Pemilihan Umum di Indonesia akan dilaksanakan pada tahun 2014. Dalam hitungan bulan, 2014 ini ternyata kurang dari enam bulan lagi. Begitu banyak hal yang telah terjadi dalam perjalanan sejarah kebangsaan negara ini. Begitu banyak air mata ibu pertiwi tertumpah dan masih terus.
Pembangunan berjalan dengan pesat dan cepat, tetapi tentunya kita mengetahui mana yang kota atau pulau yang berkembang dengan pesat dan mana yang tidak. Itu adalah bagian dari peninggalan masa lalu yang justru keterlambatan pengembangan daerah itu bukan dari masa penjajahan Belanda selama 350 tahun, justru terjadi pada masa era rezim Orde Baru, masa dimana bagaimana penghisapan darah manusia oleh manusia itu sendiri.
Hampir dua minggu ke belakang saya seolah diberi sedikit waktu kebebasan untuk bisa kembali menekuni salah satu hobi terbaik saya, membaca. Beberapa buku yang sudah dibeli entah sejak kapan kemudian akhirnya bisa dibuka dari segel plastiknya dan dibaca. Untuk urusan buku saya cukup royal dan konsumtif *beberapa teman baik bilang ngga cuma buku saja saya royal dan konsumtif*
Entah memang sudah jalannya atau memang sudah seperti diatur, buku-buku yang saya baca hampir dari dua minggu kebelakang sampai sekarang ini selalu berkaitan dengan mantan orang nomor satu di negara ini, orang yang memiliki jiwa kenegarawanan yang besar, punya kharisma yang sangat luar biasa dan juga proklamator kemerdekaan negeri carut marut ini. Ir. Soekarno.
Dari rangkaian sejarah perjalanan bangsa ini semenjak dari masa kerajaan dahulu kala sampai dengan peta perpolitikan yang penuh dengan jiwa reformasi yang kebablasan, hal paling menarik yang selalu saya cermati dan ikuti adalah masa-masa kelam di tahun 1965. Sebuah coup d'etat, sebuah perjalanan arus balik, sebuah perubahan dari rezim lama ke rezim baru,. Masa itu entah merupakan justru titik awal atau titik akhir dari perjalanan bangsa ini.
Soekarno adalah satu-satunya presiden RI yang memiliki pemikiran luar biasa dan juga mengetahui dengan pasti langkah yang harus diambil oleh republik muda ini pada waktu itu. Sesuai dengan berjalannya waktu maka semakin lama terlihat bahwa sesungguhnya kemampuan Soekarno memimpin negara ini adalah kemampuan yang mumpuni dan bahkan dapat dikatakan sebagai kemampuan yang luar biasa. Indonesia adalah negara yang berani berteriak dan keluar dari PBB yang pada waktu itu merupakan organisasi negara-negara di dunia yang sangat dihormati. Indonesia mampu menjadi pelopor gerakan non-blok dan mengumpulkan para kepala negara untuk membahas mengenai gerakan non blok. Walaupun sebagai republik muda namun ditangan pemimpinnya, Indonesia dikenal dan disegani.
Tiba-tiba saja belakangan ini sebagaimana disebutkan tadi muncul hal-hal yang berkaitan dengan Soekarno. Apakah ini fenomena yang terjadi karena akan terselenggaranya pemilihan umum pada tahun depan? Wallahualam.
Film Soekarno yang dibesut oleh sutradara ternama Hanung Bramantyo kabarnya akan release pada akhir tahun ini. 2 tahun lalu juga ada rencana pembuatan kisah Soekarno dan 9 orang istrinya. Belum lagi dengar kabar bahwa akan ada yang mem-film-kan The Assasination Soekarno yang mengambil latar belakang peristiwa Tjikini tahun 1957 ketika terjadi ledakan granat saat Presiden Soekarno sedang berkunjung ke sebuah sekolah. Lalu juga ada film yang rencananya akan syuting tentang kehidupan Soekarno selama pembuangannya di jaman penjajahan Belanda di Ende.
Soekarno adalah seorang orator ulung dan juga pemikir hebat. Pidato-pidatonya begitu menggelorakan semangat para pendengarnya dan layak pemimpin bangsa, setiap ucap kata dan perintahnya pasti dituruti oleh rakyatnya.
Ketika kemudian saya membaca semakin banyak buku referensi yang berkaitan dengan sejarah kehidupan Soekarno. Miris rasanya membaca fakta-fakta yang terjadi di hari-hari terakhirnya sebagai mantan orang nomer satu di negeri ini. Perlakuan yang menurut saya tidak manusiawi diperlakukan oleh penguasa.
Hari-hari terakhir presiden kedua negeri ini pun sepertinya nasibnya membayar karma yang telah dilakukan kepada pendahulunya, diasingkan dan dijadikan tahanan rumah dan tertimpa banyak sekali masalah dan hal-hal lain yang berkaitan selama beliau berkuasa. Kalau kata teman baik saya, "karma does exist."
Menjelang pemilihan umum, banyak sekali cara bagi berbagai pihak untuk bisa merebut hati massa pendukung. Akankah di masa kepresidenan berikut sejarah kembali terulang? Indonesia kembali menjadi pembicaraan yang positif di mata dunia seperti pada masa Soekarno?
No comments:
Post a Comment