Obrolan tentang percintaan pasti selalu menyenangkan, mau itu sedang dalam keadaan menyenangkan ataupun keadaan yang menyedihkan. Berapa banyak dari kita yang pernah jatuh cinta pada orang yang salah? Boleh dikata hampir semua.
Tergelitik buat ngomongin soal percintaan ini, gw ingin cerita tentang satu hal yang mungkin ini berulang dan berulang. Well, terkadang manusia yang paling pintar pun selalu menjadi bodoh jika sudah berhubungan dengan urusan hati. Hahahaha. Ada nada getir dan sarkasme mungkin tapi memang demikian adanya, bukan?
Hal yang paling spektakuler adalah mungkin jatuh cinta pada seorang pemijat (bahasa kerennya masseur). Iya, jatuh cinta pada pemijat. Secara jujur bukan karena pelayanan plus plus-nya yang membuat gw jatuh cinta. Eh tadi gw belum bilang yaa kalo yang jatuh cinta itu gw? hahaha.
Pada satu hari diajaklah si gw ini berkunjung ke salah satu tempat pijat oleh seorang teman baik. Well, dia mau merayakan kegalauan hatinya yang dirundung duka nestapa karena tak kunjung punya pacar, lalu diajaklah gw ini menemaninya. Persetujuan pertama adalah gw hanya menemani tadinya tapi kemudian entah kenapa ketika sampai di tempat tiba-tiba berubah pikiran, maka gw memutuskan untuk ikutan pijat. Tentunya ruangannya berbeda.
Gw langsung masuk ke kamar yang sudah ditentukan, lalu menunggu. Dan datanglah B.
Dengan gaya sedikit kaku kemudian B ini mempersilahkan gw untuk membuka baju yang saya kenakan. Yaaak, sampai disini saja yaa cerita tentang gw dipijatnya. Kita kan mau membahas masalah jatuh cintanya.
Selama pengerjaan pemijatan ini B melakukan dengan hati, itu yang gw rasa yaa, tanpa ada rasa risih atau bagaimana, gw pikir yaa memang itu adalah bidang pekerjaannya dan memang para masseur ini kan selain gaji, mereka hidup dari tip. Kalo pelayanan ngga oke tentunya tip pun tidak akan oke.
Selesai semuanya, ketika hendak membersihkan diri, B ini kemudian meminta gw untuk berdiri dan dibawah pancuran dan dengan sabar dan perlahan dia menggosok seluruh punggung saya dan kemudian menyabuni dan membilas sampai bersih. Gw ngga ngobrol sama sekali, hanya sesekali bertanya dan semua adalah pertanyaan standar. Yang membuat gw tertegun adalah ketika gw sudah berpakaian lengkap dan siap meninggalkan kamar tersebut, gw memberikan tip untuknya dan dia menolak. Gw kaget, gw memaksa dia untuk menerima itu dan dia tetap tidak mau, dia hanya bilang, "Mas, saya lakukan ini untuk mas dengan ikhlas dan ngga tau kenapa yaa, saya nyaman dengan mas." Selesai dia ngomong begitu kemudian dia mengecup dahi saya dan mempersilahkan saya keluar. "Silahkan, mas, saya mau membereskan kamar ini"
Seberapa sering kita jatuh cinta hanya karena hal-hal kecil?
Apa yang B lakukan pada gw entah kenapa begitu membekas? Apa karena gw single kelamaan? (yaaak curcol :p) atau karena apa yang dia lakukan menurut gw sangat humanis? atau kenapa?
Beberapa hari setelah kejadian itu gw ngga bisa berhenti berpikir tentang itu. Gerak dan ucapnya saat dia mengecup dahi gw terus aja membayang dan ngga pernah bisa lepas dari ingatan gw. Lalu gw bertanya apakah wajar jika gw jatuh cinta tiba-tiba hanya karena perilaku B yang di mata gw tulus? Atau mungkin hanya sekedar bentuk pelayanan yang mungkin B lakukan pada semua orang. Tapi menolak tip?
Gw akhirnya memutuskan untuk kemudian bertemu lagi dengan B.
Bersambung ...