surat dari Embassy of Brunei and Embassy of Myanmar .. mereka mengirimi surat-surat yang saya perlukan [maklum namanya juga lagi pindahan jadi yang namanya surat pasti ketlingsut entah kemana] ... Mr. Ambassador ingin membuat surat ucapan kepada Cambodian Red Cross yang kebetulan pada hari ini ulang tahun. Tiba-tiba draft surat yang diberikan kepada salah satu Home Staff belum turun, Mr. Ambassador kemudian menerima draft surat lain yang ditujukan kepada the Great King Father Norodom Sihanouk ... bentuk suratnya bukan nota diplomatik tapi first note ... *gubraaakkss* .. alamat bakalan sampai lama di kantor nich ... mengedit first note itu membutuhkan waktu yang lebih panjang dan lebih njelimet daripada nota diplomatik ...
Oooh tidakkah ada tugas yang lebih menyenangkan selain mengedit surat pada akhir minggu yang sangat cerah ceria ini .... [baca: panas menyengat] ? ...
No comments:
Post a Comment