Wednesday, February 01, 2006

thought of the day selasa 31 januari 2006

antara persahabatan dan bertepuk sebelah tangan

hari ini adalah hari libur nasional indonesia dalam rangka memperingati tahun baru islam 1 muharram sekian sekian hijriyah. sehubungan dengan hal itu maka seperti biasa kantor kedutaan indonesia dimana pun juga pastinya libur juga. inilah salah satu yang bikin betah kerja di kedutaan karena jika negara akreditasi libur, otomatis kita pun libur .. jika di Tanah Air libur maka kedutaan pun ikut libur.

so i decided to have lunch with two of my good friends, they are cambodian. let's call them x and y. we've been good friend since the first time i came to phnom penh 17 months ago. i used to spend my time in their dvd shops which i still do until now and their business sekarang sudah merambah ke bisnis butik. they own a butik dengan mengambil barang-barang dari hong kong.

setengah jam sebelum jam makan siang, x menelpon dan bilang bahwa dia sudah berada didepan tempat saya tinggal, so i went out dan pergilah kami bertiga ke satu daerah yang disebut prek pra, daerah dimana banyak sekali tempat makan dan posisinya di pinggir sungai mekong. when i arrived there, there was a big smile in my face dan y bertanya mengapa saya tersenyum. saya bilang padanya bahwa setahun yang lalu kita makan disini di pondokan yang sama hanya saja masih kurang satu orang lagi .. w. w tidak bisa ikut karena harus bekerja. lalu y bilang untuk memesan jenis makanan yang totally sama dengan tahun lalu. i agree with that.

during the lunch, we talked about so many things especially tentang masalah-masalah yang selama ini terjadi di kamboja, kehidupan anak muda, ketertarikan y pada sejarah dan juga rasa ingin tahu x mengenai bagaimana jakarta itu sesungguhnya, film-film yang sedang beredar di bangkok, bintang film yang menjadi nominasi golden globe dan oscar dan banyak hal lainnya. disela-sela itu kita juga menikmati berbagai makanan kecil tradisional kamboja, dari mulai mangga iris sampai dengan buah yang berisi fla dicampur kelapa dan rasanya manis .. sampai gigi terasa linu dan kepala pusing.

menjelang pukul dua kami memutuskan untuk pulang. so then we packed up our thing dan pulang. sesampainya di butik mereka, y memutuskan untuk istirahat sejenak so i spent my time dengan x mengobrol sana dan sini. nah pada saat mengobrol dengan x inilah ada beberapa hal yang saya tangkap dan coba simpulkan dan ketika saya konfirmasikan kembali ke x hasil gambaran yang saya punya, x tidak menyangkal.

terkadang proses persahabatan bisa berjalan dengan cepat, kita baru saja kenal orang tiga bulan atau bahkan mungkin sebulan tapi rasanya kita sudah kenal dia bertahun-tahun, seolah-olah sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. tapi ada juga yang membutuhkan proses bertahun-tahun dengan segala macam dinamika kehidupannya dan baru menjadi sahabat / teman baik.

yang terjadi dengan x dan y adalah seperti itu, i mean mereka sudah berteman selama hampir 4 atau 5 tahun dan they did the business together. makan pagi bareng, makan siang bareng, makan malam bareng, sampai kalau saya mau mengajak mereka makan, they had to agree to one another first.

pada x dan y ini saya menemukan sebuah kasus yang boleh dibilang lumrah terjadi namun juga bisa jarang terjadi. x ternyata menyukai y dan x jatuh cinta pada y. hal ini saya ketahui dari perbincangan yang saya dengan x. dibilang terkejut tidak tapi dibilang tidak terkejut saya agak mengerinyitkan dahi sedikit. lalu saya bertanya pada x apakah y tahu tentang perasaan x pada y ? dan x menjawab bahwa y tahu dan y sudah bilang bahwa itu tidak mungkin. y tidak mau mengotori persahabatan yang sudah terjalin dengan baik dan erat selama ini. y pun bilang bahwa tidak akan ada orang yang dapat menggantikan x dan y sayang sama x tapi dalam kadar yang berbeda. x bertanya apa yang dimaksud dengan kadar yang berbeda ? y bilang bahwa kadar sayang yang dia punya adalah sayang seorang saudara kepada saudaranya yang lain dan itu tulus murni sementara kadar sayang x adalah sayang seseorang kepada kekasihnya.

saya bisa melihat raut wajah yang begitu luka ketika bicara masalah ini namun disisi lain saya melihat kebutuhan x untuk mengeluarkan apa yang dia (mungkin) pendam selama ini. mungkin karena saya bukan orang kamboja sehingga dia merasa bebas untuk bercerita kepada saya. saya tidak tahu.

lalu saya bertanya bagaimana jika suatu saat y mengatakan bahwa dia akan menikah. x agak terperanjat dengan pertanyaan saya itu dan dia bilang bahwa jika sampai y mengatakan bahwa dia akan menikah, maka x akan pergi selama satu atau dua bulan dan tidak berhubungan dengan y sama sekali. lalu saya bertanya lagi, apakah kepergiannya itu saat y melaksanakan prosesi pernikahannya atau sebelum atau sesudah ? .. dan x menjawab bahwa pada saat proses pernikahannya x akan datang namun setelah itu dia akan pergi. kembali untuk kedua kalinya saya stunned dengan jawabannya. saya bilang pada x jika dia bisa menahan sakit untuk menyaksikan proses nikahnya y lalu why bother to go after the wedding karena kan point atau puncak dari rasa sakit segalanya itu adalah ketika proses nikah berlangsung. x hanya mengangkat bahu dan menghela napas panjang dan tidak memberikan komen apa pun.

saya jadi berusaha untuk mengingat kembali apakah sepanjang perjalanan hidup saya sebagai manusia sederhana pernah mengalami apa yang dialami x ..

back then beberapa tahun yang lalu ketika saya mendapat undangan nikah salah seorang sobat saya yang paling dekat dan kami sudah berteman semenjak sma. ada rasa sakit dan ada rasa aneh yang tidak bisa dikatakan dengan kata-kata.

ketika saya hadir di resepsi pernikahannya. memasuki antrian untuk mengucapkan selamat kepada kedua mempelai, tiba-tiba ada rasa sakit di sembilu, perasaan perih di hati yang entah kenapa membuat saya marah dan ingin menangis. ketika saya bersalaman dengannya saya memeluk dan menangis. hal yang sama pun dilakukan olehnya, ia memeluk dan menangis.

pulang dari resepsi, saya menyempatkan diri untuk minum kopi menenangkan pikiran dan barulah saya menyadari bahwasanya saya begitu mencintai dan menyayangi sahabat saya tersebut dalam frekuensi yang berbeda dengan frekuensi dia mencintai atau menyayangi saya.

sama halnya dengan perasaan x pada y.

terkadang banyak hal yang lebih baik tidak diucapkan namun tetap disimpan dalam hati sebagai bagian dari dinamika kehidupan anak manusia.

mungkin kesimpulan saya salah namun buat saya pribadi, kebanyakan persahabatan yang kemudian dibumbui dengan kisah percintaan pada akhirnya akan terlihat bahwa salah satunya akan hanya bertepuk sebelah tangan.

so .. bagaimana dengan anda ? .. been there-done that ? ...

2 comments:

L. Pralangga said...

Human interactions over period of time often escalates from simple matters to a perfect complexion, where millions of emotions run-around influence all decisions, considerations and ego adds-up to the confusion that it may create :)

Well, surely a lot of us have been in that shoes, some survived, some barely got-out and recover from such blues.

It surely needs both end's open communications policy and willingness to solve should either one start to feel that he/she is hitting a thin air.
---------------------------------
I hope to find you in good health and enjoying your leisure as good health body and mind is irreplacable, even with fruit juice and fla sauce over slices of mango cocktail :)

Hugs from West Africa..

yaya said...

Aku bisa ngerti knp X mau pergi ke pernikahannya Y, biarpun it hurts a lot. Tp mas, here it goes...sometimes someone needs a closure for whatever they do. Dan going to y's wedding is like the closure of X's feeling to Y.


By going to the wedding..it is X's way to say goodbye for the feeling he/she has for Y.