Monday, August 29, 2005

MALAM SYUKURAN HUT KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE 60

Mengakhiri rangkaian kegiatan menyambut / memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 60, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh mengadakan acara Malam Syukuran 60 tahun Indonesia Merdeka dimana pada kesempatan itu pun diadakan pembubaran panitia untuk segala jenis kepanitiaan sehubungan dengan acara menyambut / memperingati 60 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sudah dari jauh hari ditetapkan bahwa acara akan dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2005 dari mulai pukul 17.00 sampai dengan pukul 21.00 dan bertempat di auditorium Pannasastra University. Dikatakan pula bahwa yang akan hadir kemungkinan mencapai sekitar 300 orang, mengingat pada saat itu terdapat tamu dari Masyarakat Indonesia di Ho Chi Minh City, Vietnam.

Persiapan yang dilakukan boleh dikatakan sistim ekspres dimana semuanya dikerjakan dengan sistim gotong royong. Koordinasi sana, koordinasi itu, koordinator anu bicara dengan koordinator ini untuk menyelesaikan itu.

Setelah itu diadakanlah rapat akhir pada hari Kamis (kalo ndak salah) untuk membicarakan semuanya. Hampir semua pihak terkait ikut hadir. Untuk kegiatan yang satu ini dikarenakan kesibukan mengurus untuk acara ASEAN Ambassadors’ Working Luncheon dan trip ke Bangkok maka saya untuk kali ini tidak involve banyak dan hanya sejauh sebagai pengisi acara saja.

Pada kesempatan kali ini, Atase Pertahanan RI di Phnom Penh berhasil mendapatkan sponsor untuk mendatangkan artis ibukota sebagai pelepas rindu bagi para warga Indonesia yang sudah lama tidak mendengarkan lagu-lagu Indonesia terbaru secara live. Tentunya pihak lokal yang dalam hal ini adalah kami-kami yang ada di Phnom Penh tidak mau kalah tampil sehingga bergiatlah kami pun berlatih untuk nanti bisa tampil satu panggung dengan artis – artis ibukota yang tentunya sudah punya nama.

Para artis datang pada hari Jumat malam, dijemput oleh perwakilan staf diplomatik dari KBRI Phnom Penh plus saya yang mewakili Duta Besar karena beliau ada acara dan rekan-rekan dari protokol dan juga kantor Athan. Dari airport langsung menuju hotel dan langsung diacarakan makan malam bersama Duta Besar. Senang juga ternyata di rombongan tersebut ada Kang Acan yang ternyata adalah partnernya my beloved sista Mbak Vita. Alhasil kita asyik ngobrol-ngobrol dan saling berbagi cerita.

Sabtu pagi bangun kesiangan. Jam sepuluh sampai di Auditorium untuk Gladi Bersih ceritanya. Tunggu punya tunggu alhasil baru mulai gladi bersih pukul 11 siang dan para artis pun mereka check sound baru sekitar pukul satu.


Image hosted by Photobucket.com


Bersama Cici Faramida. Gladi Bersih Malam Syukuran HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 60.

Image hosted by Photobucket.com


Bersama Siti KDI. Gladi Bersih Malam Syukuran HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 60.


Acara diawali dengan hujan lebat yang mengguyur kota Phnom Penh namun Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Pukul 19.00 rangkaian acara hiburan pun dimulai dengan dibuka oleh permainan gamelan para ibu-ibu Dharwa Wanita Persatuan dan ibu-ibu Masyarakat Indonesia di Kamboja.

(photo menyusul)


Gamelan selesai, maka tarian Sukaretna yang ditarikan oleh tiga anak Indonesia menempati rangkaian acara berikutnya. Lucu juga lihat anak-anak menari.

(photo menyusul)


Setelah itu Rebana dengan lagu melayu dibawakan oleh PERMIKA.

(photo menyusul)


Angklung yang merupakan alat musik tradisional dari Jawa Barat pun dimainkan oleh gabungan tim remaja dan KBRI dengan membawakan dua buah lagu Jawa yaitu Cublek-Cublek Suweng dan Gundul-Gundul Pacul.

(photo menyusul)


Selesai angklung maka band remaja pun dengan vokalis anak-anak menghibur para undangan yang hadir dengan lagu I have a dream dan Benderaku (eh judulnya bener ngga yaa ? pokoknya yang syair .. berkibarlah bendera negeriku .. berkibarlah ….).

(photo menyusul)


Band anak-anak selesai dilanjutkan dengan anggota Brigade 911 Kamboja menyanyikan lagu Bengawan Solo, lalu saya menyanyikan Manuk Dadali (yang protes bayar !!!) dan ditutup dengan lagu tradisional Khmer yaitu Arappia.

(photo menyusul)


Usai sudah rangkaian acara pembuka. Acara dilanjutkan segera dengan acara utama yaitu hiburan dari artis ibukota.
(photo menyusul)


Disela-sela giliran naik panggung. Saya yang semenjak ikut blog jadi narsis karena ketularan teman-teman saya blogger yang lain (hayoooo ngaku siapa yang narsis ???) pun akhirnya kembali photo dengan para artis pendukung .. cieeeee …

Image hosted by Photobucket.com
Dengan Cici Faramida, Malam Syukuran HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 60

Image hosted by Photobucket.com

Dengan Siti KDI, Malam Syukuran HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 60

Setelah mengambil photo ini, saya baru teringat ucapan sobat saya yang waktu itu saya cerita bahwa akan ada Cici Faramida dan Siti KDI datang ke Phnom Penh dan dengan semangat perjuangan 45 dia bilang kalo gue harus photo karena waktu dia lagi belajar di London dan ada acara di KBRI London yang mendatangkan Ikke Nurjanah, dia photo lhoo bersama Ikke Nurjanah J.

Selesai acara tentunya kami berphoto ria kembali di panggung.

Image hosted by Photobucket.com

Tuesday, August 23, 2005

SAYA TETAP ORANG JAWA

Dilahirkan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1971, anak ketujuh dari tujuh bersaudara, empat kakak laki-laki dan dua kakak perempuan. Cucu Bupati Madura yang dibuang oleh pemerintah Belanda ke Kediri. Ayahnya seorang pensiunan TNI AD dengan pangkat Mayor dan ibunya adalah mantan guru yang kemudian mendedikasikan hidupnya sebagai pegawai di Yayasan Kartini. Punya nama yang sangat panjang menurut ukuran orang-orang pada umumnya Raden Panji Hary Carpijanto Saptadi Puruhito. Hary adalah nama keluarga atau dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Family Name. Carpijanto diambil dari kata Le Carpiagne, sebuah kota kecil di Perancis, tempat dimana almarhum ayahnya melaksanakan tugas belajar dari TNI AD. Saptadi diambil dari kata Sapta yang berarti tujuh dan Adi yang berarti anak laki-laki. Puruhito adalah nama seorang Begawan yang pada masanya terkenal sangat arif bijaksana dan setiap ucap tutur katanya selalu didengar dan dituruti oleh para murid-muridnya.

Mengawali masa kecilnya di sebuah komplek perumahan tentara di kota kembang dan menjalani jenjang pendidikannya dimulai dari TK. Kuncup Melati di Komplek Seskoad Bandung lalu masuk SD BPI di Jalan Burangrang, masa SMPnya dihabiskan di SMPN XIII Bandung dan aktifitas organisasinya dimulai di SMAN 12 Bandung. Mengikuti 11 ekstra kurikuler dari 12 ekstra kurikuler yang dimiliki SMA tersebut, dengan jabatan tidak jauh dari Ketua atau Bendahara.

Sempat frustasi karena tidak bisa melanjutkan ke bangku kuliah karena terbentur masalah biaya sehingga memutuskan untuk mencoba tahun berikutnya, sambil menunggu masa ujian masuk perguruan tinggi tahun berikutnya, mengikuti kursus bahasa Perancis di CCF Senopati Jakarta dan memperdalam bahasa Inggrisnya dengan membaca lebih banyak lagi buku-buku bacaan bahasa Inggris. Dalam satu kesempatan mencoba keberuntungan, melamar di McDonald's Indonesia yang pada saat itu baru saja akan membuka gerainya yang pertama. Berangkat ke Kuala Lumpur bersama 12 orang temannya dari 350 lebih pelamar. Meniti karir di fast food yang terkenal diseluruh dunia ini selama hampir lima tahun sebelum kemudian dibajak oleh Wendy's Old Fashioned Hamburgers dan bekerja untuk Wendy's selama hampir tiga tahun lebih. Microsoft Indonesia adalah lahan berikutnya, dengan modal fast learner dan willing to work hard akhirnya bisa menyelesaikan kontrak dengan predikat terakhir adalah Data Base Supervisor. Baru kemudian masuk dan malang melintang dalam dunia LSM Budaya di Indonesia melalui Yayasan Lontar yang mempercayainya sebagai Campaign and Historical Memory Coordinator sambil juga mulai aktif di berbagai event-event kesusastraan, budaya dan sejarah. Lepas dari Yayasan Lontar kemudian merambah pada dunia event organizer dengan membantu beberapa teman dalam mengatur beberapa events yang cukup besar sebagai Floor Director / Manager. Semua pengalaman tersebut yang kemudian membekalinya untuk bekerja sebagai Sekretaris Pribadi salah satu Duta Besar Republik Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

Hobinya adalah membaca, mengumpulkan film (terbukti dengan 250 film tertata rapi di rak dikamarnya), mengobrol bersama teman-teman dekatnya sambil minum kopi, mengkoleksi kain batik dari mulai yang tulis, terus dan cap, berdiskusi dan mengumpulkan bahan-bahan tentang perjalanan sejarah kebangsaan Indonesia serta juga gedung-gedung kuno yang memiliki arti dalam sejarah perkembangan negara Indonesia.

Gemar memakai kain batik di setiap acara sehingga semangat kebangsaan tampak jelas dari setiap pakaian yang dikenakannya sehingga terkadang dijuluki etnik slebor karena terlampau berani memadumadankan kain-kain dengan pakaian modern.

Seorang yang punya cita-cita memiliki satu yayasan yang bergerak dibidang pengembangan minat baca di kalangan generasi muda Indonesia dan juga menjadi Cultural Ambassador of Indonesia.

Dalam dirinya mengalir darah Madura dan Jawa yang sangat kental. Ketika tidak diterima oleh salah satu radio swasta di Jakarta sebagai penyiar (padahal semua test sudah lulus) dikarenakan dialek Jawa yang masih sangat cetho dalam setiap ucap tutur katanya, dia hanya bilang, SAYA ADALAH ORANG JAWA . SEMODERN APAPUN PENDIDIKAN SERTA PERGAULAN YANG SAYA PUNYA. SAYA TETAP DAN AKAN TERUS JADI ORANG JAWA DAN SAYA BANGGA DENGAN ITU.


Image hosted by Photobucket.com

Saturday, August 20, 2005

Malam Resepsi Diplomatik 60 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia
Grand Ballroom, Intercontinental Hotel, Phnom Penh, Cambodia
18 Agustus 2005


Image hosted by Photobucket.com
The Committee :
M. Amin - Toast Coordinator; Hary CSP - MC; Wahyu Maarif - Protocol; Kun Cahyono - Floor Manager; Lina In - Guest Relations; Ichwan Munaswien - Protocol; Ith Vuthy - Documentation; Suripto - Sound System; Neng Vannak - Documentation; Som Kak - Sound System Coordinator

Tuesday, August 16, 2005

TAHUKAH ANDA ? ..

FAKTA SEPUTAR PROKLAMASI
oleh Iwan Satyanegara


Mungkinkah Revolusi Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai revolusi dari kamar tidur? Coba simak ceritanya. Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00, ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

Pating greges, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr. Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi.

Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta. Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah.

Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!, ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya. masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai…

Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nantikan selama lebih dari tiga ratus tahun!

Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!

Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar orang Indonesia asli. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. Orang Indonesia asli pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

Hubungan antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang dekat. Setiap 1 Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa Presiden Soekarno. Pada 1956, peristiwa tersebut hampir secara kebetulan dirayakan di sebuah hotel Hollywood. Bung Karno saat itu mengundang aktris legendaris Marylin Monroe, untuk sebuah makan malam di Hotel Beverly Hills, Hollywood. Hadir di antaranya Gregory Peck, George Murphy dan Ronald Reagan (25 tahun kemudian menjadi Presiden AS). Yang unik dari pesta menjelang Hari Lahir Pancasila itu, adalah kebodohan Marilyn dalam hal protokol. Pada pesta itu, Maryln menyapa Bung Karno bukan dengan Mr President atau Your Excellency, tetapi dengan Prince Soekarno!

Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, Tahun Vivere Perilocoso (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film The Year of Living Dangerously. Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan asing di Indonesia pada 1960-an. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!

Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan B. M. Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik. Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

Ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa 9 Juli 1942 siang bolong, Bung Karno mengeluarkan komentar pertama yang janggal didengar. Setelah menjalani pengasingan dan pembuangan oleh Belanda di luar Jawa, Bung Karno justru tidak membicarakan strategis perjuangan menentang penjajahan. Masalah yang dibicarakannya, hanya tentang sepotong jas! Potongan jasmu bagus sekali! komentar Bung Karno pertama kali tentang jas double breast yang dipakai oleh bekas iparnya, Anwar Tjikoroaminoto, yang menjemputnya bersama Bung Hatta dan segelintir tokoh nasionalis.

Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat. Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang. Byuuur…

Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama Abdullah, co-pilot. Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi. Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Gandhi mengetahui perjuangan Hatta. Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa Abdullah itu adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya. You are a liar! ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru

Bila 17 Agustus menjadi tanggal kelahiran Indonesia, justru tanggal tersebut menjadi tanggal kematian bagi pencetus pilar Indonesia. Pada tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, WR Soepratman (wafat 1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner van der Tuuk (wafat 1894) meninggal dunia.

Bendera Merah Putih dan perayaan tujuh belasan bukanlah monopoli Indonesia. Corak benderanya sama dengan corak bendera Kerajaan Monaco dan hari kemerdekaannya sama dengan hari proklamasi Republik Gabon (sebuah negara di Afrika Barat) yang merdeka 17 Agustus 1960.

Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia dan kota tempat Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan yang cukup untuk mengenang co-proklamator Indonesia. Sampai detik ini, tidak ada Jalan Soekarno-Hatta di ibu kota Jakarta. Bahkan, nama mereka tidak pernah diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum apa pun sampai 1985, ketika sebuah bandara diresmikan dengan memakai nama mereka.

Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta, hanyalah gelar lisan yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun! Sebab, baru 1986 Permerintah memberikan gelar proklamator secara resmi kepada mereka.

Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya lebih dari dua proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl. Imam Bonjol no 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat din hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi harinya. Tetapi usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal: Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik. Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau, gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.

Perjuangan frontal melawan Belanda, ternyata tidak hanya menelan korban rakyat biasa, tetapi juga seorang menteri kabinet RI. Soepeno, Menteri Pembangunan dan Pemuda dalam Kabinet Hatta, merupakan satu-satunya menteri yang tewas ditembak Belanda. Sebuah ujung revolver, dimasukkan ke dalam mulutnya dan diledakkan secara keji oleh seorang tentara Belanda. Pelipis kirinya tembus kena peluru. Kejadian tersebut terjadi pada 24 Februari 1949 pagi di sebuah tempat di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Saat itu, Soepeno dan ajudannya sedang mandi sebuah pancuran air terjun.

Belum ada negara di dunia yang memiliki ibu kota sampai tiga dalam kurun waktu relatif singkat. Antara 1945 dan 1948, Indonesia mempunyai 3 ibu kota, yakni Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948) dan Bukittinggi (1948-1949).

Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Jenderal Soedirman, pada kenyatannya tidak pernah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau tidak pernah menjadi KSAD, Pangab, bahkan menteri pertahanan sekalipun!

Wayang ternyata memiliki simbol pembawa sial bagi rezim yang memerintah Indonesia. Betapa tidak, pada 1938-1939, Pemerintah Hindia Belanda melalui De Javasche Bank menerbitkan uang kertas seri wayang orang dan pada 1942, Hindia Belanda runtuh dikalahkan Jepang. Pada 1943, Pemerintah Pendudukan Jepang menerbitkan uang kertas seri wayang Arjuna dan Gatotkoco dan 1945, Jepang terusir dari Indonesia oleh pihak Sekutu. Pada 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan uang kertas baru seri wayang dengan pecahan Rp1 dan Rp2,5 dan 1965 menjadi awal keruntuhan pemerintahannya menyusul peristiwa G30S/PKI.

Perintah pertama Presiden Soekarno saat dipilih sebagai presiden pertama RI, bukanlah membentuk sebuah kabinet atau menandatangani sebuah dekret, melainkan memanggil tukang sate! Itu dilakukannya dalam perjalanan pulang, setelah terpilih secara aklamasi sebagai presiden. Kebetulan di jalan bertemu seorang tukang sate bertelanjang dada dan nyeker (tidak memakai alas kaki). Sate ayam lima puluh tusuk!, perintah Presiden Soekarno. Disantapnya sate dengan lahap dekat sebuah selokan yang kotor. Dan itulah, perintah pertama pada rakyatnya sekaligus pesta pertama atas pengangkatannya sebagai pemimpin dari 70 juta jiwa lebih rakyat dari sebuah negara besar yang baru berusia satu hari.

Kita sudah mengetahui, hubungan antara Bung Karno dan Belanda tidaklah mesra. Tetapi Belanda pernah memberikan kenangan yang tak akan pernah dilupakan oleh Bung Karno. Enam hari menjelang Natal 1948, Belanda memberikan hadiah Natal di Minggu pagi, saat orang ingin pergi ke gereja, berupa bom yang menghancurkan atap dapurnya. Hari itu, 19 Desember 1948, ibu kota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.

Sutan Sjahrir, mantan Perdana Menteri RI pertama, menjadi orang Indonesia yang memiliki prestasi luar biasa dan tidak akan pernah ada yang menandinginya. Waktu beliau wafat 1966 di Zurich, Swiss, statusnya sebagai tahanan politik. Tetapi waktu dimakamkan di Jakarta beberapa hari kemudian, statusnya berubah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Monday, August 08, 2005

PERTANYAANNYA NANA ...

Secara hari ini situasi adalah sibuk-sibuk tidak dan nanti malam siap-siap untuk kerja lembur karena undangan untuk resepsi diplomatik tanggal 18 Agustus 2005 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 60 harus siap dikirim besok pagi, so I take my liberty untuk santai sejenak.

Hari ini ketika buka blog, ada pesan dari ponakan tersayang ... minta saya untuk buka blognya dan menjawab tantangan yang ada disitu .. hmm .. such an interesting challenge actually ..

Baiklah, Jeng Nana-ku yang terchayank (dooh nulis 'sayang'nya kudu ala 80an yaakk ? .. hihihi), here is the answer of the questions that seems you really want to know ..

Jumlah Buku-ku
I love reading since I know how to read. Dari mulai Lima Sekawan, Sapta Siaga, Pasukan Mau Tahu, Trio Detektif, Nancy Drew, Hardy Boys, Tintin, Malory Towers, St. Claire, Si Kembar, Nina, Trigan, beberapa komik Djair, koleksi komik wayang RA. Kosasih dan beberapa komik Indonesia semua itu ada tersimpan rapi di rumah di Bandung.

Kemudian waktu dan keadaan membuat saya harus pindah ke Jakarta. Di Jakarta mulai berkenalan dengan banyak ragam buku, maklum saat itu saya sudah beranjak dewasa (cieeee ... ) so I started my collection dengan buku-bukunya Danielle Steele, John Grisham, Michael Crichton, Tom Clancy, Judith Michael kemudian tentunya semua buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit mana pun yang berkaitan dengan Peristiwa September 1965 lalu buku-buku yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia plus juga bangunan-bangunan tua yang ada di Indonesia. Semakin hari semakin bertambahlah tentunya koleksi buku saya semenjak saya mulai meminati untuk mencermati setiap buku-buku baru yang dikeluarkan oleh sastrawan atau pun penulis-penulis muda Indonesia seperti buku-bukunya Remy Sylado, Umar Kayam, Ahmad Tohari, Fira Basuki, Ayu Utami, Dewi Lestari.

Lalu tugas baru menanti di Phnom Penh ini, dengan meninggalkan koleksi saya di Jakarta pada orang yang saya percaya, I start my collection here in Phnom Penh dengan membeli banyak buku (dikarenakan inilah hiburan di Phnom Penh selain tentunya nonton film di DVD). Ada beberapa buku yang memang saya bawa dari Jakarta lalu ditambah yang beli disini ataupun di Bangkok .. bukunya Tom Clancy, Dan Brown, beberapa buku mengenai kisah perjalanan bangsa Cina serta juga beberapa buku yang berkaitan dengan Peristiwa Rezim Khmer Merah serta buku-buku yang berkaitan dengan Angkor Wat.

Kalau dijumlah, ehm .. mungkin sudah bisa membuka satu perpustakaan kecil :) ..

Kalau ditanya jumlah exactnya berapa, mungkin ada sekitar 500an lebih.


Yang Terakhir Dibaca ?
Hmm ... saat ini saya lagi menyelesaikan Babad Tanah Jawi jilid 3 dari 6 jilid yang harus diselesaikan. Setelah itu saya akan menyelesaikan Harry Potter lalu juga Dan Brown's books yang sampai saat ini belum sempat saya sentuh.


Yang Terakhir Dibeli ?
Well, honestly speaking .. buku yang terakhir yang saya beli adalah Harry Potter and a half Prince .. pas kemaren terakhir ke Bangkok dan saya senang karena acap kali saya baca buku itu di cafe favorit saya di Phnom Penh ini, beberapa anak remaja bule melirik dengan penuh sirik ... HAHAHAHA.


5 Buku Yang Dianggap Penting ?
Ada banyak sebenarnya namun karena diminta cuman 5, well here we go ..
1. Trilogi Ahmad Tohari : Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dinihari, Jentera Bianglala
2. Tetralogi Pramoedya Ananta Toer : Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca
3. Babad Tanah Jawi jilid 1 - 6
4. Kumpulan Buku seputar peristiwa September 1965
5. Kumpulan Buku karya Remi Sylado


5 Teman Yang Harus Menjawab Pertanyaan Diatas :
Cano
Aldi
Cakra
Desy
Avin


So, NANA, tuntas sudah tugas darimu ... that's the best thing that I can answer ... hehehehehe. Hope you like it. Okah dah .. makan dulu ah .. lapeur pisan euy ... :D :D :D

Friday, August 05, 2005

Otak-Atik

Dari semalam cuba ngutak-ngatik supaya feature COMMENT di blog bisa diaktifkan dan hasilnya nihil ... hwaaaaaaaaa .... ngga tau gimana caranya.

Ada yang berbaik hati mau memberitahu saya ? ... ihiks .. ihiks ..

Thursday, August 04, 2005

HOW SMART ARE YOU ?

The Classic IQ Test http://web.tickle.com/invite?test=3001&type=t

The Classic IQ Test
What's Your IQ?

Congratulations, Hary!Your IQ score is 100

This number is based on a scientific formula that compares how many questions you answered correctly on the Classic IQ Test relative to others. Your Intellectual Type is Precision Processor. This means you're exceptionally good at discovering quick solutions to problems, especially ones that involve math or logic. You're also resourceful and able to think on your feet. And that's just some of what we know about you from your test results.

Wednesday, August 03, 2005

Bahwasanya kehidupan itu adalah sesungguhnya milik Sang Maha Kuasa, Sang Pencipta. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dan langkah apa yang sudah Allah rencanakan untuk kita semata, bahwa kepasrahan adalah cara terbaik untuk menerimakan semuanya. Tawakal dan percaya pada-Nya

to my beloved sister Endang Little, be strong for God will always be with you and we will always be by your side no matter what. We love you.

CERITA CINTA

Entah kenapa nampaknya hari ini dipenuhi dengan segala macam yang berbau-bau cinta. Entah itu dalam lagu, puisi ataupun cerita-cerita di blog yang belakangan ini sudah jarang saya tengok, maksudnya blognya teman-teman, namun ketika hari ini saya punya kesempatan untuk jalan-jalan ke blognya teman-teman yang lain .. BOOOM ... !!! .. beberapa dari mereka bicara tentang cinta, persahabatan, teman dan juga hal lainnya.

Pagi ini terus terang saja semenjak bangun sampai dengan saya menulis cerita ini, pikiran saya terus menuju kepada seseorang. Saya tahu bahwa mungkin itu adalah rasa kangen yang terakumulasi dari minggu ke minggu setelah hampir tiga minggu kita tidak pernah ketemu. Asli, inginnya lari ketemu dia dan peluk dia sampai puas .. tapi ...

Siang tadi pas lagi makan siang, seorang sahabat baru sms ke saya dan bicara tentang cinta serta sebuah pengakuan. Walaupun cukup terkejut namun ada bias senang yang saya rasakan dan itu entah kenapa.

Sepanjang hari ini dari pagi sampai dengan detik ini, saya tidak pernah berhenti mendengarkan lagunya Rio Febrian .. BUKAN UNTUKKU .. yang dinyanyikan kembali oleh Sherine.

Terus sore ini ketika melihat blognya pacarnya salah satu sahabat saya, saya tertawa sendiri dan membayangkan perjuangan panjang melelahkan yang telah ditempuh oleh sahabat saya itu akhirnya membuahkan hasil yang sangat membahagiakan buat dirinya (I hope) dan juga membahagiakan saya dan sehingga mau tidak mau saya tersenyum dan tertawa tergelak-gelak acap kali saya ingat tulisan dia di blog pacarnya itu ..

from anonymous .. love u too hihihihi ....

AHAHAHAHAHAHAHAHA, orang mau ngomong I love you too aja kok kayaknya malu ...

Tiba-tiba pula hari ini saya didera dengan ingatan saya pada seseorang yang pernah dekat dengan saya belakangan kemarin, mungkin pun secara ikatan batin kami masih dekat tapi saya sekarang berusaha untuk menghindari, berusaha untuk mengurangi frekuensi komunikasi saya dengan dia ataupun juga bertemunya saya dengan dia. Tidak ada maksud apa-apa namun saya belum cukup tegar dan dewasa serta bijaksana menerima kekalahan yang sesungguhnya tidak patut untuk diperbandingkan atau pun dipikirkan.
dan aku merindu padamu
sungguh
adakah kau rasakan hal yang sama ?
seandainya waktu dapat berputar
aku memilih untuk tak bertemu denganmu

kini
entah mengapa
kebencian itu mulai menggerogoti
relung hatiku
dan kau pun tak pernah menyadari
arti sesungguhnya
dari setiap ucap, tingkah dan lakuku
padamu
dan purnama silih berganti
diri tak lagi lenakan cinta
hampa meraja
pada sosok gulana mencari damai,
adakah waktu kan meluruskan semua ?

selamat bubu,

Tuesday, August 02, 2005

and the star hides its beauty
as the moon rejects to shine
for the lonely soul remains

good night
may sweet dream be yours
and tomorrow will be better,

always ..
PETISI

Kepada Yth.
Perdana Menteri Kerajaan Belanda
Mr. dr. Jan Peter Balkenende
Den Haag
Nederland


Dengan hormat,

Terlebih dahulu kami mengucapkan selamat atas keberhasilan rakyat Belanda menuntut Pemerintah Jepang untuk meminta maaf kepada bangsa Belanda, atas pelanggaran HAM yang telah dilakukan oleh tentara Jepang dan perlakuan buruk yang dialami oleh para interniran Belanda selama berada di kamp-kamp interniran Jepang di Indonesia tahun 1942 - 1945.

Seluruh dunia mendengar permintaan maaf yang disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, Junichiro Koizumi pada tanggal 2 Mei 2005 dalam kunjungannya ke Belanda.

Di lain pihak, sejarah juga mencata, bahwa antara tahun 1946 - 1949, setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, tentara Belanda melancarkan agresi militer dan melakukan berbagai pelanggaran HAM berat dan kejahatan atas kemanusiaan, seperti antara lain perkosaan, penyiksaan dan bahkan pembantaian ribuan rakyat di Sulawesi Selatan bulan Desember 1946 - Februari 1947 dan pembunuhan sekitar 500 penduduk di Rawa Gede pada bulan Desember 1947.

Pemerintah Belanda belum meminta maaf atas berbagai pelanggaran HAM berat tersebut, demikian juga atas penjajahan, perbudakan, berbagai pelanggaran HAM-berat dan kejahatan atas kemanusiaan, yang telah dilakukan selama ratusan tahun di Bumi Nusantara.

Selain itu, yang sangat menyinggung perasaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat adalah fakta, bahwa hingga detik ini Pemerintah Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Republik Indonesia adalah 17 Agustus 1945, melainkan 27 Desember 1949, yaitu pengakuan atas Republik Indonesia Serikat (RIS).

Negara federal Republik Indonesia Serikat telah dibubarkan pada 16 Agustus 1950 dan pada 17 Agustus 1950, dinyatakan berdirinya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan demikian saat ini Pemerintah Belanda mempunyai hubungan diplomatik dengan Pemerintah Republik Indonesia, yang proklamsi kemerdekaannya adalah 17 Agustus 1945.

Apabila dua negara menjalin hubungan diplomatik, sudah sewajarnya masing-masing negara menghormati dan menghargai kedaulatan negara lain yang menjadi mitra diplomatiknya dan tidak mendikte secara sepihak, kapan hari nasional atau hari kemerdekaan negara mitra yang bersangkutan.

Sikap yang ditunjukkan oleh Pemerintah Belanda selama ini tidaklah mencerminkan sikap bersahabat dan saling menghargai diantara negara-negara merdeka dan saling menjalin hubungan diplomatik, dan bahkan merupakan pelecehan terhadap kedaulatan negara Republik Indonesia serta merendahkan martabat bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, KOMITE UTANG KEHORMATAN BELANDA menuntut kepada Pemerintah Belanda untuk :

I. MENGAKUI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 1945,

II. MEMINTA MAAF KEPADA BANGSA INDONESIA ATAS PENJAJAHAN PERBUDAKAN, PELANGGARAN HAM BERAT DAN KEJAHATAN ATAS KEMANUSIAAN

Atas perhatian yang diberikan kami sampaikan terima kasih


Hormat kami
Ttd

Batara R. Hutagalung
Ketua

Ir. Teuku H. Agam Saifudin
Sekretaris


Tembusan:
1. Yth. Presiden Republik Indonesia
2. Yth. Ketua dan seluruh anggota DPR - RI
3. Yth. Ketua dan seluruh anggota MPR - RI
4. Yth. Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
5. Yth. Seluruh Kedutaan Besar Asing di Jakarta
6. Yth. Perwakilan PBB di Indonesia, untuk diteruskan kepada Sekretaris Jenderal PBB
7. Yth. Perwakilan Uni Eropa di Indonesia

TAHUKAH ANDA ?

