Wednesday, March 07, 2007

Cerita Cinta

Baru saja pulang dari foot reflexiology dengan Mbak DP, tadinya ngga ada rencana untuk pergi tapi tiba-tiba saja kok ingin relaksasi sebentar pas momentnya lagi sms-an sama Mbak DP alhasil kita janjian untuk ketemuan ditempat foot reflexiology tempat biasa kita menghabiskan waktu hari Minggu malam.

Saya datang lebih dahulu secara tempatnya Mbak DP agak sedikit lebih jauh dari tempat saya. Lima belas menit setelah saya datang dan sang masseur sudah mulai melakukan pekerjaannya, Mbak DP datang. Duduk disebelah saya dan percakapan pun dimulai.

"Aduuh, Mas, kenapa yaa Tuhan menciptakan CINTA ?"

Errr .. I am a little bit speechless sesungguhnya dengan pertanyaannya dia itu, saya hanya bisa jawab, "Lhoo CINTA itu kan anugerah."

Mbak DP ini lalu memulailah dengan section tjurhatnya. Saya tahu bahwa belakangan ini dia lagi dekat dengan seseorang yang mana secara nalar orang yang lagi dekat dengan Mbak DP ini termasuk dalam kategori pria yang sangat pendiam dan sangat misterius. Kalau buat saya lhoo secara saya jarang sekali berinteraksi dengan pria ini walaupun sering ketemu dalam beberapa acara resmi ataupun casual namun percakapan yang terjadi hanyalah percakapan basa-basi.

"Saya pikir everything runs well, bukannya kemaren hari Minggu you spent the time with him yaa ?"

Mbak DP lalu bercerita kalau hari Minggu itu memang dia bersama yang lainnya pergi ke satu tempat dan semenjak pisah dari mulai malam itu sampai dengan saat ini tak ada satu kabar pun yang diterima oleh Mbak DP. Pesan pendek di telepon tangan pun tidak dijawab.

"How I hate waiting an sms. Rasanya pengen banting itu telepon tangan."

Lho lho Mbak .. daripada dibanting kan mendingan dihibahkan ke saya, hahahaha. Saya hanya tertawa saja mendengar kalimatnya. Welcome to the club, Mbak, kemaren kemana saja ? ... hihihi.

Saya memang tidak bercerita pada Mbak DP mengenai hubungan saya dengan NS yang pada sore hari sebelum saya berangkat latihan paduan suara telah diklarifikasi secara jelas dan nyata. Yupe, semua yang telah terjadi, semua omongan di telepon maupun di pesan pendek pada telepon tangan hanyalah sebatas manis di bibir saja, saya sendiri tidak tahu sebab musababnya apa namun saya mempunyai kecenderungan untuk mengambil kesimpulan bahwa semua ini NS lakukan karena perasaan insecure yang dia miliki secara NS ini memiliki sifat posesif yang sangat tinggi kadarnya. It's over before it begins.

Well, cinta diciptakan untuk dinikmati tapi terkadang dimaki habis dan tidak jarang pula dikutuk oleh semua orang. Dari mulai cinta yang sekedar iseng, main-main sampai yang cinta benar-benar serius yang bahkan bisa membuat orang lupa daratan. Seperti yang sering saya bilang pada semua orang bahwa love is simple but yet complicated.

"Kenapa yaa, Mas, saya ini gampang banget terjatuh, luluh lantak padahal udah sering kali lhoo terjerumus atas kebodohan cinta,"

Berarti benar apa yang dikatakan oleh pepatah bahwa cinta itu buta, ngga ada matanya sama sekali dan tidak melihat. Tapi yaa kan ngga buta-buta amat. Hanya saja begitu Om or Tante Cupid melepaskan panahnya dari busur cintanya, booomm ... semua berasa indah, even semua orang pasti akan tahu kalau kita lagi jatuh cinta, everything seems easy, there's always a smile in our face dan bola mata berbinar ceria *haiyaaaaaaaaaahhh .. bahasanya ampun mak jaaaannn*

Sambil ngobrol dengan Mbak DP, saya mengkaji dan melihat kebelakang apa yang telah terjadi selama seminggu belakangan ini semenjak saya kenal dengan NS. Begitu banyak keindahan yang terjadi yang dirasa, begitu banyak hal yang tadinya mungkin saya pikir susah tapi kok yaa bisa saya jalankan dan tanpa adanya komplikasi banyak hal. Ya itulah the greatest power of love.

