Monday, February 28, 2005

PINTU, CMD 02, DELEGASI

PINTU, CMD 02, DELEGASI

Sudah menjadi ketentuan bahwa tangga utama adalah tangganya Mr. Ambassador beserta tamunya, Mr. Head of Chancery beserta tamunya, para Home Staff yang terhormat. Selain daripada itu yang lain harus secara sadar menggunakan tangga melingkar [yang benar-benar melingkar dan membuat kepala menjadi pusing setelah melewatinya, belum lagi risiko kepala terbentur pada anak tangga]. Dan masalah ini sudah harus disosialisasikan semenjak hari pertama menempati kantor baru nan indah nan ciamik ini.

Semenjak beberapa hari yang lalu semua sudah berjalan lancar namun entah mengapa hari ini semua kembali kacau dan seolah-olah semua orang menjadi semena-mena. I try not to pay attention a lot dan coba untuk ignore sejengkel apa pun yang ada di dalam hati. I don't know why but since in the morning up till now I have a terrible mood. Gampang sekali marah dan tersinggung tapi juga gampang sekali menyesal [which mungkin sudah tidak ada gunanya lagi].

Pagi ini dimulai dengan sangat manis ketika salah satu Local Staf, yang secara kontrak akan berada di Phnom Penh sampai dengan akhir 2005, membanting pintu kamar kerja saya [kamar kerja saya merupakan lalu lintas utama hampir semua orang; that's why no privacy at all] dan tanpa perasaan bersalah sedikit pun berlalu begitu saja. I was so angry karena pada dasarnya dari dulu saya tidak suka mendengar bantingan pintu. Saya bicara padanya dengan nada ketus dan marah namun tampaknya dari respons yang diberikan olehnya atas omongan saya tersebut terkesan tidak ada masalah baginya. Kembali saya menjadi manusia waras dengan mengalah dan tidak memperpanjang masalah.

Lalu telpon saya berdering setelah saya angkat ternyata adalah Mr. Aich-one yang meminta ijin saya untuk menggunakan mobil CMD 34 - 002 yang biasanya digunakan untuk Madame Ambassador if she's in town [kebetulan Madame Ambassador sedang berada di Jakarta]. CMD 34 - 002 hanya digunakan untuk stand-by dalam iring-iringan penjemputan delegasi dari Indonesia besok. Hmm .. if accordingly to the plan, maka besok merupakan pertama kalinya saya bertemu dengan Mr. Marty Natalegawa. Seorang diplomat yang secara masih muda merupakan pejabat eselon I di Deplu dan banyak yang tidak suka dengan melejitnya dia di kalangan dunia internasional [hmm .. saya pikir itu cuma faktor sirik dan cemburu saja].

Delegasi yang datang besok adalah delegasi kecil pada dasarnya [hanya 3 orang] namun karena level mereka semua adalah direktur [2 orang] dan satu orang direktur jenderal, maka hampir sebagian besar anggota kedutaan dibuat sibuk.

Terutama Mr. Aich-one yang bertugas sehari-hari sebagai staf protokol kedutaan yang harus wara-wiri untuk memenuhi semua fasilitas yang mungkin diperlukan oleh delegasi dari tanah air seperti sewa telpon genggam [heiii .. in my country we will never be able to do that] lalu setelah itu jadwal para pengemudi dan juga acara-acara jamuan makan malam [this one we decided to have a japanese food karena sang tamu terhormat amat sangat menyukai sushi] dan pembicaraan - pembicaraan seputar hubungan bilateral dua negara dan juga hubungan dengan ASEAN. What a nite will be starting tomorrow till Thursday ...

Namun dibalik kesibukan itu semua, I will have spare time a lot in the evening, I guess ..

Lalu secara sadar terngiang-ngiang kembali .. "fitness .. fitness .. fitness ... " ... "dvd .. dvd .. dvd ... " .... "massage .. massage ... massage ... " ...

Aduh .. mana yang harus dikerjakan duluankah ?

No comments: