Beberapa waktu lalu saya main ke kantor teman baik saya.
Biasanya kalo saya lagi di sekitaran kantornya dan saya lagi menunggu waktu ke
meeting berikutnya, pasti mampir, lumayanlah buat ngademin badan dan tidak
menambah bau matahari plus juga kan
ada sambungan internet gratis, wifi-nya lumayan kencang di kantornya.
Lagi asyik menjelajah dunia maya tiba-tiba teman baik saya
ini memanggil saya untuk ngelihat salah satu photo hasil karyanya (dia punya
pekerjaan part time sebagai photographer). Saya menghampiri mejanya dan
kemudian melihat photo yang di-shoot olehnya. Yang membuat saya terintrik untuk
mengetahui lebih jauh bukanlah pose dari sang model yang ada di layar computer
tapi lebih kepada keterangan dari photo tersebut. Di keterangannya
ditulis “Duta Botani.”
Saya menanyakan kepada temen baik saya itu apa yang dimaksud
dengan Duta Botani. Temen baik saya itu kemudian tersenyum geli dan dia tidak
menjelaskan, dia hanya minta saya untuk browsing dan melihat apa yang dimaksud
dengan Duta Botani.
Pemikiran pertama yang muncul di otak saya ketika saya
membaca kata Duta Botani adalah bahwa ini semacam ajang pemilihan seperti Abang
None Jakarta atau mungkin Putra Putri Bahari atau Mojang Jajaka Parahyangan. Saya
pikir ini adalah pemilihan untuk menjadi duta dari Kebun Raya Bogor. Ternyata
salah!
Disebutnya sebagai Botani Ambassador sebenerrnya instead of
Duta Botani. Bagi saya sih ngga masalah apa yang menjadi penggunaan nama atau
kata walaupun mungkin seharusnya lebih menitikberatkan kepada penggunaan kaidah
bahasa Indonesia.
Ketika saya melihat ke website yang juga membuat saya
terkejut karena ternyata event ajang pemilihan ini memiliki websitenya sendiri.
Pada point tujuan dari diselenggarakannya ajang pemilihan inilah kemudian saya menjadi
jelas dan ada keinginan untuk berkomentar tapi disisi lain berusaha untuk
mengerti bahwa setiap institusi pasti punya pembelaannya sendiri.
Tujuan dari diadakannya pemilihan Botani Ambassador ini
adalah untuk mencari duta bagi pusat pembelanjaan dan gaya
hidup terbaik di kota Bogor. Inilah yang saya bilang menjadi salah
kaprah buat saya. Seandainya saya tidak melihat lebih jauh dan membuka
websitenya, selama itu saya akan berpikir bahwa ini adalah ajang pemilihan bagi
para generasi harapan bangsa yang akan mempopulerkan keindahan dan kebesaran
Kebun Raya Bogor.
Disebutkan juga bahwa program ini akan lebih mendekatkan
integritasinya pada tenant, pengunjung, masyarakat dan kota
Bogor.
Pertanyaan saya berikutnya adalah sejauh mana integritasi yang dimaksud bisa
berjalan dan bisa lebih benar-benar terintegritas? Belum lagi kategori dari
pemilihannya adalah pencarian bakat dan hiburan. Lalu apakah integritas bisa
dilaksanakan tanpa adanya “brain”? Bukankah untuk menjadi penghibur yang handal
dan bakat yang kuat harus dilandasi oleh pemikiran yang sederhana namun
berkelas?
Mungkin saya harus berpikir lebih positif dan lebih
menghargai saja apa yang sudah dilakukan oleh panitia yang notabene sudah
melakukan pemilihan ini selama 6 tahun berturut-turut dan mungkin selama ini
tidak pernah ada yang memprotes ataupun menyatakan keberatannya.
Mungkin nantinya setelah tahun ke 10 dan Kota Bogor tidak
lagi diributkan oleh masalah GKI Yasmin, pemilihan ini akan menjadi
sesungguhnya pemilihan dari Duta Botani untuk Kebun Raya Bogor dan mewakili
Kota Bogor dalam promosi pariwisatanya.
Semoga!
No comments:
Post a Comment