Ketika detik-detik menjelang pergantian tahun biasanya orang-orang mulai dengan membuat satu draft kasar mengenai langkah-langkah yang akan diambil di tahun yang baru, cita-cita yang hendak diraih di tahun yang baru, ultimatum atau pun tujuan-tujuan hidup baru yang akan dijalankan sepanjang tahun yang baru yang akan datang segera ini.
Saya bukan orang yang menentang habis-habisan pesta tahun baru atau pun upacara-upacara ritual yang biasa dilakukan oleh orang-orang pada saat pergantian akhir tahun. Semenjak saya mengenal arti tahun baru, tidak ada sesuatu yang spesial, tidak ada sesuatu yang istimewa, hampir disetiap pergantian tahun saya menjalaninya hanya dengan minum coca-cola, nonton acara di TV sampai ngantuk, ngemil makanan kecil yang dibuat oleh Bunda dan ketika jam menunjukkan pukul 00.00 tepat, semua hanya berlalu dan saling mengucapkan selamat tahun baru pada orang-orang yang saat itu berada di sekitar saya.
Ketika masa telepon tangan menjadi satu barang yang istimewa dan mengirim berita mengenai telepon tangan merupakan satu hal yang dianggap trendi dan luar biasa, ritual acara malam tahun baruan pun berubah, dengan mulai berdatangannya sms dari sehari sebelum tahun baru sampai dengan tanggal 31 Desember dan biasanya sampai dengan tanggal 2 Januari pun masih menerima sms-sms serupa.
Saya jarang sekali menulis resolusi ataupun cita-cita yang hendak saya capai disetiap malam tahun baru, entah kenapa, mungkin karena ulang tahun saya yang hanya berjarak satu minggu sebelum tahun baru dan biasanya pada setiap ulang tahun saya selalu berdoa dan punya satu cita-cita yang harus saya capai di usia yang baru saya masuki tersebut.
Baru tahun ini tiba-tiba saja saya kepikiran dengan yang namanya resolusi tahun baru. Entah apa yang menjadi penyebabnya sehingga saya ingin sekali menuliskan apa yang menjadi resolusi saya di tahun baru yang akan segera datang ini. Saya tahu bahwa tidaklah mudah untuk meraih sesuatu dan jika berhasil dikarenakan kerja keras kita sendiri untuk meraih hal itu, merupakan satu perasaan bangga akan diri sendiri.
Yang pertama saya ingin mensyukuri hidup dan mempunyai waktu lebih banyak untuk berbincang dengan-Nya. Bahwasanya rasa syukur akan telah diberi hidup oleh-Nya dengan segala dinamikanya, merupakan satu yang ingin saya lakukan secara terus berkesinambungan di tahun yang baru nanti. Saya tahu bahwa sebagai manusia tidaklah luput dari kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, tidak luput dari dusta baik yang disengaja maupun tidak, tidak luput dari nafsu, amarah, angkara dan durjana. Saya ingin di tahun yang baru yang akan segera tiba ini bahwasanya saya menjadi orang yang lebih baik dan baik dan baik, menjadi lebih sabar, lebih bijaksana, lebih eling lan waspada dan yang paling utama adalah LEBIH CINTA pada Tuhannya dan bukan pada kefanaan semata.
Yang kedua saya ingin membahagiakan lahir batin kedua orang tua saya. Mendoakan almarhum Bapak agar mendapatkan jalan yang mudah menuju keharibaan-Nya dan semoga Allah SWT berkenan menempatkan beliau disisi-Nya selalu dan selamanya sampai masanya nanti kita berjumpa lagi. Ingin mengajak Bunda menyusuri jejak langkah yang pernah dijalani oleh almarhum Bapak, ingin mengajak Bunda pergi umroh melihat dan mencium tanah suci dan berdoa agar keluarga besar kami selalu dalam lindungan dan rahmatan-Nya selalu.
Yang ketiga, saya ingin mampu untuk berdiri diatas kaki sendiri secara lebih mantap, lebih kuat dan lebih terorganisir hidup dengan lebih baik dan lebih baik lagi. Berkecukupan lahir batin dan selalu dalam lindungan serta rahmatan Allah SWT.
Itulah garis besar apa yang menjadi resolusi saya di tahun yang baru nanti, saya tidak munafik dengan tentunya mengharapkan semua menjadi lebih baik, saya pikir apa yang saya utarakan sudah menjadi satu kesatuan lengkap.
Semoga saja tahun baru nanti akan membawa kita semua menuju jenjang kehidupan yang lebih baik dalam segalanya, dan semoga kita semua selalu dalam rahmatan dan berkah-Nya semata.
Amien 3x.
No comments:
Post a Comment