Tuesday, August 23, 2005

SAYA TETAP ORANG JAWA

Dilahirkan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1971, anak ketujuh dari tujuh bersaudara, empat kakak laki-laki dan dua kakak perempuan. Cucu Bupati Madura yang dibuang oleh pemerintah Belanda ke Kediri. Ayahnya seorang pensiunan TNI AD dengan pangkat Mayor dan ibunya adalah mantan guru yang kemudian mendedikasikan hidupnya sebagai pegawai di Yayasan Kartini. Punya nama yang sangat panjang menurut ukuran orang-orang pada umumnya Raden Panji Hary Carpijanto Saptadi Puruhito. Hary adalah nama keluarga atau dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Family Name. Carpijanto diambil dari kata Le Carpiagne, sebuah kota kecil di Perancis, tempat dimana almarhum ayahnya melaksanakan tugas belajar dari TNI AD. Saptadi diambil dari kata Sapta yang berarti tujuh dan Adi yang berarti anak laki-laki. Puruhito adalah nama seorang Begawan yang pada masanya terkenal sangat arif bijaksana dan setiap ucap tutur katanya selalu didengar dan dituruti oleh para murid-muridnya.

Mengawali masa kecilnya di sebuah komplek perumahan tentara di kota kembang dan menjalani jenjang pendidikannya dimulai dari TK. Kuncup Melati di Komplek Seskoad Bandung lalu masuk SD BPI di Jalan Burangrang, masa SMPnya dihabiskan di SMPN XIII Bandung dan aktifitas organisasinya dimulai di SMAN 12 Bandung. Mengikuti 11 ekstra kurikuler dari 12 ekstra kurikuler yang dimiliki SMA tersebut, dengan jabatan tidak jauh dari Ketua atau Bendahara.

Sempat frustasi karena tidak bisa melanjutkan ke bangku kuliah karena terbentur masalah biaya sehingga memutuskan untuk mencoba tahun berikutnya, sambil menunggu masa ujian masuk perguruan tinggi tahun berikutnya, mengikuti kursus bahasa Perancis di CCF Senopati Jakarta dan memperdalam bahasa Inggrisnya dengan membaca lebih banyak lagi buku-buku bacaan bahasa Inggris. Dalam satu kesempatan mencoba keberuntungan, melamar di McDonald's Indonesia yang pada saat itu baru saja akan membuka gerainya yang pertama. Berangkat ke Kuala Lumpur bersama 12 orang temannya dari 350 lebih pelamar. Meniti karir di fast food yang terkenal diseluruh dunia ini selama hampir lima tahun sebelum kemudian dibajak oleh Wendy's Old Fashioned Hamburgers dan bekerja untuk Wendy's selama hampir tiga tahun lebih. Microsoft Indonesia adalah lahan berikutnya, dengan modal fast learner dan willing to work hard akhirnya bisa menyelesaikan kontrak dengan predikat terakhir adalah Data Base Supervisor. Baru kemudian masuk dan malang melintang dalam dunia LSM Budaya di Indonesia melalui Yayasan Lontar yang mempercayainya sebagai Campaign and Historical Memory Coordinator sambil juga mulai aktif di berbagai event-event kesusastraan, budaya dan sejarah. Lepas dari Yayasan Lontar kemudian merambah pada dunia event organizer dengan membantu beberapa teman dalam mengatur beberapa events yang cukup besar sebagai Floor Director / Manager. Semua pengalaman tersebut yang kemudian membekalinya untuk bekerja sebagai Sekretaris Pribadi salah satu Duta Besar Republik Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

Hobinya adalah membaca, mengumpulkan film (terbukti dengan 250 film tertata rapi di rak dikamarnya), mengobrol bersama teman-teman dekatnya sambil minum kopi, mengkoleksi kain batik dari mulai yang tulis, terus dan cap, berdiskusi dan mengumpulkan bahan-bahan tentang perjalanan sejarah kebangsaan Indonesia serta juga gedung-gedung kuno yang memiliki arti dalam sejarah perkembangan negara Indonesia.

Gemar memakai kain batik di setiap acara sehingga semangat kebangsaan tampak jelas dari setiap pakaian yang dikenakannya sehingga terkadang dijuluki etnik slebor karena terlampau berani memadumadankan kain-kain dengan pakaian modern.

Seorang yang punya cita-cita memiliki satu yayasan yang bergerak dibidang pengembangan minat baca di kalangan generasi muda Indonesia dan juga menjadi Cultural Ambassador of Indonesia.

Dalam dirinya mengalir darah Madura dan Jawa yang sangat kental. Ketika tidak diterima oleh salah satu radio swasta di Jakarta sebagai penyiar (padahal semua test sudah lulus) dikarenakan dialek Jawa yang masih sangat cetho dalam setiap ucap tutur katanya, dia hanya bilang, SAYA ADALAH ORANG JAWA . SEMODERN APAPUN PENDIDIKAN SERTA PERGAULAN YANG SAYA PUNYA. SAYA TETAP DAN AKAN TERUS JADI ORANG JAWA DAN SAYA BANGGA DENGAN ITU.


Image hosted by Photobucket.com

9 comments:

nana said...

ahahahaha...kamu ganteng juga Oom (kalo ini mang bener fotomu :P)

Anonymous said...

NANAAAAAAAAAAA, kur-aj .. jelas-jelas itu gue gitu lhoooohhh ... *emoseh* .. :D :D :D

-dimas hary-

yaya said...

Speechless*

Anonymous said...

Duh Hary..
Gue tuh salut deh sama elu.. You're the true meaning of Cultural Ambassador! :)
So proud of you, mon ami :)

Anonymous said...

Whoaaaa, baru kali ini aku "ketemu" orang yang satu almamater ... di TK !! I was a Kuncup Melati-er too ... Too bad I was too naughty that they had to send me to Elementary School on the second year :-) just for me to learn how to behave

Anonymous said...

Just simply proud of you :)

Anonymous said...

simply proud of you.. :)
*sorry for the double comment. Forgot to leave my identity ;p

Anonymous said...

It was refreshing to read your post. I have a site on niche marketing programs which I hope will help a few people.

Morningdew said...

Har, masih aja suka batik? But batik *is* cool, if you know how to mix and match it. Jadi pengen beli.