Wednesday, November 09, 2005

SHALAT ...

sebenarnya ngga ada yang istimewa, cuman aja entah kenapa tiba-tiba tadi malam kok begitu selesai mandi, saya langsung ambil air wudhu dan melaksanakan shalat Isya. Ada kerinduan untuk bisa bincang-bincang dengan Yang Maha Besar, Yang Punya Hidup, Gusti Panutan umat manusia. seperti tadi pun ketika lupa tidak melaksanakan Dzuhur dan Ashar dan baru ingat pada saat Maghrib, seperti ada dentuman genderang yang membuat dada sesak dan merasa bersalah tak berkesudahan. bukan sesuatu yang berlebihan tapi inilah sesungguhnya yang saya rasakan. maksud saya menulis ini pun bukan untuk riya ... tapi sekedar mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran semata ...

terus terang aja, dalam shalat saya tidak meminta macam-macam, saya masih ingat salah satu ajengan pernah berkata pada saya bahwa sesungguhnya yang mulia pada setiap shalat fardhu adalah mengucapkan puji syukur yang tulus kehadirat Illahi Rabbi atas segala yang telah diberikan kepada kita karena sesungguhnya Dia Maha Mengetahui yang terbaik untuk diri kita

karena (lagi-lagi) kata ajengan saya, kalau mau minta ada waktunya sendiri yaitu pada saat shalat hajat atau shalat tahajud.

saya ingat beberapa tahun lampau ketika setiap kali bulan Ramadhan tiba maka tugas keluarga yang dibebankan kepada saya pun saya jalani, ... jaga toko parcel! .. sehari-hari selama menunggu toko itu saya ditemani oleh teman keponakan saya, sebut saja Y. saya tahu dari gelagat dan tingkah lakunya bahwa Y itu sebenarnya bukan orang yang taat beribadah atau bisa melafalkan ayat-ayat Illahi seperti ustadz jeffrey melantunkan kalam-kalam Illahi, .. tidak ... ! .. Y adalah seseorang yang cukup logis dan hedonis. naaah, yang bikin saya heran adalah ketika beberapa saat menjelang hari raya, Y ini mendadak rajin sekali menjalankan shalat lima waktu, terus mendadak rajin puasa (biasanya dari rumah saur tapi begitu sampai toko langsung bikin kopi panas dan menikmatinya dengan sebatang djarum super) bahkan begitu selesai sahur tidak langsung tidur tapi mainan hp untuk menunggu adzan subuh. saya dan keponakan saya tercengang-cengang melihat itu semua. puji syukur bahwa Allah telah membukakan matanya untuk dia.

setahun setelah kejadian itu, saya pulang ke bandung untuk berlibur sesaat dan bertemulah dengan keponakan saya, .. lalu saya bertanya mengenai Y ini, keponakan saya yang saya tanya hanya tersenyum dan yang lebih mencurigakan lagi adalah senyuman itu adalah senyuman melecehkan .. jadilah sebuah tanda tanya besar ...

lalu saya iseng menelpon Y dan saya bilang saya lagi di bandung dan kalau ada waktu mungkin we can have coffee together for the old time sake ... dan jawabannya adalah .. Om, gw sibuk, next time better kali yaa ...

agak terkejut juga saya, lalu saya cerita pada keponakan saya itu, ... keponakan saya tertawa terbahak-bahak, lalu berceritalah dia .. bahwa dulu itu Y mendadak alim karena dia lagi ingin memikat hati seorang gadis pujaannya ... lalu Y itu pun dalam setiap shalatnya selalu berdoa semoga Allah mau membukakan pintu hati si gadis untuknya semata ...

Gubrak .. gubrak .. gubrak ... !!! ... gantian saya yang bengong ...

well, bukan hal yang aneh tentunya .., tapi yang saya sesali adalah ketika semua telah dimakbulkan oleh-Nya ... kembalilah Y menjadi Y yang dulu ...

duuh Gusti kulo nyuwun pangampuro ... mudah-mudahan ini tidak pernah terjadi pada saya. saya tahu bahwa saya masih lalai menjalankan setiap perintah lima waktunya, terkadang dilaksanakan, terkadang tidak, namun saya berusaha untuk selalu mengucap syukur atas segala rahmatan dari-Nya hingga saya bisa kembali bangkit dan meraih kehidupan yang lebih baik dan lebih baik lagi ...

so ... shalat anyone ?

No comments: