Thursday, February 10, 2005

AMELIE, AMISTAD, AVIATOR

Setelah menikmati that so-called libur yang notabene harus ada di kantor karena harus berpacking-packing ria, I went to Sorya [satu-satunya shopping centre di Phnom Penh dan merupakan favorit saya selama ini] untuk mengambil pesanan beberapa buah film ditempatnya Mr. Kyuuutt dan Mr. Boom-Boom.

I forgot bahwa kemarin itu adalah hari libur dalam rangka Chinese New Year. Well, alhasil ternyata seluruh tumpah darah Kamboja Raya ada di Sorya. On the first thought, I thought that I would go out from Sorya then directly going back home tapi kemudian berpikir kembali bahwa nanti malam it's going to be a long nite dan saya harus melakukan "lék-lék-an" dalam rangka malam 1 Suro [maklumlah, saya adalah orang Jawa tulen, asli dan di didik dalam budaya Jawa yang sangat kental.] so then I decided to continue my steps naik ke lantai tiga untuk bertemu dengan Mr. Kyuuutt and Mr. Boom-Boom.

Perjalanan dari lantai dasar menuju ke lantai tiga memakan waktu 15 menit. Believe or not! karena hampir semua tangga berjalan penuh dan orang-0rang .. ehm .. pinggiran .. pedesaan .. sedang berjalan-jalan ke Sorya dan mencoba tangga berjalan [I've told this story to sum of my pals when I went back to Indonesia last time] .. I couldn't say or do anything except that I should be patience.

Anyway, after a quiet interesting trip to Sorya, I decided to go home.
Sesampainya di rumah, dimulailah perjalanan panjang menonton film sambil stand by, just in case Mr. Ambassador would like me to do sumthing.

Film yang pertama ditonton adalah In the Mood for Love by Maggie Cheung and Tony Leung .. sebuah film legendaris dengan sisi sinematografis yang sangat bagus [according to my opinion] dan soundtrack yang sangat sesuai. This is one of the best movie I've ever seen dan menurut sahibul hikayat, sedang dibikin re-make nya ... :)

Setelah itu melanjut dengan Amelie, dulu sekali pernah nonton film ini tapi tampaknya belum begitu jelas karena sambil lari sana lari sini, maklum waktu itu masih menjabat sebagai seksi sibuk film festival .. [I can say that I am a festival freak .. hahahaha .. yet an organizing committee]. Sebuah film yang menceritakan keadaan nyata yang memang sering terjadi pada kita atau pada masyarakat pada umumnya. Éh .. again, ini menurut saya. Terkadang kita melakukan banyak kebajikan buat orang-orang dan kita melupakan kebajikan untuk diri kita sendiri. Mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingan kita sendiri. Hal-hal fenomenal yang sering terjadi .. hal-hal yang dilematis yang sering terjadi.

Saya sich cuman tersenyum getir saja membayangkan bahwa dalam film itu adalah salah satu film kehidupan saya tapi tentunya sebagai manusia yang terkadang punya kecenderungan untuk menjadi Tuhan kecil, saya tak berhak untuk memberikan judgment pada perilaku, tingkah laku dan pribadi saya ... Bagaimana dengan anda ?

Amelie selesai, saya melanjut dengan AMISTAD, karya spektakular dari seorang sutradara kondang era sekarang ini .. Mr. Steven Spielberg. Tadinya saya pikir bahwa ini hanyalah film-film biasa tentang pengadilan para kulit hitam di Amerika Serikat yang dituduh membunuh para awak kapal La Amistad yang dinaikinya. Dibuat pada setting masa Presiden Martin Van Burren, film ini bercerita dengan sangat baik, penuh dan sarat dengan kata-kata bermakna dan juga perangai tingkah polah manusia ... bagaimana seorang negro mati-matian membela apa yang menjadi hak hidupnya, bagaimana seorang mantan presiden .. John Quincy Adams .. menyalurkan rasa post power syndromenya ... bagaimana Matthew McConnaughey untuk pertama kalinya saya lihat memerankan tokoh pengacara [selain di A Time To Kill yang saya lihat sebelum saya melihat film ini] ... dan yang paling menarik adalah bagaimana tubuh-tubuh legam sang Negro yang telanjang bulat disorot tanpa kita merasa bahwa itu adalah bagian dari pornografi .. [éh ? .. hmm .. ] ..

Film selesai pukul 02.30 .. benar-benar satu malam panjang yang membuat otak terus bekerja dan berpikir namun juga menjadi fresh dan tidak lagi menjadi jenuh.

Saya pikir .. setelah dua batang rokok Marlboro Lights Menthol yang saya hisap habis ... bahwasanya kebanyakan film-film itu bisa memberikan kita satu wacana baru, bisa memberikan kita satu sudut pandang baru tentang banyak hal ..

Alur merah dari semua film yang saya tonton tadi malam adalah .. bahwasanya kita sebagai makhluk sosial tidaklah mampu untuk bisa hidup sendiri tanpa bantuan siapa pun .. seperkasa apa pun kita, kita tetap membutuhkan orang lain. Lalu bagaimana dengan AVIATOR ?

Naahh .. belum sempat saya tonton .. karena .. zzzzzzzzzzzzzz .... I went to Pulau Kapuk already. Have you seen the Aviator ? spare me with the story ...

Anyone ?

No comments: