Tuesday, May 29, 2007

ANAK-ANAK

Tadi malam makan malam barengan sama Kwong dan Sothea, seperti biasa Sothea telpon dan bilang kalau janjian di Pizza Company di Sorya Shopping Centre jam 18.15, saya bilang sama dia kalau saya bakalan terlambat mengingat ada acara Serah Terima Jabatan dulu dan seperti biasa tugas langganan ngemsi harus dijalankan. Tiga tahun dan tidak pernah berubah job descriptionnya. *"Kak KYUH, tadi kondenya udah dibenerin, kok situ tahu sich kalau konde sini ngga lurus ? :p"*

Sampai di Pizza Company, Kwong dan Sothea sudah duduk dengan manis dan tampak sibuk bergossip, seperti biasa kalau sudah kumpul pasti ada saja yang jadi topik. Entah kenapa tiba-tiba hari ini mendadak sontak semua anak-anak kecil yang ada di Pizza Company acap kali meliwati meja kami pasti berhenti dan kemudian menatap saya dengan tatapan penuh arti.

Sothea, Kwong dan teman-teman lainnya tahu bahwa saya bukan penggemar anak kecil. Boro-boro anak orang lain, keponakan sendiri aja baru bisa jadi sobat begitu mereka menginjak masa-masa SMA, sebelum masa itu, jangan harap bisa menjadi teman dech .. hehehehehe. Kakak perempuan saya yang paling besar bilang bahwa itu adalah efek dari kelamaan jadi anak bungsu dan (katanya) dimanja. Mungkin kali yaa, secara saya punya dua kakak perempuan dan empat kakak laki-laki.

Tadinya saya tidak menyadari bahwa anak-anak kecil itu yang melewati meja kami berhenti dan kemudian melihat pada saya, sampai kemudian ada satu meja tepat disamping kami, satu keluarga besar yang datang bersama anak-anaknya ataupun keponakannya, duduk di meja tersebut.

"Excuse me, do you notice or not that those kids are looking at you ?" .. dengan santai Sothea ngomong pada saya. "Eh, what kids ?" .. Sothea lalu menganggukkan kepalanya menunjuk pada meja disamping kami. Saya pun menoleh dan tepat pada saya menoleh tersebut, semua mata anak-anak kecil itu dengan manisnya sedang melihat pada saya.

"Errr, you guys, you better tell me, is there something wrong with what I wear now ?" .. kedua teman saya itu menggelengkan kepalanya. "Serious ? I mean it, better tell me or I kill you both." Kwong dan Sothea tertawa terbahak-bahak. "There's nothing wrong with you. Honest," Kwong bilang sama saya dan Sothea melanjutkan, "May be they know that you've been lying."

Sudah sebal dengan tatapan anak-anak kecil nan manis dan lucu itu, kini ditambah lagi dengan perkataan Sothea. "Lying ? what kind of lie ?"

Errr .. memang sih tadi waktu mau berangkat ke Pizza Company, sang Juragan masih ada di kantor dan saya minta ijin sama beliau untuk pulang duluan karena mau kursus .. hahahahaha.

"They said that kids somehow got a sixth sense to know something that cannot be seen by our eyes." ... SIALAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNN .. bisa-bisanya saya terkecoh dengan omongan Sothea.

Pizza pesanan datang, chicken wings dan minuman pun sudah datang dan kami mulai menyantap makanan tersebut sambil bercerita ini dan itu. Tiba-tiba entah kenapa ketika Kwong dan Sothea sedang asyik bicara, saya merasa ada orang memperhatikan saya dan ketika saya menoleh kesamping saya, TING TONG ... seorang anak kecil yang sedang membawa balon dan didampingi ibunya menatap saya dan tersenyum. Asli, saya berasa kejebak Batman, ngga bisa ngga harus dan kudu tersenyum, .. maka muncullah senyum diplomatis saya dan berbasa-basi dengan manisnya .., "Hi, what's your name ? nice baloon." .. Sang ibu pun dengan sukarela menyebut nama anaknya tersebut.

"See Kwong, somehow Hary has a magnet for children. I don't know why but everytime I notice that most kids that look at him will stop and keep staring at him." .. dan saya memandang Sothea dengan sebal.

Saya tidak bisa ngomong apa-apa lagi, berusaha menelan pizza dengan susah payah dan kedua teman saya itu terus saja menggoda saya.

Sampai kemudian ketika kami memutuskan untuk pulang, tentunya kami semua berdiri dan berjalan kearah kasir, lagi-lagi semua anak-anak di meja samping kami itu memandang saya dengan tatapan manis dan polosnya.

Saya berlalu dan tidak menoleh sedikit pun, walaupun ada keinginan hati untuk menjadi Banci Tampil dengan mendatangi meja itu kemudian mengusap kepala anak-anak kecil itu sambil bergaya bak cilibriti dan kemudian berkata, "Hi, how are you ? what's your name ? you look so cute." ..

Anyway, begitu sampai di depan kasir, Sothea langsung keluar karena harus turun untuk mengurus administrasi di tokonya sementara Kwong dengan sabar menunggu saya membayar. Selesai bayar, begitu saya balik kanan, dua orang anak kecil yang tampaknya kembar dengan rambut gondrong dan keriting tersenyum sama saya. Lagi-lagi muncullah senyum diplomatis saya sambil berlalu menuju pintu keluar. Kwong tampak menahan tawa.

Sampai di tokonya Sothea saya masih tetap berpikir dan kemudian melihat diri saya sendiri, apa sich yang salah pada saya hari ini ? doa yang dibaca waktu mandi ? atau mungkin pakaian saya yang terlihat (mungkin) sangat colourful atau aura kebapakan *halaaaaaaaaaaaaaaahhhh* yang dirasa oleh anak-anak kecil itu ? ngga ada jawabannya sampai sekarang ...

Yang jelas mungkin apa yang dikatakan oleh Sothea itu benar adanya bahwa saya punya magnet yang kuat buat anak kecil.

1 comment:

Q said...

eh.. baru ngeh kalo namaku disebut disini :D Makanya to, pake konde itu yang bener :p

Mungkin wajah kang Hary kayak gula-gula kali ya.. makanya banyak anak2 yang "staring at you" :D

Kalo gw kan manggis .. huhu