Pulau Onrust

Penduduk kepulauan seribu lebih mengenal pulau Onrust dengan sebutan pulau Kapal. Karena sejak abad 17-18 banyak kapal VOC yang bersandar di sini. Padahal pulau tersebut telah memiliki nama yaitu Onrust. Nama Onrust diberikan oleh Belanda yang artinya “tanpa istirahat atau sibuk”. Disebut sebagai pulau Sibuk dikarenakan fungsinya sebagai tempat bongkar muat barang dan kegiatan perbaikan kapal. Nama Onrust sendiri terkenal sejak abad ke 17.

Pulau Onrust adalah pulau kecil yang luasnya tak lebih dari 7.5 hektar (dulunya 12 hektar), walaupun kecil pulau ini merupakan salah satu pulau penting dalam situs kepurbakalaan di Indonesia, khususnya Jakarta. Pulau ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Di mulai ketika pulau ini dan beberapa kepulauan lain di gugusan kepulauan seribu dijadikan tempat untuk peristirahatan raja-raja Banten. Pulau ini juga sempat dijadikan pulau sengketa antara kerajaan Jayakarta dan kerajaan Banten yang tak pernah terselesaikan. Ketika VOC masuk dan gagal dalam monopoli perdagangan di Banten, VOC memutuskan untuk mengalihkan perdagangannya ke Jayakarta. Di Jayakarta VOC berkembang. Seiring perkembangan itu VOC meminta bantuan kerajaan Jayakarta untuk menggunakan salah satu pulau yang terletak di teluk Jakarta untuk tempat galangan kapal yang diperlukan untuk perbaikan kapal dan istirahat pelaut. Bantuan diatas tertuang pada Perjanjian yang ditandatangani tahun 1610 oleh VOC, dengan wakil L. Hemit dan Pangeran dari Kerajaan Jayakarta. Sejak itu Pulau Onrust mulai memerankan sesuatu yang lebih besar karena merupakan pulau yang dipilih untuk dijadikan galangan kapal pada saat itu.

Tahun 1613 Onrust mulai dibangun oleh VOC. Pembangunan pertama adalah galangan kapal. Seiring dengan waktu dibangun benteng kecil dilengkapi 2 bastion (1656). Benteng tersebut kemudian diperluas dengan bentuk persegi lima (1671). Benteng tersebut digunakan untuk pertahanan paling luar dari kota Batavia. Benteng itu bernama Beekhuis. Dan disamping benteng di tempatkan meriam-meriam serta arteleri peralatan perang yang lain. Setelah benteng dibangun Kincir angin (1674) untuk keperluan penggergajian kayu. Kemudian ditambah lagi menjadi dua kincir angin ditahun (1691). Setelah itu baru gudang untuk menyimpan barang yang akan dikirim ke Eropa. Pembangunan Onrust yang pesat di bidang perbaikan kapal sampai disebut oleh penemu benua Australia, James Cook sebagai tempat galangan kapal yang bagus karena berhasil membetulkan kapalnya Endevour yang rusak. Gereja juga pernah dibangun disini pada tahun 1772, tapi kemudian dihancurkan sekitar tahun 1809 oleh Inggris. Sedangkan makam belanda tetap dipakai sampai tahun 1863.

Berkembangnya pulau Onrust juga diikuti perkembangan penduduk dikota itu. Awalnya penduduk hanya ada pendatang dari kepulauan termasuk koloni cina yang dikirim JP Coen, pada tahun 1695 menjadi 148 pegawai VOC dan 200 budak. Hal ini semakin memantapkan pulau tersebut sebagai depo logistik VOC. Kemudian tahun 1775 menjadi 1200 orang.
Pulau ini sempat dua kali hancur. Pertama ditahun 1795 karena serangan armada laut Inggris dibawah pimpinan HL Ball. Walaupun sempat dibangun lagi oleh Belanda tahun 1803 tetapi dihancurkan kembali oleh Inggris di tahun 1806 dibawah penyerangan Admiral Edward Pellow. Setelah itu Onrust dijadikan milik pemerintah Inggris sampai tahun 1816.
Setelah Inggris angkat kaki dari Onrust, Onrust kembali dibangun oleh Belanda pada masa gubernur jendral GA Baron Van Der Capellen (1828). Tahun 1856 pulau ini kembali berjaya dengan adanya Dok terapung. Disamping dok terapung di pulau Onrust juga dibangun pangkalan laut Hindia Belanda (1840). Pangkalan laut ini hanya bertahan sampai tahun 1883 karena adanya gelombang tydal (tsunami) akibat letusan gunung Krakatau.

Pulau ini sempat menghilang perannya. Hal ini disebabkan pembangunan pelabuhan Tanjung Priok di awal tahun 1883 tetapi kemudian menjadi perhatian lagi ditahun 1905. Pada tahun 1905 dibangun stasiun cuaca. Kemudian tahun 1911 dijadikan tempat karantina haji sampai tahun 1940. Karantina haji dilakukan dipulau ini selama 5-10 hari. Jumlah daya tampung jamaah haji di sini adalah 3500 orang. Bila terjangkit penyakit menular mereka akan dikirim ke pulau Cipir (pulau kayangan) dan di pulau Bidadari (pulau sakit). Selain tempat karantina haji juga dijadikan sanatorium TBC.

Selain itu pulau Onrust juga sempat dijadikan tempat tahanan para pemberontak yang terlibat dalam peristiwa kapal tujuh. Pada saat itu ada 23 awak kapal yang memberontak yang meninggal dan dikuburkan di pulau kelor (1933). Pada tahun 1940 juga pulau ini dijadikan tempat tawanan orang jerman yang disinyalir antek Hitler. Disamping tahanan orang yang tidak pernah jemu mengusik Belanda. Tahun 1942 ketika kependudukan Jepang, pulau Onrust tidak diperhitungkan sebagai daerah pertahanan perang Jepang karena telah dikenal oleh pesawat tempur udara.

Pada masa Indonesia merdeka pulau Onrust dijadikan sebagai rumah sakit karantina bagi penderita penyakit menular. Rumah sakit ini berdiri sampai tahun 1960. Kemudian rumah sakit ini di pindah ke pelabuhan Tanjung Priok. Bangunan rumah sakit tadi rusak disekitar tahun 1968. Periode 1960-1965 dijadikan tempat penampungan gelandang dan pengemis. Disamping tempat tawanan oposan Orla misalnya HJ Princen. Setelah itu dijadikan tempat latihan militer dan terbengkalai sampai tahun sekitar 70-an awal. Bahkan ada informasi sejarah yang menyebutkan di pulau ini pemimpin DI/TII Kartosuwiryo dibunuh. Tetapi pulau ini akhirnya di rehab kembali untuk dijadikan sebagai pulau sejarah pada tahun 1972. Termasuk rumah dokter yang dijadikan ruang pamer barang kuno.

Tour de ONRUST anyone ? ... ;)

Monday, August 01, 2005

KAPAN TERAKHIR ANDA BERKUNJUNG KE MUSEUM ?

Museum yang berada di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional ini pada mulanya didirikan dalam bentuk lembaga dengan nama Bataviaasche Genootschap Van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan memajukan penelitian di bidang Seni dan Pengetahuan, antara lain: Ilmu Hayat, Ilmu Alam, Ilmu Purbakala, Sastra dan sebagainya.

Koleksi awal museum dan perpustakaan lembaga ini adalah seperangkat peralatan ilmu alam, pelikan alat musik dan buku-buku koleksi dari J.C.M. Rademacher. Ia juga menyerahkan rumahnya di Kali Besar sebagai tempat penyimpanan koleksi.

Sir Thomas Stamford Raffles kemudian menyumbangkan sebuah gedung baru untuk literacy Society yang terletak di Jalan Majapahit No. 3, karena gedung di Kali Besar sudah terlalu kecil untuk menampung koleksi yang kian bertambah.

Pada tahun 1862, pemerintah memutuskan untuk mendirikan gedung museum baru yang lebih luas untuk menampung koleksi yang semakin bertambah di Jalan Merdeka Barat No. 12. Museum yang diresmikan penggunaannya pada tahun 1862 ini lebih dikenal dengan sebutan "Museum Gajah" karena adanya patung gajah di halaman depan yang merupakan hadiah dari Raja Siam (Thailand), Chulalangkorn pada tahun 1871.

Pada tanggal 29 Februari 1950, Koninklijke Bataviaasche Van Kunsten en Wetenschappen berganti nama menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia dengan semboyan memajukan ilmu-ilmu kebudayaan yang berfaedah untuk pengetahuan tentang Kepulauan Indonesia.

Lembaga Kebudayaan Indonesia kemudian menyerahkan museum ini kepada Pemerintah RI pada tanggal 17 September 1962, dan menjadi Museum negara dengan nama Museum Pusat yang kemudian menjadi Museum Nasional. Koleksi-koleksi yang terdapat di museum ini antara lain, koleksi Prasejarah, Arkeologi Klasik, Keramik Asing, Numismatik, Relik Sejarah, Seni Rupa dan benda-benda bernilai seni budaya dari berbagai suku bangsa dan daerah di Indonesia.

Saat ini Museum Nasional mencoba mengubah citra masyarakat terhadap museum yang selalu mengesankan sebagai gudang barang-barang antik dengan tampilan yang seadanya menjadi tempat yang menarik bagi pengunjung. Sejak tahun 1996, pemerintah mencanangkan pembangunan untuk perluasan gedung Museum Nasional. Namun dari dua unit gedung yang direncanakan (unit B dan C), baru unit B yang mendekati penyelesaian akhir dan siap dimanfaatkan untuk pameran. Pembangunan ini rencananya memakan waktu sekitar 9 tahun.

Selain pembenahan dari segi fisik (gedung, display pameran), Museum Nasional juga membenahi dari segi non-fisik (kualitas sumber daya manusia). Sebuah upaya keras yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menjadikan museum sebagai tempat tujuan wisata dan tempat pembelajaran yang menarik bagi masyarakat, bukan sekedar tempat mengumpulkan, merawat dan melestarikan benda cagar budaya.

Museum Nasional dengan semua koleksi didalamnya menambah kekaguman tersendiri akan budaya bangsa sendiri yang beraneka ragam, namun sebuah ironi pula ketika menyadari sebagian pengunjung yang datang adalah kaum ekspatriate bersama keluarga mereka. Sebagus apapun museum yang didirikan, jika masyarakat Indonesia masih belum menyadari pentingnya sebuah museum sebagai tempat rekreasi dan belajar, semua itu menjadi hal yang sia-sia. Sebuah pertanyaan pun hadir, kapan terakhir anda berkunjung ke museum?