Monday, March 21, 2005

GENERASI PENERUS BANGSA

Mungkin saja judul diatas terkesan klise ataupun mungkin terkesan terlalu sok patriot or sok nasionalis, tapi itulah yang saya rasakan selama seminggu kemarin ketika menyaksikan pertandingan sepakbola untuk kelompok umur 13 tahun. Tanpa mereka sadari bahwa mereka sudah menjadi atlet nasional, membawa nama bangsa dan negara kita tercinta. Mereka main dengan penuh semangat dan rasa sportifitas yang tinggi.

Mungkin memang begitu kali rasa yang dirasakan oleh hampir semua orang Indonesia di luar negeri. Rasa cinta dan sayang pada Tanah Air bisa tertuangkan ketika harus membela nama bangsa dan negara di ajang-ajang kompetisi baik itu besar ataupun kecil. Seperti halnya kemarin waktu Rally India - ASEAN 2004, hampir semua peserta rally dari Indonesia menangis dan kami pun larut dalam air mata suka dan semangat ketika bersama - sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya ataupun lagu-lagu pemberi semangat seperti Hallo - Hallo Bandung, Sorak-sorak Bergembira, Maju Tak Gentar, Bangun Pemudi Pemuda, hal yang sama terjadi lagi kemarin di stadion Olympic Phnom Penh.

Melihat adik-adik kita yang adalah generasi penerus bangsa dengan memakai seragam merah dan berkalungkan melati merah putih, membuat kita turut bangga bahwasanya mereka semua ini adalah putra-putra daerah [berasal dari berbagai daerah pelosok di Tanah Air] yang mampu berprestasi dan mampu memikul tanggung jawab sebagai wakil bangsa dalam ajang pertandingan internasional.

Image hosted by Photobucket.com
Photo ini diambil di Wisma Indonesia setelah mengikuti 'Makan Malam Selamat Datang' dengan tuan rumah adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Kamboja dan Ibu Nani Nurrachman Oerip.

Pertandingan demi pertandingan dijalani dengan penuh semangat dan vitalitas yang tinggi walaupun dengan akomodasi sederhana dan uang saku yang boleh dikatakan tidak ada sama sekali namun hal tersebut tidak membuat patah semangat para putra-putra bangsa yang sedang berlaga. Kekalahan diterima dengan penuh lapang dada dan dengan janji untuk bisa berkarya lebih baik lagi di pertandingan berikutnya. Kemenangan diterima dengan rasa syukur dan ucap doa semoga apa yang sudah diraih dapat dipertahankan.

Setelah satu minggu berlaga di lapangan hijau di stadion Olympic [satu-satunya stadion yang paling modern di Kamboja dan pada masa Khmer Merah berkuasa dipakai sebagai tempat eksekusi para keluarga kerajaan], tibalah saat untuk kembali ke Tanah Air, mewartakan berita gembira bahwasanya sebagai putra bangsa yang berlaga membawa nama negara ternyata pulang dengan membawa hasil yang tidak memalukan. Top Scorer pun diraih oleh putra Indonesia.

Sebelum pulang, pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2005, kembali Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Kamboja dan Ibu Nani Nurrachman Oerip mengadakan jamuan perpisahan buat tim PSSI Junior ini dengan dihadiri oleh para Home Staf yang terhormat tentunya.

Image hosted by Photobucket.com

No comments: