Friday, March 30, 2007

THE CHANGING

Sudah hampir seminggu lebih menikmati liburan di Tanah Air, saya sudah bertemu hampir semua teman baik yang ingin saya temui.Entah kenapa liburan kali ini saya menemui banyak hal yang sangat berbeda dengan liburan-liburan saya sebelumnya.

"Kenapa, Mas ? Mas sudah tidak sepopuler dan sebegitu dipuja oleh semua orang ?"

Mungkin waktu yang semakin berganti, mungkin juga suasana kebatinan yang sudah tidak lagi sama dengan dulu atau juga mungkin bahwasanya setiap manusia ciptaan-Nya berkembang dan berganti dari hari ke hari. Yes, we cannot expect to be the same again.

Ketika saya bertemu dengan sahabat-sahabat lama saya dimana hampir diantara kami ini semua adalah seusia, pertemuan pertama begitu sangat mengesankan, dalam artian kami masih bercanda, masih berbicara tentang ini dan itu dan sepanjang pertemuan itu hanyalah melulu diisi oleh tawa, olok-olokan semata yang terkadang jika orang lain yang mendengarnya maka akan merah kupingnya. Saya sendiri menikmati pertemuan itu. That's the best among others meeting.

Namun seiring sejalan dengan berlalunya hari dan kehadiran saya pada saat liburan yang mana pada saat orang-orang lain bekerja, membuat kemudian saya dapat melihat apa yang sesungguhnya dari arti setiap pertemuan itu.

"Sudah banyak yang berubah yaa, Mas ? tidak seperti dulu lagi ? tidak seakrab dulu lagi ? ngga ada lagi pelukan dan cium pipi kiri kanan ? dan segala tata cara upacara yang biasa Mas dan teman-teman mas lakukan. Mungkin sudah old fashioned kali, Mas, gaya itu."

Saya tidak dapat menyalahkan siapa pun dalam hal ini dan tidak dapat cemburu atau merasa bahwa sekarang saya bukan lagi nomor satu, bahwa saya bukan lagi orang yang selalu didahulukan. Tigapuluh enam purnama berlalu dan saya tidak dapat mengharapkan orang untuk terus sama ketika saya dulu baru saja pergi meninggalkan Tanah Air.

Saya hanya merasa bahwa kini semua memang sudah berjalan pada posisinya masing-masing dan saya tidak lagi berhak untuk mengatur jalur atau jalan mana yang harus diambil agar sesuai dan seharmonis seperti yang saya inginkan. Satu hal yang patut saya syukuri bahwasanya saya masih punya teman di Tanah Air, orang-orang yang mengenal saya walaupun mungkin tidak seperti dulu lagi tapi at least ada orang-orang yang bisa saya temui jika saya kembali ke Tanah Air.

Nampaknya bahwa saya mulai kehilangan gigi mungkin itu yang membuat saya kemudian merasa miris dan merasa ditinggalkan tapi saya selalu percaya bahwa semua terjadi karena ada alasan yang mendasarinya. Mungkin saya belum menerima itu tapi lambat laun saya akan menyadarinya.

Bukan mengkasihani diri sendiri tapi itulah kenyataan hidup yang memang harus dilewati dan dijalani. Sebagai manusia tentu kita harus berproses. Berproses pada banyak hal yang tentunya tidak akan berhenti.

Saya bertemu dengan beberapa orang yang boleh dikata sangat akrab dulu sebelum saya berangkat meninggalkan Tanah Air. Ketika saya kembali untuk kemudian bertemu lagi dengan mereka dan membuat janji, ketika bertemu terlihat sangat berbeda, ada jarak yang terbentang walaupun tipis namun terlihat jelas.

"Kan seperti yang orang-orang bilang, Mas, bahwa pada setiap kehidupan itu orang akan datang dan pergi. Jangan serakah dong, Mas, masa maunya orang datang terus tapi ngga pergi-pergi."

Iya, saya menyadari hal itu dan saya tahu bahwa semua itu adalah memang kehendak-Nya. Well, tidak berusaha untuk menjadi sok bijak tapi itulah yang sesungguhnya saya rasakan. Tuhan pasti punya rencana. Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi umat-Nya.

Sebuah perjalanan yang mungkin tidak akan terulang lagi dan sebuah perjalanan yang God knows when I will be back and meet them again.

"Jangan sedih begitu dong, Mas, masih banyak kok yang mengharapkan Mas untuk kembali lagi berada dalam lingkaran mereka. Mungkin tidak sekarang tapi pastinya nanti mereka akan menyadarinya bahwa apa yang pernah Mas bikin dan berikan kepada mereka itu adalah hal terindah yang pernah ada."

Kini saya mungkin hanya tersenyum dan berharap yang terbaik bagi mereka. May be I don't belong to them anymore but one thing that making me happy. I introduced them to each other and they've been close and good to each other with a very good bound. What can I expect more ?

Thursday, March 22, 2007

THE LOVE

and I love you so .. the people asked me how,

Jakarta, 19 March 2007

Monday, March 12, 2007

THE SUNDAY

Indeed it was one fine day. Pergi kesana kemari untuk beli pesanan si A, si B, si C dan si lainnya. After that having coffee with Ricky and Kwong before heading to the photo shots of my little family here in Phnom Penh.

I did enjoy the time being together with this litte family. This is the first time where everyone's available to get together. Here's the result ... How I love the pictures ...

Thanks guys .. love you all ..

Can't wait to be home to meet my Sweety Pie .. hihihi.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Saturday, March 10, 2007

THE HOME WORK from Tobytha

Tiba-tiba dapat pesan di shoutbox dari Tobytha Darl .. one of my good friend. He gave me homework, jadilah mampir ke blognya tersayang itu to see what kind of homework yang dia kasih.

"Mas .. mas .. pakai satu bahasa biar ngga bingung yaa jawab pekerjaan rumahnya, jangan sok Enggris. Sekali-sekali pakai EYD kan ngga masalah kan buat dirimu."

Pekerjaan Rumah dari Toby adalah saya diminta menceritakan enam hal yang aneh yang kita miliki, entah itu berupa kebiasaan, sifat atau hal-hal lain yang berhubungan dengan saya langsung.

Hmm .. agak bingung juga yaa, nampaknya hanya orang lain yang bisa menilai diri kita masing-masing secara kalau kita menilai diri kita langsung maunya yang baik-baik saja yang dikatakan.

"Halaaaaaah .. Mas, wong sifat sampeyan banyak kok yang ngga nggenah."

Pertama yaa, I love to keep buying things yang terkadang barang-barang itu ngga ada gunanya, ngga tau kenapa kok rasanya lapar mata aja liat barang bagus.

"Lhoo bukannya itu kan karena Mas suka pamer pada dasarnya."

Kedua, ngga pernah bisa bilang tidak dengan firm dan penuh pasti. Cenderung mengatakan iya atas permintaan apa saja yang sekiranya dimintai tolong oleh orang. Walaupun tidak bisa bantu atau mbantu tapi diri sendiri susah pun tetap aja dijalankan.

"Itu salah satu program untuk tetap dapat titel orang baik yaa, Mas ?."

Ketiga, walaupun udah punya sejuta enam belas tas, tetap aja keep buying bags walaupun udah dilarang oleh sejuta umat. Padahal terkadang ngga tau tas itu mau buat apa.

"Terlalu mengagumi Carrie Bradshaw yaa, Mas, kan ngga mungkin Mas mengkoleksi sepatu berhak dan made in Manolo Blahnik lagi."

Keempat, my friends a.k.a those that so-called my inner circle tahu benar bahwa saya hobi sekali complain tentang apa aja yang bisanya ngga sesuai dengan aturan main atau aturan yang seharusnya dijalankan. Kayaknya hal ini ngga bisa dihilangkan secara sepertinya sudah in blood gitu.

"Errrr .. Mas .. Mas .. sampeyan kan paling gaya kalo udah urusan protokoler, sampai-sampai urusan makan malam bareng sama teman-teman aja diatur duduknya harus dimana dan dekat siapa."

Kelima, sama dengan Toby .., paling ngga bisa liat internet nganggur, yang tadinya ngantuk begitu nyentuh dunia internet, waaaaahhh dunia langsung cerah ceria rasanya, mata kok rasanya yang tadinya lima watt langsung jadi limaratus watt ..., mungkin status Toby dan saya sama .. we are internet whore !!! ...

"Bukannya ajang mencari jodoh sudah selesai, Mas ? .. Mas ajah yang hobi sapa kiri kanan, biar banyak teman apa banyak koleksi, Mas ?."

Keenam, .. the sixth sense. Things that sometimes I hate it tapi juga terkadang menguntungkan di beberapa sisi, hanya aja terkadang harus dealing to those yang menuntut kalau apa "dibacakan" tidak sesuai ... lhaa wong namanya aja saya manusia bisa aja salah ... hihihi, ..

"Kalau yang ini saya speechless, Mas, .. hehehehe."


There .. I have done the home work given by Tobytha ... sekarang giliran saya memberikan pekerjaan rumah ini kepada : ...

Tante Miund ... yang menggemari Om Marty Natalegawa
dik Faiz ... yang sangat kontroversial
Weennyiikuh .. yang mengagumi Richard Dean Anderson
Avinkeuh .. yang udah lama ngga update blognyah
Mas Agus Item Ganteng ..
Aga .. calon Duta Besar Indonesia untuk Uganda ... hihihi

Wednesday, March 07, 2007

Cerita Cinta

Baru saja pulang dari foot reflexiology dengan Mbak DP, tadinya ngga ada rencana untuk pergi tapi tiba-tiba saja kok ingin relaksasi sebentar pas momentnya lagi sms-an sama Mbak DP alhasil kita janjian untuk ketemuan ditempat foot reflexiology tempat biasa kita menghabiskan waktu hari Minggu malam.

Saya datang lebih dahulu secara tempatnya Mbak DP agak sedikit lebih jauh dari tempat saya. Lima belas menit setelah saya datang dan sang masseur sudah mulai melakukan pekerjaannya, Mbak DP datang. Duduk disebelah saya dan percakapan pun dimulai.

"Aduuh, Mas, kenapa yaa Tuhan menciptakan CINTA ?"

Errr .. I am a little bit speechless sesungguhnya dengan pertanyaannya dia itu, saya hanya bisa jawab, "Lhoo CINTA itu kan anugerah."

Mbak DP ini lalu memulailah dengan section tjurhatnya. Saya tahu bahwa belakangan ini dia lagi dekat dengan seseorang yang mana secara nalar orang yang lagi dekat dengan Mbak DP ini termasuk dalam kategori pria yang sangat pendiam dan sangat misterius. Kalau buat saya lhoo secara saya jarang sekali berinteraksi dengan pria ini walaupun sering ketemu dalam beberapa acara resmi ataupun casual namun percakapan yang terjadi hanyalah percakapan basa-basi.

"Saya pikir everything runs well, bukannya kemaren hari Minggu you spent the time with him yaa ?"

Mbak DP lalu bercerita kalau hari Minggu itu memang dia bersama yang lainnya pergi ke satu tempat dan semenjak pisah dari mulai malam itu sampai dengan saat ini tak ada satu kabar pun yang diterima oleh Mbak DP. Pesan pendek di telepon tangan pun tidak dijawab.

"How I hate waiting an sms. Rasanya pengen banting itu telepon tangan."

Lho lho Mbak .. daripada dibanting kan mendingan dihibahkan ke saya, hahahaha. Saya hanya tertawa saja mendengar kalimatnya. Welcome to the club, Mbak, kemaren kemana saja ? ... hihihi.

Saya memang tidak bercerita pada Mbak DP mengenai hubungan saya dengan NS yang pada sore hari sebelum saya berangkat latihan paduan suara telah diklarifikasi secara jelas dan nyata. Yupe, semua yang telah terjadi, semua omongan di telepon maupun di pesan pendek pada telepon tangan hanyalah sebatas manis di bibir saja, saya sendiri tidak tahu sebab musababnya apa namun saya mempunyai kecenderungan untuk mengambil kesimpulan bahwa semua ini NS lakukan karena perasaan insecure yang dia miliki secara NS ini memiliki sifat posesif yang sangat tinggi kadarnya. It's over before it begins.

Well, cinta diciptakan untuk dinikmati tapi terkadang dimaki habis dan tidak jarang pula dikutuk oleh semua orang. Dari mulai cinta yang sekedar iseng, main-main sampai yang cinta benar-benar serius yang bahkan bisa membuat orang lupa daratan. Seperti yang sering saya bilang pada semua orang bahwa love is simple but yet complicated.

"Kenapa yaa, Mas, saya ini gampang banget terjatuh, luluh lantak padahal udah sering kali lhoo terjerumus atas kebodohan cinta,"

Berarti benar apa yang dikatakan oleh pepatah bahwa cinta itu buta, ngga ada matanya sama sekali dan tidak melihat. Tapi yaa kan ngga buta-buta amat. Hanya saja begitu Om or Tante Cupid melepaskan panahnya dari busur cintanya, booomm ... semua berasa indah, even semua orang pasti akan tahu kalau kita lagi jatuh cinta, everything seems easy, there's always a smile in our face dan bola mata berbinar ceria *haiyaaaaaaaaaahhh .. bahasanya ampun mak jaaaannn*

Sambil ngobrol dengan Mbak DP, saya mengkaji dan melihat kebelakang apa yang telah terjadi selama seminggu belakangan ini semenjak saya kenal dengan NS. Begitu banyak keindahan yang terjadi yang dirasa, begitu banyak hal yang tadinya mungkin saya pikir susah tapi kok yaa bisa saya jalankan dan tanpa adanya komplikasi banyak hal. Ya itulah the greatest power of love.

Tapi saya pun tersenyum dan mentertawai diri saya yang begitu mudahnya dibodohi oleh perasaan yang seharusnya saya sudah tahu bahwa jika semua satu saat akan terjadi tidak seperti yang diharapkan, saya sesungguhnya sudah mempersiapkan diri saya namun tetap saja perasaan sakit ada walaupun mungkin kali ini tidak terlalu dalam. Yang parah adalah perasaan bahwa I am being a fool, I am being stupid dan kok yaa bisa-bisanya yaa percaya dengan semua omongan-omongan yang sesungguhnya ngga makna dan esensinya. Cuman sekedar bumbu cerita cinta.

Dulu saya selalu mempunyai ketakutan kalau ditolak atau gagal dalam menjalin satu hubungan tapi mungkin dengan seiringnya waktu berjalan semua dapat diatasi. I am not ashamed or afraid for being rejected and failed. Sudah sejuta enam belas kali dan sampai saat ini saya belum kapok, .. saya akan terus mencari cinta, saya akan terus berusaha untuk mendapatkan seseorang yang sekiranya dapat menjalani satu hubungan dengan segala kekurangan maupun kelebihannya. Kesamaan saya dengan Mbak DP ini mungkin adalah kita sama-sama mudah jatuh cinta.

"Jadi, Mas, saya mesti gimana yaa ? kirim sms jangan ke dia ?."

Errr ... saya bingung untuk menjawabnya, saya pikir yang lebih baik dilakukan adalah dia dan menunggu, sebagai wanita tentunya *walaupun Bu Kartini sudah memperjuangkan emansipasi dan saat ini adalah era globalisasi* akan lebih baik untuk sedikitnya me-rem perasaan dan emosi. Dan kalimat klise pun keluar dari mulut saya, "Sudahlah, ikuti saja alurnya."

Kalau bicara tentang cinta memang tidak akan ada habisnya. Namun saya ingat selalu apa yang dikatakan oleh Wai Kwong, teman Malaysia saya itu. "Don't worry, there's always someone for someone in this world. Your time will come."

Iya, saya percaya bahwa Tuhan punya rencana lain tentunya karena everything happens for a reason. Terdengar sangat dan sok bijak mungkin namun benar adanya lhoo kalau mau dikaji lebih dalam lagi.

"Mas .. Mas .. udah selesai, ayo antar saya pulang." ...

Menikmati angin panas kota Phnom Penh .. saya kembali tersenyum mengingat betapa kita terkadang dibodohi oleh cinta.

Beberapa saat sebelum saya tidur, tiba-tiba telepon tangan saya berbunyi, nada tanda ada pesan masuk.

"Mas ... Mas, dia kirim pesan, aduuh berbunga-bunga rasanya."

Hahahahahaha, saya tertawa. Betapa cinta itu sangat misterius cara bekerjanya. Duuhh, seandainya saya pun mendapatkan sms yang sama mungkin saya akan jingkrak-jingkrak. Kini gantian saya yang memandang telepon tangan saya itu dengan sebal, ingin rasanya membanting telepon tangan itu.

Malam semakin larut, nampaknya lebih baik tidur daripada memikirkan yang tidak mungkin terjadi.

Terngiang-ngiang dikuping saya lagu Cinta oleh Titiek Puspa yang saya nyanyikan waktu acara malam persahabatan Indonesia – Kamboja ..

"Cintaaaaaaaa oooooooooohhhhhhhh cintaaaaaaaaaaaaaaaa .... "

Tuesday, March 06, 2007

THE NOTHING

Hari Minggu kemarin saya kecopetan. Dua buah dompet yang saya letakkan di kantong depan back pack saya itu tiba-tiba raib tak ada rimbanya dan saya hanya bisa tersenyum pasrah. Saya tidak menyadari jika kantong tas back pack saya itu dibuka oleh orang sampai kemudian ketika saya melihat bolpen saya terjatuh dan saya melihat bahwa retsleting bagian kantong itu sudah terbuka setengahnya.

Sampai dirumah saya check seantero kamar dan saya bongkar tas yang terakhir saya pakai sebelum saya pakai tas yang hitam ini dan dompet itu pun tak ada. Well, buat saya secara jujur bukan masalah uangnya yang hilang tapi beberapa hal kecil yang ada di dompet itu, .. photo almarhum Bapak saya, photo almarhum Eyang Kakung, KTP Indonesia dan beberapa catatan kecil lainnya. Saya berharap ada orang yang akan telpon dan mengembalikan dompet tersebut. Namun hingga kini harapan tinggallah harapan dan saya sudah ikhlas akan kehilangan saya tersebut, saya percaya Tuhan punya rencana lain.

Entah kenapa seolah hari Minggu itu kesabaran saya benar-benar diuji secara luar dalam. Setelah pulang dari mengantar istri Juragan saya itu, kemudian saya memutuskan untuk beristirahat sejenak dengan berusaha melelapkan diri ditengah siang panas ditemani musik Indonesia tahun 80an dan dinginnya penyejuk kamar. Namun entah kenapa berjuta sms datang silih berganti dan sejuta enam belas telpon masuk dan semua itu required to be answered. How I hate my Sunday!. I suppose to be able to take a rest secara baru saja pulang dari luar kota mengurusi delegasi Menteri Luar Negeri RI yang menghadiri sidang di Siem Reap dan kurang tidur!.

Malamnya sebagaimana telah dijadwalkan saya gabung dengan beberapa teman-teman dekat saya disini untuk acara potluck ditempatnya Wai Kwong, a Chinese Malaysian. Undangan yang saya sebar adalah pukul 19.00 waktu setempat namun ketika saya datang pukul 19.30 hanya ada dua orang yang datang dan yang lain tampak belum datang.

I could not get angry as I am being late by myself though I told them that I might be late. Tapi ya sudahlah. Acara potluck ini sendiri berlangsung hingga pukul 22.30 dan setelah itu masing-masing pulang.

Sampai di rumah saya masih mencoba mengkontak NS, entah sudah berapa kali namun masih tak ada jawaban. Saya mencoba untuk tidak emosi ataupun melakukan kebodohan namun disisi lain saya pun tertawa betapa kita ini manusia terkadang sangat mudah dibodohi oleh cinta.

Well, there is no point of this story as saya hanya meracau saja pada dasarnya.