Tuesday, March 11, 2008

Newbie, Player dan Makhluk Tuhan

Beberapa waktu yang lalu ketika sibuk dalam rangka membantu sebuah festival film di Bandung, saat lagi asyik-asyik membereskan beberapa hal administrasi, Ri, salah seorang volunteer mengenalkan saya dengan Firel. Anak muda yang masih berusia 18 tahun, kuliah di salah satu fakultas kedokteran di salah satu universitas swasta di Bandung.

Awal mulanya perkenalan itu berjalan biasa saja, tidak ada satu tendensi apa pun. Saya hanya memperhatikan sekilas mengingat bahwa banyak sekali yang bercerita tentang dia sebagai seorang newbie dalam dunia barunya yang dia yakini akan dia jalani.

Saat itu sama sekali tidak ada pemikiran bahwa kemudian hubungan saya dengannya akan berlanjut ke tahap-tahap berikutnya.

Keesokan harinya ketika saya lagi menikmati sebatang rokok dan secangkir kopi pahit pada saat bertugas di salah satu tempat pemutaran. Firel datang dan kemudian menyapa kami-kami yang dikenalnya satu persatu. Saat itu maksud dan tujuannya datang adalah untuk menonton film yang diputar. Ketika pemutaran selesai, sambil menunggu waktu pemutaran berikutnya, dia kemudian menggabungkan diri dengan saya, Eg, At dan beberapa rekan lainnya. Saat itu kami terlibat pada satu diskusi hangat seputar tentang kehidupan dunia baru yang baru saja dijalaninya.

Diskusi ini kemudian berlanjut di cafe tempat pemutaran berlangsung. Saya, Eg dan Firel. Dia bertanya ini dan itu mengenai kehidupan dunia barunya. Pada mulanya saya berpikir apakah sedemikian naif dan polosnya seseorang ketika dia baru memasuki satu dunia yang diniati untuk dijalaninya. Sebab, bukan hal yang mudah dan bukan keputusan yang harus diambil secara emosi ketika kita memutuskan untuk melakukan ataupun menjalani sesuatu.

Pembicaraan terus berlanjut, pembahasan dari mulai tipe orang yang disukai, hubungan intim sampai dengan pembahasan-pembahasan mendasar lainnya. Hari itu entah kenapa tiba-tiba saja saya merasakan satu rasa kesepian tiba-tiba menghentak masuk dalam diri saya dan saya berusaha untuk menetralisirnya.

Anyway, back to the topic,

Beberapa hari setelah itu, festival berakhir dengan ditutup oleh closing party. Menjelang Closing Party, Firel mengirimkan sms kepada saya yang bilang bahwa dia ingin ikut acara Closing Party. Saya bilang boleh saja dan saya menganjurkan untuk ikut bergabung siapa tahu dia bisa mendapatkan apa yang dia cari. Kehadiran Firel pada acara Closing Party itu ternyata membawa banyak nuansa dramaturgi yang sama sekali di luar jangkauan prediksi saya. Awal mula yang begitu menyakitkan untuk sebagian orang tapi saya sendiri mungkin masuk dalam lingkaran dramaturgi itu.

Pesta malam itu merupakan pestanya Firel lebih tepatnya tinimbang acara penutupan Festival Film. Awal mulanya dia hanya diam saja tapi kemudian ketika banyak orang mulai menyadarinya eksistensi dia dalam pesta itu, mulailah para ahli drama .. para ratu drama bermunculan. I should be ashamed to myself anyway.
Sampai kemudian Gam, salah seorang volunteer terlihat sangat intens berbincang dan selalu berada didekatnya. Pada saat yang lain tampak juga orang-orang lain sepertinya berebut untuk bicara dan dekat dengan Firel. I should have known that this would happen dan bodohnya saya masuk dalam lingkaran dramaturgi itu.

Malam itu Closing Party berakhir dengan banyak peristiwa, .. Ad dan At, ... Gam dan Firel, .. me and myself. Saya biarkan itu semua berlalu menjadi bagian kehidupan yang saya pikir tidak usah diungkit lagi.

Beberapa hari setelah Closing Party, saya seperti biasa kumpul dengan anak-anak untuk sekedar minum kopi dan ngobrol ini dan itu. Dalam satu perbincangan entah bahan pembicaraan apa kemudian tiba-tiba semua bicara tentang Firel. Hampir semua orang mengatakan bahwa Firel adalah seorang player pada dasarnya, cukup sadar dengan apa yang dia lakukan dengan menjerat jala kemana-mana dan juga seolah memberikan lampu hijau kepada setiap orang. Agak tertegun ketika saya mendengar semua itu. Benarkah demikian adanya ?

Saya sendiri kemudian mengkaji ulang semua peristiwa, semua pembicaraan saya dengan Firel, semua apa yang sudah saya diskusikan dengannya dan semua yang sudah saya bahas dengannya beserta seluruh tanggapannya.

Orang bilang bahwa hati kecil tidak pernah berbohong, dan hati kecil saya mengatakan bahwa sesungguhnya dia bukan seorang player, dia hanya mencoba berskap manis pada setiap orang dan saya pikir hal itu wajar mengingat bahwa dia baru saja menemukan teman-teman baru dalam dunia barunya. Seperti yang Eg bilang bahwa dia seperti anak kecil yang baru masuk Dufan untuk pertama kalinya.

Pada suatu siang setelah usai bertemu dengan teman-teman masa SMA, saya kemudian mengajak Al dan Her untuk minum kopi bersama. Pada dasarnya sich ingin curhat sama Al mengenai apa yang selama ini mengganjal dalam pemikiran saya. Tiba-tiba Al bilang bahwa Gam akan gabung. Saya sebenarnya agak reluctant, bukan karena saya tidak menyukai Gam tapi lebih kepada apa yang akan saya curhatkan pada Al adalah mengenai Firel dan sepanjang pengetahuan saya bahwa Firel lagi dekat dengan Gam.

Gam datang bergabung dengan saya dan Al serta Andh. Gam banyak bertanya mengenai seputar kehidupan percintaan dan bagaimana menyikapi sebuah hubungan. Saya agak terkejut ketika Gam bercerita bahwa malam ini dia janjian dengan Firel untuk makan malam bersama. Saya pikir ada sebuah langkah maju yang dilakukan oleh Firel dengan mengajak Gam makan malam. Firel datang agak terlambat, satu jam lebih dari waktu yang dijanjikan. Sepanjang saya ngobrol dengan Gam, beberapa kali Gam mencoba menghubungi Firel namun tidak berhasil karena telpon tangan Firel sepertinya mati atau dimatikan. Agak aneh buat saya.

Firel datang, ada sedikit ketidaknyamanan yang saya lihat dari dirinya, namun karena lagi asyik ngobrol dengan Andh mengenai tugas kampusnya sambil sesekali juga mengkomentari pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan dari Gam, saya tidak terlalu memikirkan tindak-tanduk Firel.

Selesai ngobrol di cafe dengan mereka (Firel dan Gam kemudian memisahkan diri untuk makan malam), saya melanjutkan obrolan di rumah Jak. Saat itu pun Al sedang sibuk ber-sms-an dengan Andh. Saya sibuk dengan pikiran saya sendiri, mengkaji apa yang baru saja saya lihat di cafe tadi seputar mengenai ketidaknyamanan Firel. Saya pikir bahwa hal itu mungkin karena suasana dan satu dan lain hal sehingga Firel bersikap seperti itu. Ada keengganan untuk makan malam namun karena sudah janji mungkin tidak enak buat dirinya untuk membatalkan. Itu sekedar analisa saya saja, yang mana biasanya analisa ngasal itu suka benar. Ah hem!

Sepulangnya dari makan malam, Gam yang tinggal dengan Jak, kemudian bercerita mengenai satu hal bahwa sesungguhnya saat ini Firel lagi dekat dengan seseorang dan seseorang ini dikenal sebagai salah satu teman dari kita semua. Saya kembali agak tertegun. Menarik garis ke belakang dan mencoba mencocokkan dugaan saya dengan cerita Gam.

Sampai dengan saya pulang, saya masih berpikir namun saya pikir ada baiknya saya tidak merepotkan diri dengan pemikiran-pemikiran tidak perlu. Baru keesokan paginya ketika bangun, saya mendapatkan kabar melalui sms dari Gam bahwa Firel sudah jadian dengan seseorang. Saya berpikir cepat dengan kemudian mengkontak Firel, mengirimkan sms menanyakan apa yang menjadi kegiatan dia hari ini dan dia menjawab bahwa dia akan berduaan dengan pacarnya. Rasa penasaran akan benarnya analisa saya kemudian membuat saya mengirimkan sms kepada seseorang menanyakan kabarnya dan mengenai kehidupan percintaannya apakah dia sudah punya pacar lagi atau belum dan orang ini menjawab bahwa dia baru saja jadian dan tampak terkejut dengan pertanyaan saya. Confirm sudah bahwa Firel sudah jadian dengan Adr. Saya kemudian mengirimkan satu sms yang cukup panjang pada Firel, mengucapkan selamat dan kemudian meminta dia untuk berhenti memberikan lampu hijau kepada orang-orang yang sedang mendekati dirinya.

Gam mengirimkan sms kepada saya menanyakan apakah saya tahu orangnya atau tidak, saya katakan padanya bahwa saya sedang menelusuri dan sekiranya benar maka sesungguhnya Gam sudah tahu siapa orangnya. Gam kemudian mengirimkan sms lagi kepada saya mengatakan bahwa Firel bilang bahwa saya sudah tahu orangnya. Bebelit yaa bhooo ... susaaaaaahhh .. damn complicated dan berputar-putar. Saya bilang pada Gam bahwa Adr adalah orangnya.

Hari itu kemudian saya pergi makan siang dengan Firel dan Adr. Bicara banyak hal dan dari situ saya tahu banyak bahwa selama ini yang dianggap oleh orang-orang mengenai diri Firel yang seolah-olah memberikan lampu hijau kepada setiap orang adalah salah. Well, saya tahu itu pasti tapi saya juga tidak bisa menyalahkan orang-orang yang menganggap Firel adalah seorang player sejati. Jauh dari anggapan bahwa dia adalah seseorang yang polos, newbie dan tidak tahu apa-apa, saya percaya bahwa Firel tahu apa yang harus dilakukan dan mungkin cara penyampaiannya yang salah.

Beberapa teman dekat saya sedemikian hebatnya men-judge seorang Firel, saya hanya bisa mengatakan kepada mereka bahwa mereka bukan Tuhan-Tuhan kecil yang dapat menilai orang hanya dari kadar luarnya saja. Seperti layaknya filsafat buah jeruk, kita selalu terpaku bahwa kalau kulit jeruk itu hijau sudah pasti buahnya asam, belum tentu!. Cobalah kupas dan rasakan buah jeruk itu apakah betul asam atau tidak ? seperti layaknya buah jeruk, cobalah kenali Firel lebih dalam, baru setelah itu dapat mengkomentari semua yang berkaitan dengannya. Jangan hanya mengandalkan teori pembenaran saja.

Buat saya beradaptasi dan menyelami Firel adalah merupakan satu bab tersendiri dalam kehidupan saya. Saya tidak memungkiri bahwa dia adalah seorang newbie tapi juga kita tidak boleh lupa bahwa dia adalah makhluk Tuhan yang tentunya jauh dari sempurna, mengutip kata orang bahwa kesempurnaan itu adalah milik Tuhan semata.

Sekarang buat saya terserah orang untuk menilai Firel seperti apa. Kebencian mereka atas tingkah laku Firel pun tidak bisa saya salahkan, again .. seseorang berkata bahwa dia tidak membenci orangnya tapi membenci tingkah lakunya. Urusan tingkah laku adalah tinggal bagaimana kita menyikapinya. Saya bukan orang bijak tapi saya berusaha agar masing-masing tahu porsi dan posisinya. Seandainya hal ini terjadi pada mereka, lalu apa yang akan mereka lakukan ? terkadang sebagai manusia kita luput untuk berempati, menempatkan diri kita pada posisi orang.

Eh .. ini hanya sekedar tulisan ... dan saya tulis panjang lebar karena belakangan ini tiba-tiba saja saya merasa terganggu dengan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya yang terus-terusan mendapat konotasi buruk. Sedemikian buruknyakah sehingga untuk mendapatkan sedikit kredit baik pun tidak bisa ?

Semoga saja Firel dan Adr bisa bersama menghadapi semua ini dengan kepala dingin dan menjadikan hal ini pelajaran hidup. I know they are young but it doesn’t mean that they can’t learn.

Satu cerita selesai.

13 comments:

Anonymous said...

aduuh...
jadi malu bacanya...
makasih yaa...

udah dukung semua...

we love u...

ehm, doain aja biar kita bsia belajar terus dan terus...