Tapi saya pun tersenyum dan mentertawai diri saya yang begitu mudahnya dibodohi oleh perasaan yang seharusnya saya sudah tahu bahwa jika semua satu saat akan terjadi tidak seperti yang diharapkan, saya sesungguhnya sudah mempersiapkan diri saya namun tetap saja perasaan sakit ada walaupun mungkin kali ini tidak terlalu dalam. Yang parah adalah perasaan bahwa I am being a fool, I am being stupid dan kok yaa bisa-bisanya yaa percaya dengan semua omongan-omongan yang sesungguhnya ngga makna dan esensinya. Cuman sekedar bumbu cerita cinta.

Dulu saya selalu mempunyai ketakutan kalau ditolak atau gagal dalam menjalin satu hubungan tapi mungkin dengan seiringnya waktu berjalan semua dapat diatasi. I am not ashamed or afraid for being rejected and failed. Sudah sejuta enam belas kali dan sampai saat ini saya belum kapok, .. saya akan terus mencari cinta, saya akan terus berusaha untuk mendapatkan seseorang yang sekiranya dapat menjalani satu hubungan dengan segala kekurangan maupun kelebihannya. Kesamaan saya dengan Mbak DP ini mungkin adalah kita sama-sama mudah jatuh cinta.

"Jadi, Mas, saya mesti gimana yaa ? kirim sms jangan ke dia ?."

Errr ... saya bingung untuk menjawabnya, saya pikir yang lebih baik dilakukan adalah dia dan menunggu, sebagai wanita tentunya *walaupun Bu Kartini sudah memperjuangkan emansipasi dan saat ini adalah era globalisasi* akan lebih baik untuk sedikitnya me-rem perasaan dan emosi. Dan kalimat klise pun keluar dari mulut saya, "Sudahlah, ikuti saja alurnya."

Kalau bicara tentang cinta memang tidak akan ada habisnya. Namun saya ingat selalu apa yang dikatakan oleh Wai Kwong, teman Malaysia saya itu. "Don't worry, there's always someone for someone in this world. Your time will come."

Iya, saya percaya bahwa Tuhan punya rencana lain tentunya karena everything happens for a reason. Terdengar sangat dan sok bijak mungkin namun benar adanya lhoo kalau mau dikaji lebih dalam lagi.

"Mas .. Mas .. udah selesai, ayo antar saya pulang." ...

Menikmati angin panas kota Phnom Penh .. saya kembali tersenyum mengingat betapa kita terkadang dibodohi oleh cinta.

Beberapa saat sebelum saya tidur, tiba-tiba telepon tangan saya berbunyi, nada tanda ada pesan masuk.

"Mas ... Mas, dia kirim pesan, aduuh berbunga-bunga rasanya."

Hahahahahaha, saya tertawa. Betapa cinta itu sangat misterius cara bekerjanya. Duuhh, seandainya saya pun mendapatkan sms yang sama mungkin saya akan jingkrak-jingkrak. Kini gantian saya yang memandang telepon tangan saya itu dengan sebal, ingin rasanya membanting telepon tangan itu.

Malam semakin larut, nampaknya lebih baik tidur daripada memikirkan yang tidak mungkin terjadi.

Terngiang-ngiang dikuping saya lagu Cinta oleh Titiek Puspa yang saya nyanyikan waktu acara malam persahabatan Indonesia – Kamboja ..

"Cintaaaaaaaa oooooooooohhhhhhhh cintaaaaaaaaaaaaaaaa .... "

No comments: