Thursday, February 08, 2007

THE SINGLE

Kalau ditanya kenapa masih single, saya masih bingung untuk menjawabnya. Palingan yang keluar adalah satu atau dua pernyataan klasik yang semua orang sudah tahu.

"Lhaa siapa yang mau sama gue ? wong gue jelek gini."

atau

"Iya nih, masih mencari pujaan hati yang sesungguhnya, katanya sich ngga dicari juga jodoh akan datang dengan sendirinya."

Tapi sejujurnya kenapa masih single sampai dengan sekarang mungkin lebih kepada standar yang dipakai untuk mencari teman hidup itu terlalu tinggi. Boleh dikata too perfect sehingga rasanya ngga mungkin bisa dapat.

"Pacaran aja sama robot, Mas, nanti semua yang mas mau pasti terlaksana."

Sejujurnya pula terkadang terbawa akan satu situasi di dalam satu cerita atau satu film yang mengakibatkan saya termehek-mehek selama beberapa hari dan terus membayangkan seandainya saya punya pacar seperti yang dicerita atau film itu pastinya akan sangat perfect.

"Cari info tentang email atau alamat rumahnya, Mas, nanti kirim surat minta tanda tangan."

Sejujurnya pula ada beberapa orang yang menyatakan minatnya untuk mengenal lebih dekat tapi kok hati ini ngga sreg yaa ? ngga sesuai, ngga seperti bayangan. Dulu pernah dipaksakan untuk terus berlanjut walaupun hati tidak sesuai, yang mana kemudian hasilnya adalah mata ini tak bisa berhenti berlatih, terus lihat kiri-kanan.

"Ah, memang si mas mah dasarnya aja ngga bisa diam matanya, jelalatan mulu."

Pernah punya pikiran bahwa jika kita memilih seseorang dari sekian yang mendekati kita dan menjalani satu relationship maka kemudian dapat dipastikan bahwa itu bisa dikatakan sebagai batu loncatan sehingga nantinya kita bisa mendapatkan seseorang yang kita harapkan.

"Eh, itu bukannya jahat yaa, mas, itu kan tandanya mas ngga ikhlas, ngga rela dalam menjalani satu hubungan."

Sejujurnya terlalu memandang tinggi standar diri sendiri sehingga acap kali melihat seseorang yang diminati *halaaahh* seolah dengan penuh keyakinan bisa mendapatkan padahal belum tentu orang itu mau.

"Mas, mas sich terlalu terpaku pada good gets good and bad gets bad. Jangan terlalu mandang diri sendiri bagus dech, mas."

So ...
mungkin itu yang membuat saya sampai saat ini tetap single.

Akhirnya kini saya sampai pada satu titik untuk menjalankan teori yang saya sering saya berikan kepada teman-teman saya; Follow the flow. Saya percaya bahwa pada saatnya nanti akan datang seseorang yang bisa saya cintai dan saya sayangi sepenuh hati dan menerima saya apa adanya.

"Errr ... optimistic boleh, mas, tapi jangan lupakan juga usaha. Miracle might happen but only God knows when."

3 comments:

cun said...

there's a time for us, some day a time for us.. time together with time spare,
time to learn, time to care, some day .. somewhere ...

you'll will find it in time Di. don't give up your dreams and hopes. *smile*

Anonymous said...

love relationship EMANG serumit itu, males.. makanya banyak cerita cinta, lagu cinta, film cinta, semua bwt muasin harapan2 (ttg cinta) yg gak terealisasi di dunia.. haha, skeptis bgt ya.. tp begitu adanya

Anatomi Angin said...

ayo, jangan putus aja! pantang menyerah! btw, maunya menunggu atau ditunggu? :)