Anonymous said...

harry sayangkuh yang ku cintai...jujur saja makhluk yg selalu berkonotasi negative itu mungkin adalah gue (gr nga siy gw) pada saat itu situasii lah yg memang mengharuskan gue untuk bicara agak sarkastik untuk sekelumit cerita tentang "Farel" loe itu. maaf-maaf kata ya tapi pada saat itu gue cukup sebal dengan tingkahnya anak kecil itu tapi gue harus tekankan sekali lagi kalau gue nga pernah sebal dengan orangnya. jadi yaaahhhh gimana dunk yaaa...agak susah buat gue menerima prilaku kecil yg liar itu sebelum gue bsa melihat bukt-bukti otentik klo makhluk kecil ini bisa memanage cintannya yg pertama ini(katanya sih pertama)

thanks ya sudah bisa menjadi bagian dari cerita loh walau hanya di bagian tokoh yg antagonis terhadap "Firel" kecil loe itu

-dimas hary- said...

Dear Firel,
As I ever said to you bahwa ini akan menuai banyak comment. Hahahahah, .. just take it easy aja ..jalani hidup selagi kita masih menikmati kehidupan. Jangan mati selagi hidup.

Love you always ..

-dimas hary- said...

Dear Anonymous,
Thank you for the comment given. I think I know you since there's a quote from your words that I do remember ... "Gue nggak benci orangnya, gue cuman benci dan tidak suka dengan tingkah lakunya" ...

Well, semua ada masanya untuk belajar melangkah dalam kehidupan, .. kepahitan, kegetiran, kebencian, kesukaan .. semua adalah proses pembelajaran dalam melangkah hidup menjadi lebih dinamis dan terarah ...

Love you always, thank you for always being by my side when I am in my deepest sorrow .. especially in my love life .. *sigh*

Anonymous said...

oh harry sayang...alangkah senangnya tetap mendapat sanjungan dari mu walau kata-kataku begitu tajam untuk mu dan "Firel" kecil kesayanganmu. sesungguhnya aku tidak pernah rela melihatmu menjadi bagian dalam sistem Eliminasi(begitu aku melihatnnya)yang diberlakukan pada saat itu. aku teringat sayembara yg diadakan oleh kerajaan jaman dahulu untuk mendapatkan seorang putri cantik. Sungguh cara2 keji yang feodal, memang sih ini adalah salah satu proses pembelajaran bagi seorang pemula. ato memang karena "Firel" kecil ini terlalu banyak menonton sinetron indonesia(yg kurang mendidik)" mungkin inilah hasilnya hu'hh dasar india2 itu merusak mental cikal bakal generasi. yahh sabar ya harry...suatu saat nanti dia pasti akan merasakan bagaimana berada dalam posisi loe sepertii sekarang ini. apa yg akan terjadi...?lihat saja nanti.

love u
mee

-dimas hary- said...

eh ... ternyata Anonymous yang punya nama MEE online juga yaa, .. langsung dijawab lhoo comment dari saya.

Hahahahaha, .. sebuah cerita kuno dari jaman Mahabrata ketika Pandu memperebutkan tiga putri cantik sepertinya cerita itu .. hihihihi.

Anyway, ingat kata let bygones be bygones ? .. yang sudah berlalu biarlah berlalu .. jadikan itu sebagai bagian dari masa lalu yang cukup untuk dikenang kadang atau bahkan ditutup sama sekali.

Masalah Firel akan merasakan bagaimana dia jika berada dalam posisi saya ? ..well, semua itu tergantung atas langkah-langkah yang diambil olehnya dalam menjalani kehidupannya .. :) .. bukan pembelaan tapi demikianlah adanya.

Semua orang pasti pernah melakukan semua permainan-permainan dalam kehidupan, tergantung bagaimana kita menyikapi permainan itu .. berlanjut terus ? atau berhenti ? ...

love you back,

Anonymous said...

aduh..aduh..sepertinya sayang sekali harry sama Firel kecil kamu tu. sadar donk harry...bangun dari mimpi tapaki jalan-jalan baru. tahu sakit hati khan....? ya udah berlalu dari sakit hati itu cari yang baru...banyak yang lebih baik dari dia deh, anak kecil, masih ingusan dan masih harus banyak makan asam garam hidup. itu kembali pada mu sih..kalo masih betah dibawah bayang2 cilik itu ya go with your flow..tapi apakah masih wort it dia...? kita udah nga saat nya lagi buat main2 harry udah terlalu banyak kepahitan dan kegetiran hidup yang kita alami masih kah mau di tambah lagi...? perlu aku kah yang harus mengingatkan si Firel kecil kesayanganmu itu. aku sih terkenal agak tangan besi menghadapi makhluk2 kecil tapi bertingkah hehehehe

still love u my dear
Mee

-dimas hary- said...

