NORMAL DAN NORMAL [2]
Untuk level-level tinggi mungkin yang dinamakan kerja normal itu sudah berada di titik rawan yang paling berbahaya. Sekarang mari kita membahas masalah normal ini dalam konteks pekerjaan.
Pengorbanan yang sudah dilakukan terkadang dan sering sekali tidakalh sebanding dengan apa yang diraih atau mungkin malah sebanding namun hanya dalam pandangan satu pihak saja yaitu pihak yang menjalaninya dan bagi pihak yang tidak menjalaninya, pengertian sebanding ini berarti adalah kepahitan.
Sukses besar dalam meniti karir sehingga mencapai jenjang puncak adalah maha karya sang manusia. Tentunya jalan yang ditempuh pun bermacam-macam untuk bisa dapat mencapai hal tersebut. Biasanya ketika sudah mencapai titik puncak tertentu makan yang menjadi kesulitan selama ini adalah hati nurani seorang pekerja yang sudah bisa dikatakan sukses dan berjaya.
Bukan suatu yang mudah untuk membukakan hati nurani seorang pekerja ulet, tekun dan keras; akan banyak hal yang baru. Biasanya yang namanya pekerja keras, dia sangatlah ortodok, sangat "aku" dan sangat menjunjung aturan, kaku dan sulit untuk bisa bersikap flexible. Gambaran seorang pekerja sejati; namun sangat disayangkan, mereka ini cenderung work hard dan not work smart terkadang. Hal kecil yang seharusnya bisa dianulir ataupun bisa di-being tolerant, oleh para pekerja keras ini dijadikan seolah-olah bahan penelitian sehingga mereka tidak menyadarinya bahwa dengan tingkah lakunya seperti itu maka tertundalah sekian banyak rentetan pekerjaan yang seharusnya sudah bisa selesai dalam hitungan waktu yang sedikit; ini terjadi karena setiap pekerjaan menganut sistim klausal berkait, lebih-lebih jika kerja kita adalah kerja tim.
Nah, termasuk yang complicated-kah anda ? atau yang fleksibel ? atau ada kategori lain yang mungkin lebih cocok untuk anda ?
Sementara itu untuk saya .. saya adalah orang yang termasuk complicated namun fleksibel.
Bagaimana ? normal atau tidak normal ?
No comments:
Post a Comment