SHALAT .. SEMBAHYANG ..
Hakikat shalat itu apa sih sebenarnya ? begitu banyak orang bicara tentang shalat, shalat dan shalat. Sampai-sampai terkadang kita jengkel dan kita malu hanya gara-gara masalah shalat.
Jengkel karena seolah-olah kita ini adalah bocah cilik berusia lima tahun yang setiap hari dicecoki dengan pertanyaan yang sama [baca: mengingatkan shalat]. Sudah cukup bagi seorang muslim dewasa untuk memperingatkan saudaranya, lebih dari tiga kali berarti tunai sudah kewajibannya. Nista, Madya, Utama ... itu yang biasanya dikatakan oleh Bunda. Sudah tiga kali yaa sudah lebih dari cukup.
Malu karena kita sebenarnya menyadari kewajiban sebagai seorang muslim sejati namun seolah tidak punya waktu untuk mengerjakannya. Namun ada satu fenomena juga yang sering terjadi pada diri manusia biasa. Melakukan shalat namun tidak ada kekhusuan, tidak ada keikhlasan dalam menjalankannya dan shalat dilakukan semata hanya karena untuk riya, untuk pamer [naudzubillah min dzalik], betapa mengerikannya hal itu. Terbayang waktu yang terbuang, belum lagi amalan yang tak ada artinya, dzikir yang tak tersampaikan, doa yang takkan terdengar tentunya. Betapa meruginya kita.
Saya sendiri mengakui bahwa saya jarang melakukan shalat belakangan ini, namun [pembelaan nih!] tidak berarti saya melupakan Tuhan, saya masih ingat Tuhan, saya masih cinta Tuhan. Buat saya pribadi, shalat adalah wujud komunikasi kita dengan-Nya yang disampaikan dengan cara yang berbeda-beda. Buat saya pribadi, shalat dan hubungan kita dengan-Nya adalah pertanggungjawaban kita masing-masing individu kepada-Nya.
Kalau saja orang lain mengerti tentunya tidak akan pernah terjadi pertengkaran hanya gara-gara masalah shalat.
Ah sudahlah .. saya ini siapa, cuma seorang manusia yang masih mencari jati diri [wah ?] dan masih menyesali betapa kini jauh dari-Nya namun nikmat-Nya masih selalu menyertai langkah saya selalu.
Tuhan, masihkah ada pintu maaf untukku ?
No comments:
Post a Comment