Dear MEE,
Bahwa hidup itu adalah sebuah pilihan. Mungkin saya sudah memilih untuk menjalani hidup yang mungkin setelah Firel muncul ada sedikit warna tersendiri dalam bab-bab kehidupan saya.

Sakit hati itu adalah salah satu bentuk manifestasi diri untuk menjadi lebih baik dan lebih tegar dan I am proud to say that I can conqueror sakit hati saya menjadi satu bentuk lain. Menjadi penjaga buat dirinya untuk tidak terjerumus dalam satu langkah yang mungkin salah. Tapi satu hal yang kita mesti ingat bahwa kita bukan Tuhan Kecil yang bisa mengadili dan memutuskan sesuatu untuk orang lain.

Masalah diingatkan, .. well, buat saya tidak perlu,bagaimana seorang bisa menjadi dewasa dan melihat garis hidup yang keras jika diingatkan secara keras ? ... biarkan Firel belajar menjalani kehidupannya. I told you so many times dalam beberapa reply saya ke kamu, bukan ?

Iya, saya sayang Firel tapi tidak seperti yang kamu pikirkan .. waktu sudah merubah semua.

By the way, are you the person that I am thinking you are ?

love you back always, ..

Anonymous said...

Sembunyi,..
Sembunyi dari kenyataan,..

Tertawa pada diri sendiir,..
Tapi jangan ada orang yang menertawakan saya!!!!
Itu katanya,..

Ingin menjadi yang pertama,..
Tapi menjadi gila,..
Dirinya selalu tergeser,..
Oleh apapun,..

Besar atau kecil,..
Lama atau baru,..
Bisa menggeser posisinya,..
Cuma itu yang dia takuti,..

Makanya dia selalu lupa diri,..

(Papi, i Love u)
Firel, kepada My Guardian Angel,.

Anonymous said...

Kang Harrr... hugs =D

Huhuhuuu.. Dunno yah, it doesn't matter what your sexual orientation is.. Stringing someone along is stringing someone alone and it's really not nice.. Gimana yah.. gw ga kenal juga ama orangnya jadi ga mau komentar banyak, but.. yeah well.. begitulah..

Ngerti si perasaan euforia diperhatiin banyak orang.. ah well, mumpung masih muda masih boleh lah salah2.. ^^

Anonymous said...

Dear Jeng, gw merasa tergelitik juga akhirnya kasih comment. to be honest gw adalah salah satu dari TUHAN-TUHAN KECIL itu!I admited that and gw akan seperti itu utk kasus "FIREL"mu. Seperti di singgung bahwa semuanya itu bagaikan ELIMINASI or SAYEMBARA, dan GW menyaksikan sayembara itu, dimana sayembara itu dilaksanakan disebuah sofa dan "FIREL"mu duduk ditengah, diantara "sepertinya" dua calon kandidat yang akan dia pilih (which is neither two of them got HIM). Tangan kiri menggengam let say with J and tangan kanan menggengam let say G. Buat GW itu sudah menggambarkan bagaimana "FIREL" kecilmu kedepannya. SO as i quoted from MEE "sadar donk harry...bangun dari mimpi tapaki jalan-jalan baru. tahu sakit hati khan....? ya udah berlalu dari sakit hati itu cari yang baru...banyak yang lebih baik dari dia deh"

Please don't get me wrong and no hurt feeling...it's just to show you that i love you and you're part of my "family", and nobody wants their family ember get hurts.

love,
GW

-dimas hary- said...

Dear Moush,
Thank you for your comment yaa .. I do know the meaning what you said .. :-)

Sering-sering mampir yaa ..

cheers,
-dimas hary-

-dimas hary- said...

GW,
Sah-sah aja kok kalo memang mau memberi komen ataupun mau jadi Tuhan Kecil .. :-)

No hurt feeling dan gue tau serta sadar dengan apa yang gue lakukan.

Masalah nanti kedepannya Firel itu bagaimana, well .. itu adalah langkah dia selanjutnya .. saya hanya berusaha mengingatkan kalo dia salah tapi keputusan akhir adalah ditangannya yang menjalani kehidupan ini sendiri .. :-)

I love you too ..

cheers,