mendung tak lagi menggantung
hujan merintik
deras
tak lagi suarakan panas mentari
bayu bertiup lembut
sejuk membahanakan relung jiwa
kegulanaan
pada air tercurah di tanah kering
cacing merontakan sejuta kesenangan
tak lagi kering melanda
sebagai air sungai kini mengalir
kerinduanku padamu
kecintaanku padamu
mungkin tak lagi ada
entahlah
seolah diri menghilang
tak lagi meninggalkan sisa
walau hanya sejejak asa
akankah penantian berakhir
pada ujung kesedihan dan kecewa
semata ?
ataukah alur cerita kini berganti ?
secangkir kopi pahit tak lagi terasa
semua hambar
dan helaan napasku seolah tak mampu
menghilangkan sejuta beban
akan kerinduan dan kecintaanku
padamu
selalu ..
phnom penh, delapanbelas mei duaribu lima, jam duabelas siang lewat empatpuluh dua menit ..
1 comment:
luar biasa, puisinya indah....buat siapa tuh? buat aku ya (ge-er dulu)hehehehe. diplomat yg juga seniman, salut!
Post a Comment